Berita BCA Berita BCA

Jamin Transaksi 100% Aman, Bukalapak Dorong Kemajuan UKM

Jamin Transaksi 100% Aman, Bukalapak Dorong Kemajuan UKM

Perkembangan e-Commerce di Indonesia begitu pesat dalam beberapa tahun terakhir. Semakin banyak masyarakat yang berani memulai berjualan ataupun berbelanja lewat internet. Bagi para pelaku UKM, berbisnis melalui internet akan menjangkau pasar secara lebih luas dan efisien, ketimbang harus mendirikan toko-toko fisik yang tentunya membutuhkan modal lebih besar.

Jamin Transaksi 100% Aman, Bukalapak Dorong Kemajuan UKM

Jamin Transaksi 100% Aman, Bukalapak Dorong Kemajuan UKM

Tantangannya, belanja online memiliki risiko mengingat pembeli dan penjual tidak saling bertemu langsung. Apalagi ditambah stigma ‘Ada uang, ada barang’ yang semakin merugikan pembeli online. Kekhawatiran itulah yang menjadi motivasi Bukalapak untuk menyediakan tempat belanja e-Commerce yang aman.

Bukalapak didirikan pada tahun 2010 oleh tiga sekawan lulusan ITB yaitu Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid. Mereka melihat bahwa platform e-Commerce di Indonesia masih dapat dikembangkan, khususnya dalam hal transaksi pembayaran.

“Kami menjembatani antara penjual dan pembeli dengan menggunakan sistem escrow,” terang Fajrin Rasyid yang kini menjabat sebagai CFO Bukalapak. Metodenya mirip rekening bersama tradisional; yaitu pembeli melakukan pembayaran ke rekening Bukalapak, kemudian penjual akan menerima dana pembayaran setelah pembeli konfirmasi barangnya diterima. Pembeli memiliki waktu 1×24 jam dari sejak barang diterima menurut catatan jasa ekspedisi, untuk memastikan kualitas barang telah sesuai dengan yang dijanjikan penjual.

Fajrin Rasyid, Co-Founder & CFO Bukalapak

Fajrin Rasyid, Co-Founder & CFO Bukalapak

Fajrin Rasyid, Co-Founder & CFO Bukalapak

“Dana akan kami kembalikan ke pembeli jika barang tidak sesuai dengan ekspektasi mereka, atau jika penjual belum juga mengirim barangnya dalam waktu empat hari. Dengan demikian, pembeli maupun penjual terlindungi,” lanjut Fajrin. Selain 100% aman, transaksi dapat dilakukan lebih cepat. Pembeli dapat langsung membayar tanpa harus menghubungi penjual. Setelah pembeli melunasi pembayaran, secara real-time penjual akan mendapat notifikasi SMS dari sistem Bukalapak untuk segera mengirim barang.

Yang mengejutkan, diungkapkan Fajrin, jual beli online di Indonesia paling banyak dilakukan melalui media sosial. “Jika semua pemain e-Commerce lokal dijumlahkan, transaksinya masih lebih kecil dibandingkan dengan yang terjadi di media sosial. Di sinilah berbagai penipuan rawan terjadi. Jika ingin jual beli online lebih aman, ya lewat e-Commerce. Media sosial tidak memiliki fitur perlindungan bagi penjual dan pembeli online. Belum lagi dari sisi kenyamanan. Maka menjadi tantangan bagi kami untuk mengedukasi masyarakat soal ini, khususnya usaha kecil yang selama ini masih memanfaatkan media sosial,” bebernya.

Berbeda dengan situs e-Commerce lainnya, Bukalapak memang fokus pada segmen UKM. Karena menurutnya, pelakunya di Indonesia cukup tinggi yaitu sekitar 50 juta pengusaha UKM (Usaha Kecil dan Menengah). Saat ini Bukalapak telah merangkul lebih dari 500 ribu UKM. Di tahun 2020, Bukalapak mentargetkan 10 juta UKM untuk go online melalui situsnya. “Visi kami adalah memajukan UKM di seluruh Indonesia melalui e-Commerce. Untuk berjualan di Bukalapak cukup dengan melakukan registrasi, menginput alamat, nomor telepon, rekening bank, dan upload produknya. Sangat simpel sekali,” tandasnya.

Setiap kali pembeli selesai bertransaksi, mereka dapat memberikan feedback positif maupun negatif kepada penjual. Penjual tetap mendapat reputasi positif jika tidak ada tanggapan dari pembeli, sehingga mereka tidak perlu meminta pembeli untuk memberi feedback. Selain mendorong penjual untuk selalu memberikan layanan terbaik, ini juga membantu pembeli lain untuk mengetahui penjual bereputasi baik. Feedback maupun jumlah transaksi yang dimiliki penjual, terbuka untuk dilihat seluruh pengguna. “Kami juga memiliki forum komunitas yang kuat. Di situ setiap user bisa bertanya dan berbagi pengalaman. Kalau bicara UKM, memang penting untuk bisa tumbuh bersama,” tambah Fajrin.

Opsi Pembayaran Beragam

Transfer bank masih menjadi pilihan paling disukai dalam transaksi online. Tak terkecuali di Bukalapak, yang besarnya mencapai sekitar 60-70% dari seluruh metode pembayaran yang ada. Artinya, setelah calon pembeli keluar dari keranjang belanjanya, ada jeda waktu yang timbul hingga transfer dana dilakukan. Penjual dituntut untuk menahan barang yang sudah dipesan, meskipun belum dibayarkan. Padahal, boleh jadi selama jeda waktu antara order dan pembayaran, calon pembeli bisa saja lupa membayar atau berubah pikiran dan batal membeli.

Fajrin mengatakan, “Untuk itu, kami menyediakan beragam opsi pembayaran yang memudahkan penjual maupun pembeli.”

Selain transfer bank, Bukalapak menerima pembayaran salah satunya melalui BCA KlikPay. BCA KlikPay merupakan solusi gampang bayar belanja online, yang dapat dimanfaatkan oleh pelanggan Bukalapak yang sudah memiliki KlikBCA Individu atau BCA Card. “Kami menggunakan BCA KlikPay sebagai opsi pembayaran bagi pengguna. Selama ini tidak pernah ada error, prosesnya juga sangat cepat, jadi sangat membantu sekali bagi kami,” kata Fajrin seraya tersenyum.

Bagi nasabah BCA yang sudah memiliki KlikBCA Individu atau kartu kredit BCA (BCA Card) maka dapat menggunakan BCA KlikPay. Pertama, registrasi BCA KlikPay melalui www.klikbca.com/klikpay. Kedua, lakukan aktivasi melalui menu aktivasi di www.klikbca.com (untuk sumber dana debet rekening – nasabah sebelumnya sudah memiliki KlikBCA) dan www.klikbca.com/klikpay (untuk sumber dana kartu kredit BCA ). Dan Anda pun sudah dapat menikmati solusi gampang bayar belanja online yang praktis dan terpercaya dengan BCA KlikPay.

BCA Senantiasa di Sisi Anda.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved