Trends zkumparan

Agenda Perhumas di Bawah Kepemimpinan Boy Kelana Soebroto

Agenda Perhumas di Bawah Kepemimpinan Boy Kelana Soebroto
Boy Kelana Soebroto, Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia.

Perkembangan komunikasi berbasis digital yang terus bergulir menjadi tantangan tersendiri bagi para praktisi bidang hubungan masyarakat/humas (public relations). Terlebih lagi, masih banyak informasi yang beredar di ranah digital yang tanpa jelas kebenarannya, termasuk konten hoax ataupun yang bersifat provokatif.

Karena itulah, Boy Kelana Soebroto, sebagai Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) periode 2021-2024, mengajak para praktisi humas untuk mengoptimalkan peran humas di dunia komunikasi di Indonesia. Perhumas yang kini beranggotakan sekitar 2 ribu orang, menurut Boy, akan terus menggaungkan gerakan #IndonesiaBicaraBaik untuk membangun narasi positif dan meningkatkan reputasi Indonesia di ranah digital.

Boy pun optimistis bahwa dengan semangat itu Perhumas dapat mencapai visinya, yakni menjadi barometer dan integrator dalam pembelajaran organisasi berbasis integritas, kompetensi, etika, dan independensi untuk membangun citra dan reputasi Indonesia. Sementara misi yang dicanangkannya adalah menjadikan Perhumas sebagai rumah atau pusat pembelajaran bagi semua praktisi humas, baik dari swasta, instansi pemerintah, maupun akademisi; serta mengembangkan kompetensi praktisi humas agar mampu berkontribusi di semua bidang.

Kampanye #IndonesiaBicaraBaik sudah diinisiasi oleh Perhumas sejak 2015. Gerakan ini bertujuan memupuk optimisme serta menyebarkan hal-hal positif untuk membangun bangsa. “Indonesia merupakan bangsa yang optimistis dalam menyongsong masa depan yang perlu diketahui oleh masyarakat luas, bahkan masyarakat dunia,” kata Boy.

“Jadi, #IndonesiaBicaraBaik ini harus benar-benar menjadi digital movement yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan melalui berbagai ragam medium,” kata Head of Corporate Communications Astra International ini.

Berbicara mengenai kolaborasi, Boy mengaku lebih dahulu mendorong sinergi internal, sehingga organisasi bisa punya derap langkah yang sama. Dari struktur organisasinya, Perhumas terdiri dari Badan Pengurus Pusat yang terdiri dari 84 praktisi humas lintas sektoral, 18 Badan Pengurus Cabang, dan sekitar 1.200 anggota Perhumas Muda.

Pada Maret 2022, Perhumas telah meluncurkan aplikasi Perhumas sebagai wadah berjejaring yang memiliki fitur interaksi, informasi, dan komunikasi bagi para insan humas. Pengembangan Perhumas App ini didukung oleh Social Connext, anak usaha Young On Top.

Dari sisi kolaborasi eksternal, Boy membuka pintu kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk organisasi serumpun. Antara lain, Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi, Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, ASEAN Public Relations Network, dan Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia.

“Indonesia merupakan bangsa yang optimistis dalam menyongsong masa depan yang perlu diketahui oleh masyarakat luas, bahkan masyarakat dunia.” Boy Kelana Soebroto, Ketua Umum Perhumas

Menurut Boy, kerjasama dan kolaborasi menjadi keharusan karena Perhumas tidak bisa menyuarakan “Indonesia Bicara Baik” sendirian. Pihaknya memerlukan dukungan dari pihak lain.

“Perhumas selalu mengajak seluruh lapisan humas di Indonesia, apakah itu para senior, guru, praktisi humas, komunitas, dan sahabat-sahabat yang tertarik dengan konteks komunikasi dan kehumasan, untuk sama-sama berkolaborasi menjaga dan membangun nama baik Indonesia,” kata pria kelahiran Hong Kong, 21 Oktober 1972, ini.

Sejalan dengan itu, Perhumas juga berupaya untuk berkontribusi aktif dan memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan forum multirateral Presidensi G20 Indonesia. “Kami sudah mulai menyiapkan suatu rumusan usulan dari Perhumas untuk Kominfo dan sudah membentuk taskforce G20 Perhumas yang bertugas menyusun rekomendasi kepada pemerintah terkait komunikasi G20,” ungkap Boy.

Selama ini Perhumas telah banyak berkontribusi pada profesi kehumasan. Salah satu wujudnya adalah menghasilkan rekomendasi strategis bagi seluruh humas di Indonesia setiap tahunnya. Rekomendasi strategis ini dikeluarkan melalui Konvensi Nasional Humas yang bertepatan dengan perayaan Perhumas setiap tanggal 15 Desember.

Boy yang telah lama berkecimpung dalam dunia komunikasi dan kehumasan berpesan kepada para praktisi humas di Indonesia untuk selalu siap dengan berbagai perubahan di masa mendatang. “Kita sebagai praktisi humas tidak boleh kaget terhadap berbagai perubahan situasi. Kita harus selalu siap,” katanya.

Semua hal itu, menurut Boy, bisa dipelajari, dipersiapkan, diantisipasi dengan semua informasi atau pengetahuan yang diperoleh dari berbagai sumber. (*)

Jeihan K. Barlian

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved