Management Trends

Krakatau International Port Buka Jasa Bunkering MFO di Selat Sunda

PT Krakatau Bandar Samudera atau Krakatau International Port melakukan kerjasama dengan PT Pertamina Patra Niaga untuk membangun bisnis Bunkering Marine Fuel Oil di Krakatau International Port dan beberapa wilayah Indonesia lain.

“Layanan jasa Bunkering Marine Fuel Oil (MFO) di Krakatau International Port ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat Indonesia sebagai poros maritim khususnya di wilayah perairan strategis Indonesia terutama di Selat Sunda,” kata CEO Krakatau International Port, Akbar Djohan.

MFO dengan kandungan sulfur maksimal 0,5 persen mass by mass (m/m) ini merupakan bahan bakar kapal yang sesuai dengan mandatori International Maritime Organization (IMO) mengenai bahan bakar kapal dengan kadar sulfur maksimal 0,5% wt yang berlaku mulai 1 Januari 2020.

Di sisi lain, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Basilio Dias Araujo mengestimasikan ada sekitar US$ 173 opportunity loss dari jasa bunkering, crew change, dan penyediaan logistik dari kapal-kapal yang melewati Selat Malaka, Selat Singapura, Selat Sunda, dan Selat Lombok.

Sementara itu, Data tahun 2020, jumlah kapal yang melintas di sepanjang Selat Sunda sebanyak 53.068 kapal dengan jumlah 150 kapal yang melintas per harinya, sedangkan di jalur Selat Malaka dan Selat Singapura berkisar 120.000 kapal, dengan 350 kapal melintas per harinya di Selat Malaka.

“Kita telah siapkan hot spots beberapa Pelabuhan Strategis di sepanjang selat-selat tersebut dengan bisnis MFO ini” jelas kata dia. Basilio optimistis langkah ini akan dapat meningkatkan penerimaan negara dan keuntungan, terutama untuk pendapatan negara.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved