Trends

PINTU Incubator Dorong Kemajuan Star Up Industri Fashion

PINTU Incubator Dorong Kemajuan Star Up Industri Fashion
(Kiri-kanan): Soegianto Nagaria Chairman JF3,Thresia Mareta Founder LAKON Indonesia, dan Charlotte EsnouAtase Kebudayaan Kedutaan Besar Prancis disela-sela pemaparan PINTU Incubator.

Munculnya bakat-bakat baru, para kreatif muda yang memiliki potensi untuk ikut berperan dalam mendorong pesatnya perkembangan dunia fashion Tanah Air. Hanya saja, perkembangannya terkendala karena kreatifitas dalam berkarya tidak disertai dengan pengetahuan, wawasan dan keterampilan wira usaha.

Beragam dukungan dan peluang yang diberikan kepada para kreator muda juga tidak menajamkan kemampuan entrepreneurship. Akibatnya banyak pelaku usaha yang sebenarnya potensial namun tidak mencapai hasil yang diinginkan.

Untuk mengembangkan potensi dari para kreatif muda ini, JF3 bersama LAKON Indonesia bekerja sama dengan Kedutaan Besar Perancis menghadirkan PINTU Incubator, sebuah program fashion incubator pertama yang hadir di Indonesia yang akan menghadirkan lingkungan profesional kreatif.

Kerjasama dengan Kedutaan Besar Perancis yang terjalin melalui Institut Francais d’Indonesie (IFI) diharapkan dapat menjadi sarana pertukaran wawasan dan inspirasi mode antara Indonesia dan Perancis sebagai kiblat fashion dunia.

Menurut Chairman JF3, Soegianto Nagaria, PINTU Incubator bertujuan membantu para tenaga kreatif muda dari kedua negara, Indonesia dan Perancis untuk dapat mengembangkan eksekusi bisnis mode. “Program ini juga mendorong agar para kreatif muda aktif bekerja sama dengan UMKM dan pengrajin, mengolah kekayaan budaya Indonesia, sehingga keseluruhan ekosistem di industri mode Indonesia juga dapat ikut terangkat,” kata Soegianto.

Founder LAKON Indonesia, Thresia Mareta menambahkan, untuk melestarikan budaya melalui industri mode, baik LAKON Indonesia maupun JF3 memiliki misi yang sama untuk mendukung para pelaku industri fashion dalam mencapai tingkat produktivitas dan kreativitas yang lebih tinggi, terutama bagi para pengrajin tradisional tersebut.

Diakui Thresia, start-up mode yang dikembangkan oleh pelaku usaha sekarang ini memiliki potensi besar jika dilengkapi wawasan mengenai industri mode lintas budaya, dan memiliki akses ke jaringan yang lebih luas. Jika hal ini dapat terwujud, maka perkembangan industri fashion Indonesia akan bertumbuh secara signifikan di pasar lokal atau bahkan mendorong label kebanggaan tanah air ke pasar internasional dengan fokus yang kuat terhadap sustainable fashion, pemberdayaan perempuan dan pelestarian budaya lewat keterampilan tradisional.

PINTU Incubator terbuka bagi pelaku bisnis mode kreatif, baik brand mode maupun UMKM yang memiliki ide besar, konsep yang kuat, dan pelaksanaan yang baik. Serta siswa jurusan mode atau kreatif muda lainnya yang memiliki bakat dan passion di bidang fashion design dimana pendaftaran dibuka mulai 14 April – 22 Mei 2022 secara online melalui website www.jfff.info dan www.lakonindonesia.com.

Menurut Thresia, saat seleksi pertama, setiap peserta yang ingin mendaftarkan diri diwajibkan menyusun ide konsep bisnis mode, yang juga dilengkapi dengan sketsa karya fashion design dan product prototype. Proses seleksi, kurasi dan akan berlanjut dengan program inkubasi, yang dilanjutkan dengan presentasi karya dalam pagelaran fashion show di JF3 2022. Dalam pelaksanaannya, PINTU Incubator akan melibatkan para professional yang kompeten di bidangnya.

Soegianto berharap penyelenggaraan PINTU Incubator ini, dapat mewujudkan pengembangan talenta baru di industri fashion Indonesia. Dengan dukungan bilateral dari Perancis sebagai pusat mode dunia dan LAKON Indonesia, diharapkan nantinya akan hadir brand-brand baru kebanggaan bangsa, yang memberikan kontribusi terhadap laju sektor ekonomi kreatif, membantu terciptanya lapangan kerja, serta turut melestarikan kekayaan budaya Indonesia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved