Berita BCA Berita BCA

Komunitas Pengusaha Sumatera Maju Bersama BCA

Bagi Handoko yang meneruskan bisnis RS milik keluarganya ini, saat awal mengelola rumah sakit justru punya beban tersendiri. Maklum, waktu itu dia belajar hanya berpedoman sebuah buku. Namun, ketika teori tersebut diterapkan di lapangan, praktiknya berbeda. Misinya memimpin RS Martha Friska di Medan, Sumatera Utara ini adalah menargetkan rumah sakit tersebut melayani lebih banyak pasien. Selama ini kesulitannya adalah ketersediaan dokter spesialis yang memadai. ”Tapi, kami optimis 3-4 tahun mendatang RS kami bisa naik menjadi kelas A, dan lebih baik lagi serta dapat memberikan manfaat lebih besar kepada orang lain,” jelas Handoko yang kembali ke Medan setelah berhasil menyelesaikan pendidikan S1 Kedokteran di Universitas Indonesia (UI) pada 2013.

Cerita dan pengalaman berbeda datang dari Michael Chen dalam merintis usahanya. Mula-mula bisnis kuliner yang dikelola Restaurant Our’s Brew hanya menyajikan makanan lokal. Namun, setelah dievaluasi selama 4 bulan ternyata perkembangannya tidak signifikan. Lalu, dia memutuskan untuk mengajak Bobbie Teo, chef dari negeri jiran untuk melakukan perbaikan dalam hal menu. Michael mengatakan bahwa memulai usaha tidak semudah membalikkan telapak tangan. Katanya, hal tersulit dalam bisnis adalah soal kepercayaan, karena hal itu merupakan kunci yang utama dalam membangun sebuah bisnis.?”Bisnis itu, yang perlu kita tanamkan adalah kepercayaan. Dari awal, modal saya hanya kepercayaan. Orang percaya pada saya dan saya dapat mengembangkan bisnis,” ujarnya sembari mengatakan istrinya adalah orang yang paling berpengaruh atas kesuksesannya.?

Tidak kalah heroiknya perjuangan Ari Irsyad Wahyudi dalam memajukan bisnis yang dibesut sang ayah, Rudy Wahyudi, melalui PT Anugerah Wahyudi Sejahtera (AWS) di Bukittinggi, Sumatera Utara. Perusahaan ini yang bergerak di bidang distribusi makanan, minuman, kosmetik dan perlengkapan bayi. Dengan mengantongi ijazah S1 dari Australia dan S2 dari Inggris, Ari berhasil mengembangkan usaha bidang distributor berbagai produk di wilayah Sumatera Barat itu. Hebatnya, beberapa prinsipal berhasil digaet untuk bekerja sama. “Padahal, tahun 2009 saat ada gempa, usaha kami terseok-seok, karena beberapa gudang dan usaha konsumen ikut rata dengan tanah. Tapi, kami terus berjuang untuk bangkit lagi,” dia mengenang masa sulitnya.Tidak dinyana, dalam waktu 6 bulan pasca gempa, usahanya tersebut melebihi usaha yang dikelolanya sebelum bencana alam itu datang.

Dukungan BCA

Komunitas pengusaha Sumatera ini juga mengakui bahwa kemajuan usahanya berkat bantuan finansial dari bank. “BCA sangat mendukung, profesional dan care dengan nasabahnya,” kata Handoko tentang alasannya memilihBCA sebagai mitra usahanya.

Hal senada diungkapkan oleh Michael, ekspansi bisnisnya mendapat dukungan keluarga, ahli kuliner Bobbie Teo dan permodalan dari BCA. “Semua proses yang berhubungan dengan bisnis di BCA berjalan lancar dan cepat. Apalagi teknologinya seperti e-Banking BCA sangat membantu untuk lebih leluasa bertransaksi,” ujar Michael yang key success-nya terletak pada 4 faktor: kercayaan, kerja keras, mengukur kemampuan sendiri, monitoring.

Peran BCA juga besar bagi pengembangan usaha AWS yang dikelola Ari. Dia bergabung dengan BCA, karena tidak hanya menjadi mitra finansial, tapi juga ikut mendorong usahanya maju dan berkembang. “BCA juga bantu memberi pandangan dan masukan, contohnya ketika kami melakukan perluasan usaha. Jika BCA anggap tempat atau lokasi usaha kami tidak cocok, ya kami ikuti sarannya,” ucap Ari. (***)

BCA Senantiasa di Sisi Anda


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved