Management Strategy

Dua Desainer Kembangkan Brand Premium

Dua Desainer Kembangkan Brand Premium

photo 1

Dalam ajang Jakarta Fashion Week yang digelar 19-25 Oktober 2013 di Senayan City, diperkenalkan desainer yang mengikuti progam Indonesia Fashion Forward yang merupakan kerja sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, British Council dan Jakarta Fashion Week. Program ini merupakan program pengembangan kapasitas desainer muda Indonesia agar siap menembus pasar Internasional.

Pakar dari Centre for Fashion Enterprise yang telah berpengalaman memberi bimbingan langsung kepada para desainer terpilih. Bimbingan tersebut diantaranya adalah mengenai Market Entry sebagai pembekalan mengenai strategi pembangunan infrastruktur bisnis sekaligus mempertajam kreativitas; Fashion Pioneer, pembekalan agar mereka mampu mengidentifikasi masalah dan solusi yang dapat menghambat pertumbuhan bisnis mereka; serta Trade Show dan Fashion Show untuk menampilkan hasil karyanya.

photo 2Dua desainer yang mengikuti program ini di antaranya adalah Lianna Gunawan dan Novita Yunus. Lianna sebelumnya telah dikenal dengan produksi sepatunya yang dilabeli La Spina, sedangkan Novita Yunus telah dikenal dengan Batik Chic-nya. Keduanya kini siap meluncurkan merek premiumnya, masing-masing dengan nama Lianna G dan Novita Yunus. Keduanya mengaku ditantang untuk mengembangkan usahanya dengan memunculkan merek premium. Meski telah berpengalaman dengan mereknya yang telah dikenal, mereka harus mulai dari awal dan mendapat masukan-masukan dari para mentor.

“Mentor melihat saya memiliki sesuatu yang unik pada sepatu saya yang dibuat dengan ukiran, bisa dipisahkan dari La Spina. Melalui program ini, kemudian saya lebih serius, diukir dengan lebih baik, lebih halus, demikian pula dengan teknik airbrush yang dilakukan.” ujar Lianna. Ia juga menambahkan, brand premium sepatunya yang dilabeli Lianna G ini menggunakan kayu mahoni yang tidak terpakai dan kemudian diukir. “Tagline yang digunakan adalah transforming soul. Produk ini lebih ditonjolkan sebagai pieces of art ketimbang fungsinya,” tambahnya lagi.

photo 3Novita Yunus yang telah lebih dahulu dikenal dengan Batik Chic-nya juga mengaku ditantang melalui program ini. Untuk brand premium yang akan diluncurkan, ia mengatakan masih tetap memiliki Brand DNA yang sama dengan Batik Chic, menggunakan bahan produk Indonesia. Lebih lanjut, Novita mengatakan, “PR yang saya terima adalah bagaimana produk saya bisa diterima market global, sehingga produk yang saya buat tidak terlalu lokal. Brand Novita Yunus ini disasar untuk upper market yang lebih independen. Lebih modern dan untuk market global. Yang menjadi tantangan adalah ketika buyer meminta barang yang harus sama dengan yang ia lihat, akan susah jika tetap pakai yang sama karena satu kain hanya muat untuk tas.”

Meskipun telah menghasilkan produk premium yang siap untuk dikembangkan, program Indonesia Fashion Forward yang mereka ikuti belum selesai. Menurut pengakuan Novita, masih ada beberapa pembekalan yang akan mereka dapatkan selama beberapa waktu ke depan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved