Tahukah Anda? Berdasarkan data Financial Inclusion Index dari Bank Dunia, orang dewasa di Indonesia yang memiliki rekening pada sektor keuangan formal hanya sekitar 19,6%. Angka ini terpaut jauh dengan negara tetangga seperti Malaysia (66,7%) dan Thailand (77,7%).

Jauhnya jarak antara tempat tinggal penduduk dengan kantor cabang bank, serta berbagai biaya dan persyaratan yang memberatkan, ditengarai menjadi faktor utama penyebab rendahnya angka ini. Walhasil, praktik jasa keuangan yang tidak resmi seperti rentenir masih merajalela di Tanah Air.

Acara peluncuran dihadiri oleh Komisaris Independen BCA Cyrillus Harinowo, Direktur BCA Suwignyo Budiman, Direktur BCA Henry Koenaifi, CEO Indepay Network Rajib Saha, dan Vice President Indepay Network John Lee.

Untuk itu, sejak awal 2015 lalu Otoritas Jasa keuangan (OJK) bersama para pelaku industri keuangan terus mendorong program “Laku Pandai” (Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif). Sebagai bank swasta nasional terbesar di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menegaskan komitmennya terhadap layanan branchless banking ini dengan meluncurkan low cost payment network (jaringan pembayaran berbiaya rendah) pada Senin (21/12), di Jakarta.

Low cost payment network akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dengan biaya yang cukup rendah serta jangkauan yang semakin besar. Layanan ini terwujud berkat kerja sama BCA dengan Indepay Networks yang berbasis di Singapura. Indepay telah terbukti berhasil menangani inklusi keuangan di India selama beberapa tahun terakhir. Kerja sama BCA dengan Indepay ini mencakup penggunaan teknologi, sistem kontrol, dan basis data. Hal ini diharapkan dapat memperkuat produk tabungan dasar LAKU, yang saat ini berfungsi sebagai pembukaan dan penutupan rekening.

Acara peluncuran dihadiri oleh Komisaris Independen BCA Cyrillus Harinowo, Direktur BCA Suwignyo Budiman, Direktur BCA Henry Koenaifi, CEO Indepay Network Rajib Saha, dan Vice President Indepay Network John Lee. “Kami berharap dengan kerja sama ini layanan yang diberikan kepada masyarakat melalui LAKU semakin baik. Setelah sembilan bulan pilot project, sudah saatnya bagi BCA meneruskan ke tahap selanjutnya yaitu kerja sama strategis menyediakan layanan branchless banking dengan Indepay,” ujar Suwignyo dalam sambutannya.

Rajib mengatakan, ini merupakan kesempatan sekaligus tanggung jawab bagi BCA dan Indepay untuk menjangkau masyarakat yang belum memiliki akses ke layanan perbankan. “Saya berharap kerjasama ini akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat luas. Dengan penggunaan teknologi, proses penanganan uang dari masyarakat untuk masuk ke dalam sistem perbankan akan lebih simpel. Sehingga biaya tambahan tidak akan terlalu besar. Apalagi saat ini BCA merupakan bank yang inovatif dan terbuka terhadap teknologi baru. Penyesuaiannya tidak akan rumit,” ujarnya.

Saat ini LAKU dioperasikan dengan menggunakan sebuah kartu yang memiliki sejumlah kegunaan. Mulai dari sebagai buku tabungan untuk basic saving account, kartu debit, dan ke depannya akan dapat digunakan sebagai e-money layaknya Flazz.

Masyarakat yang memiliki tabungan LAKU juga dapat menikmati sejumlah fitur seperti nasabah bank pada umumnya yaitu pembukaan dan penutupan rekening, setor dan tarik tunai, mutasi rekening serta cek saldo. Bedanya mereka tidak perlu jauh-jauh pergi ke kantor cabang bank tetapi dapat melakukannya melalui agen LAKU.

LAKU sudah menjangkau sejumlah daerah di Grobogan, Jawa Tengah dan Kuningan, Jawa Barat. Tahun ini, BCA akan mulai memperluas LAKU ke wilayah lain di Pulau Jawa yaitu Wonogiri, Wonosari, dan Jepara. Selain itu juga memperkuat fungsi dan penetrasi Layanan Keuangan Digital (LKD) yang kini sudah berjalan di Jabodetabek.

BCA Senantiasa di Sisi Anda.