Setelah peluncuran perdana Oktober 2021 di Kupang, kini Grab, Emtek, dan Bukalapak melanjutkan program akselerator Kota Masa Depan (Kolaborasi Nyata Untuk Masa Depan) di Solo dengan menargetkan lebih dari 1.500 pelaku UMKM untuk onboarding.

Kota Masa Depan merupakan program akselerator ekstensif menargetkan 10.000 UMKM, yang diselenggarakan secara bertahap hingga kuartal kedua 2022 di Kupang, Solo, Gowa, Malang, Pekanbaru. Para pelaku UMKM yang bergabung diharapkan dapat menjangkau jutaan konsumen Grab dan Bukalapak di seluruh Indonesia, serta membuka peluang pendapatan baru dengan memiliki toko digital.

Melalui program ini, Grab, Emtek, dan Bukalapak akan menggabungkan keahlian mereka untuk melatih dan mendampingi UMKM menjadi lebih kompetitif sehingga siap bergabung dalam ekonomi digital. Selain itu, diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.

“Ini momen yang baik di akhir tahun ini, angka pencapaian vaksinasi sudah tinggi, angka Covid sudah menurun drastis, dan Alhamdulillah ini bisa menjadi batu loncatan UMKM naik kelas,” ujar Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming.

President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyebut, ada tiga hal yang difokuskan ketiganya dalam pendampingan dan pelatihan, yakni: vaksinasi, adopsi platform digital [onboarding ke aplikasi Grab dan Bukalapak], serta pemberdayaan UMKM melalui pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan usaha melalui teknologi digital.

Adapun cakupan program #KotaMasaDepan Solo di antaranya, lebih dari 1.500 pelaku UMKM di Solo ditargetkan onboarding program ke platform Grab dan Bukalapak; promosi dan potongan harga di ekosistem Grab dan Bukalapak; 54 UMKM yang terpilih akan mengikuti program akselerator dalam mengelola bisnis yang dimentori oleh Bukalapak dan Grab; serta 3 UMKM terbaik akan mendapatkan publikasi melalui jaringan media Emtek.

“Kami siap bekerja sama dengan Pemerintah Surakarta untuk mengawal Solo menjadi Smart City melalui program #KotaMasaDepan. Semoga upaya kami membantu UMKM khususnya yang berada di kota-kota kecil ini dapat membantu pemerintah mencapai target digitalisasi 30 juta UMKM pada 2024,” tutur Ridzki.

Bersamaan dengan hadirnya #KotaMasaDepan di Solo, Grab juga meluncurkan GrabKitchen di Pasar Gede, sebuah konsep cloud kitchen yang menyatukan UMKM kuliner dalam sebuah fasilitas pusat untuk menjawab permintaan pasar yang belum terpenuhi di wilayah-wilayah tertentu.

GrabKitchen memanfaatkan data untuk mengidentifikasi dan memetakan kesenjangan permintaan pelanggan untuk menjangkau lebih banyak konsumen melalui Grabfood, sehingga UMKM kuliner dikenal lebih luas oleh masyarakat dan dapat meningkatkan peluang penjualan. Selain itu, UMKM yang berpartisipasi dapat mengakses rangkaian pelatihan mengenai cara penjualan secara online, melakukan pemasaran dengan memanfaatkan media sosial serta cara meningkatkan kualitas merek dagang dan menu makanan.

Untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik, Grab melakukan serah terima 400 unit motor listrik bagi para mitra pengemudi GrabBike dan mitra pengantaran Grab di Solo yang diserahkan langsung oleh Ridzki Kramadibrata kepada Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.

Inovasi kendaraan listrik dan konsep cloud kitchen ini, kata Ridzki, selaras dengan misi GrabForGood yang turut serta dalam pengembangan daerah di Indonesia dan menggunakan teknologi untuk menciptakan dampak berkelanjutan bagi masyarakat.

“Sejak 2019, kami telah menaruh fokus perusahaan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik melalui komitmen #LangkahHijau di Indonesia. Kami sangat bangga dapat kembali membantu pemerintah kota Surakarta untuk mengembangkan Solo Smart City dengan memanfaatkan teknologi Grab yang inklusif melalui kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon,” imbuhnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id