Automotive

Serapan Kuota Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Masih Rendah

Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mendorong kementerian atau lembaga (KL) dan pemerintah daerah (Pemda) untuk mensosialisasikan kebijakan pemerintah tentang pemberian bantuan untuk pengembangan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB). Terlebih serapan kuota pemberian bantuan pembelian kendaraan listrik saat ini masih rendah.

“Mungkin masyarakat belum tahu bagaimana caranya untuk mendapatkan bantuan itu. Apakah bantuan diberikan langsung, atau diberikan melalui dealer dalam bentuk restitusi atau lainnya. Untuk itu, sosialisasi harus dilakukan cepat dan serentak agar benar-benar tersampaikan dan masyarakat menjadi paham,” ujar Moeldoko dalam video yang diunggah di Twitter KSP (19/05/2023).

Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pemberian bantuan untuk pembelian kendaraan listrik roda dua, yakni berupa potongan harga sebesar Rp7 juta untuk pembelian satu unit kendaraan listrik roda dua. Bantuan tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang memenuhi persyaratan tertentu.

Adapun syarat-syarat untuk mendapatkan bantuan pembelian kendaraan listrik roda dua yaitu terdaftar sebagai penerima manfaat KUR, bantuan produktif usaha mikro, bantuan subsidi upah, dan penerima subsidi listrik sampai dengan 900 VA. Satu NIK hanya untuk satu orang penerima bantuan.

Sementara bantuan pemerintah untuk kendaraan listrik roda empat berupa pemberian insentif PPN-DTP 10%. Syarat mobil listrik yang mendapat bantuan subsidi dari pemerintah adalah memenuhi tingkat komponen dalam negeri sebesar 40%. Ini telah berlaku sejak Maret 2023.

Moeldoko menegaskan, pemberian bantuan itu diharapkan mendorong adopsi massal kendaraan listrik berbasis baterai, serta meningkatkan akses masyarakat memperoleh kendaraan listrik dengan harga yang lebih terjangkau. Sehingga pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia bisa berjalan dengan cepat.

“Salah satu kuncinya bagaimana kita meningkatkan minat masyarakat. Untuk itulah pemerintah memberikan bantuan agar masyarakat bisa membeli kendaraan listrik dengan harga terjangkau,” kata Moeldoko.

Moeldoko yang juga Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), pada pertemuan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo pekan lalu, mengatakan bahwa pimpinan negara-negara ASEAN sepakat tentang perlunya membangun ekosistem yang mendukung perkembangan EV di Asia Tenggara. “Khususnya, Indonesia memiliki sumber daya yang mendukung keberlanjutan dan pengembangan industri kendaraan listrik,” kata Moeldoko.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved