Automotive

PPA Menyokong Kolaborasi BUMN dan Swasta Nasional Produksi Komponen Kendaraan Listrik

PPA Menyokong Kolaborasi BUMN dan Swasta Nasional Produksi Komponen Kendaraan Listrik
Penandatanganan HOA Barata dengan PT INKA dan PT VKTR di Gresik, Jawa Timur pada 15 September 2022. (Foto : PPA)

PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) mendorong PT Barata Indonesia (Persero) untuk dapat menjadi bagian penting dalam pemenuhan kebutuhan komponen industri transportasi berbasis listrik (electric vehicle/EV). Dukungan tersebut dilandasi kiprah Barata Indonesia yang telah menjadi bagian dari rantai pasok global dengan jangkauan ekspor komponen kendaraan ke lebih dari 20 negara di dunia.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kesiapan Barata Indonesia diharapkan dapat menjadi katalis kebangkitan industri manufaktur nasional serta mendukung penyediaan moda transportasi berbasis EV di Indonesia. “Hal ini juga sejalan dengan aspirasi Menteri BUMN untuk mendorong percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sebagai alat transportasi utama,” ujar Kartika di Gresik, Jawa Timur pada Jumat (16/9/2022).

Barata Indonesia berkolaborasi dengan PT Industri Kereta Api (Persero)/INKA dan PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) untuk mengembangkan dan memproduksi komponen-komponen yang dibutuhkan bus listrik E-Inobus seperti steering, suspensi, dan axle. Adapun penandatanganan Perjanjian Pendahuluan (Heads of Agreements/HoA) dilakukan oleh Direktur Pemasaran Barata Indonesia, Sulistyo Handoko, Direktur Keuangan INKA, Andy Budiman, dan Direktur Utama VKTR, Gilarsi W Setijono di Gresik pada Kamis, 15 September 2022. Penandatanganan tesebut disaksikan langsung oleh Kartika dan Direktur Utama PPA, Yadi Jaya Ruchandi.

Yadi menyampaikan penandatanganan HoA antara ketiga perusahaan itu merupakan langkah progresif untuk mewujudkan ekosistem transportasi berbasis listrik dengan memadukan kompetensi serta sumber daya yang dimiliki masing-masing pihak. PPA sebagaimana yang diamanatkan melalui Surat Kuasa Khusus Menteri BUMN mendorong Barata Indonesia untuk melakukan refocusing model bisnis, optimalisasi fasilitas produksi, dan lebih berorientasi pada sustainable project. “Salah satunya adalah pengembangan komponen kendaraan listrik yang disinergikan dengan BUMN dan pemain lokal,” tambah Yadi.

Kerja sama Barata Indonesia dengan PT INKA dan PT VKTR melalui HoA ini mencakup empat fokus utama, yaitu kolaborasi riset dan pengembangan, manufaktur dan desain komponen-komponen mekanik, konversi bahan bakar fosil menjadi bertenaga listrik, serta ekosistem yang berkelanjutan. Sinergi ketiga perusahaan ini adalah bagian dari percepatan produksi 53 unit bus listrik E-Inobus yang akan digunakan pada KTT G-20 di Bali dan setelahnya akan dioperasikan sebagai transportasi publik di Kota Bandung dan Surabaya. Saat ini, INKA telah mendapatkan Sertifikat Uji Tipe (SUT) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk bus listrik E-Inobus.

Yadi, dalam pernyataan tertulisnya ini, menyebutkan PPA sebagai instrumen strategis pemerintah dalam mengoptimalisasi nilai ekosistem BUMN itu mendukung sinergi antara Barata Indonesia dengan INKA dan VKTR dalam rangka penyediaan moda transportasi berbasis EV di Indonesia. Dukungan komponen kendaraan EV dari Barata Indonesia diharapkan dapat meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 80% serta menyerap tenaga kerja lokal.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved