Trends

2022, BTN Targetkan Pertumbuhan Kredit Double Digit

2022, BTN Targetkan Pertumbuhan Kredit Double Digit
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk optimis pertumbuhan kredit pada tahun 2022 mencapai 10 persen. (Foto : dok bisnis)

Menggeliatnya pasar properti dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan mencapai 5,2% tahun 2022, semakin membuat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk optimis pertumbuhan kredit pada tahun 2022 bisa mencapai dua digit.

Menurut Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Haru Koesmahargyo, pihaknya optimis dengan dukungan pemerintah untuk rumah subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang terus meningkat dan pasar properti non subsidi juga membaik, pertumbuhan kredit Bank BTN tahun depan bisa double digit antara 10%.

Haru menambahkan hingga semester I-2021 pertumbuhan kredit mencapai 6% dan sampai kuartal III ada peningkatan sebesar 2% dan sampai akhir tahun pertumbuhannya sudah di atas rata rata perbankan. Peningkatan tersebut didukung oleh pembiayaan rumah subsidi yang juga menjadi fokus BTN. “Dari pertumbuhan 6% tersebut tentu sektor MBR ini pertumbuhannya cukup tinggi 10-11%,” katanya.

BTN juga akan menyasar kelas menengah yang memiliki penghasilan di atas masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan harga rumah diatas Rp200 juta sampai Rp500 jutaan dengan potensi pembiayaan KPR cukup besar dan tahun 2022.

Dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai insentif pajak (PPN) rumah di bawah Rp2 miliar, kebijakan Loan to Value (LTV) dan program lainnya berdampak positif untuk sektor perumahan terutama juga kelas menengah atas yang mulai meningkat.

Selain itu, BTN juga bekerjasama dengan lembaga-lembaga dan perusahaan yang menyediakan pendanaan murah dan jangka panjang. Salah satunya dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), kemudian dengan BP Jamsostek Ketenagakerjaan yang menyediakan pendanaan bagi perumahan.

Diakui Haru, tantangan terbesar perbankan dalam pembiayaan perumahan ini adalah masih sedikitnya lembaga keuangan yang menyediakan dana murah dan jangka panjang. Karena itu, kehadiran BP Tapera ini sangat membantu dalam pembiayaan perumahan untuk jangka panjang dan stabil. “Hadirnya BP Tapera menjawab kebutuhan pendanaan jangka panjang dan tentu stabil dan kami juga berpartner dengan developer,” ujarnya.

Komisioner BP Tapera Adi Setianto menambahkan tahun 2022 BP Tapera ditugaskan pemerintah mengelola dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan juga mengelola dana Tapera.

Dana Tapera saat ini sudah mencapai Rp 9,4 triliun, dimana Rp 2,7 triliun sudah siap untuk disalurkan kepada para ASN yang ingin memiliki rumah pertama, ataupun juga mau merenovasi rumah. Sedangkan dana FLPP yang akan di kelola BP Tapera di perkirakan mencapai Rp 22 triliun dan dipergunakan untuk 200 ribu unit rumah MBR. “Proyek pertama kami menggandeng BTN sebagai partner,” tutur Adi.

Adi mengakui backlog perumahan di Indonesia masih tinggi mencapai 12,7 juta dan tentunya membutuhkan dana yang cukup besar. Karena itu, BP Tapera juga akan bekerjasama dengan pemerintah Daerah (Pemda) dalam penyediaan rumah MBR ini.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved