Automotive

Siap Rilis, Bahan Bakar B40 Masuk Uji Tahap Akhir

Siap Rilis, Bahan Bakar B40 Masuk Uji Tahap Akhir
Kendaraan berbahan bakar B40 selesai uji jalan dan masuk tahap akhir overhaul dan rating kendaraan. (Dok. Kemen ESDM)

Setelah sukses dengan Uji Cold Startability Road Test menggunakan bahan bakar B40 (campuran biodiesel 40 persen pada BBM jenis solar), empat kendaraan uji B40 dengan Gross Vehicle Weight (GVW) kurang dari 3,5 ton sudah selesai menempuh jarak 50.000 km, sementara 4 kendaraan uji dengan GVW lebih dari 3,5 ton sudah selesai menempuh jarak 40.000 km. Tahapan selanjutnya adalah Tahapan Rating Komponen Mesin.

Menurut Direktur Bioenergi Ditjen EBTKE Edi Wibowo saat ini uji jalan B40 menuju tahap akhir. Setelah menempuh 50.000 km, kendaraan kecil (<3,5 Ton) akan di overhaul atau dibongkar di dalam mesin itu ada apa saja. “Dengan adanya perbedaan bahan bakar, apakah terdapat perbedaan pada pembentukan deposit di dalamnya, kemudian akan dianalisa komponen mesinnya dengan metode pengujian merit rating komponen mesin kendaraan,” ujar Edi.

Ia menyampaikan, Laboratorium Aplikasi LEMIGAS akan melakukan sejumlah tahapan kegiatan Rating Komponen Mesin yakni overhaul dan rating awal komponen mesin kendaraan, uji jalan kendaraan, serta overhaul dan rating akhir komponen mesin kendaraan uji jalan B40. Pengetesan Rating Komponen Mesin dilakukan untuk mengamati pengaruh bahan bakar B40 terhadap mesin kendaraan.

Menanggapi hal ini, Tenaga Ahli Teknik Mesin dari Akademisi ITB Iman K. Reksowardojo mengatakan bahan bakar baru ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu memiliki sifat biodegradable yang dapat berubah kembali ke alam dengan cepat.

“Namun kelebihan tersebut sebuah tantangan karena bahan bakar mudah berubah jadi jika handling tidak dilakukan dengan baik, ada kemungkinan akan tidak sesuai dengan spesifikasi. Hal itu yang perlu disosialisasikan,” katanya dalam keterangan resmi ESDM, (28/11/2022).

Ia juga mengungkapkan tantangan pada bahan bakar B40 adalah adanya penambahan campuran biodiesel, maka perlu untuk memperketat spesifikasi bahan bakar. Seperti parameter stabilitas oksidasi bahan bakar yang akan berhubungan dengan injektor, kemudian kandungan monogliserida yang berkaitan dengan kekhawatiran filter blocking pada suhu dingin.

“Namun saat ini kandungan monogliserida sudah ditekan sekecil mungkin. Tantangannya adalah kandungan air yang mana biodiesel memiliki sifat higroskopis, tetapi dalam spesifikasi sudah diperketat sehingga harapannya pada B40 problem korosif dan lain lain itu bisa dihindari,” kata Iman.

Dalam tahap overhaul dan rating akhir, unit kendaraan B40 telah melakukan pengukuran dan analisis rating akhir dengan mengacu pada ASTM Manual 20, serta pengujian terhadap Intake Valve Deposits (IVD), dan Combustion Chamber Deposits (CCD). Tujuan dari pengujian rating akhir adalah untuk mengamati deposit dan pengaruh bahan bakar B40 terhadap mesin, melalui pengamatan kondisi before-after mesin kendaraan uji jalan bahan bakar B40.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved