Berita BCA Berita BCA

Ramaikan IBEX 2015, BCA Siap Tingkatkan Layanan Perbankan Digital di Indonesia

Ramaikan IBEX 2015, BCA Siap Tingkatkan Layanan Perbankan Digital di Indonesia

Sejalan dengan program Pemerintah untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia, perbankan digital telah menjadi salah satu tumpuan dalam mewujudkan akses keuangan dan pelayanan yang lebih merata. Dengan mengandalkan infrastruktur dan teknologi informasi yang sudah ada, seperti ponsel dan perangkat berbasis internet, perbankan digital akan mampu mengurangi biaya operasional bank dan sekaligus meningkatkan kenyamanan nasabah.

IBEX 2015 dibuka pada Rabu (9/9) oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo

Hal inilah yang mendasari pemilihan digital banking sebagai tema utama dalam penyelenggaraan Indonesia Banking Expo (IBEX) 2015. Untuk yang kelima kalinya, IBEX kembali digelar oleh Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) pada 9-11 September 2015. Acara ini turut melibatkan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta didukung oleh IBI (Ikatan Bankir Indonesia), Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), Asbanda (Asosiasi Bank Pembangunan Daerah), Perbarindo (Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia) dan Asbisindo (Asosiasi Bank Syariah Indonesia).

Bertempat di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center, IBEX 2015 dibuka pada Rabu (9/9) oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo, serta Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Dharmansyah Hadad.

Secara umum, IBEX 2015 bertujuan untuk membuka wawasan dari para pelaku industri perbankan maupun regulator agar dapat mengambil langkah-langkah yang sinergis demi mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional. Bertempat di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center, IBEX 2015 dibuka pada Rabu (9/9) oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo, serta Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Dharmansyah Hadad.

IBEX 2015 tidak hanya ditujukan bagi kalangan perbankan dan sektor penunjang perbankan, melainkan juga sebagai sarana edukasi perbankan bagi masyarakat umum. Untuk itu, IBEX 2015 mengadakan sejumlah acara dan aktivitas seperti pameran industri perbankan yang menampilkan berbagai terobosan layanan dari bank-bank nasional, pameran produk-produk hasil karya mitra binaan perbankan yang berorientasi ekspor, hingga bankers performance competition. Selain itu juga dibuka seminar-seminar yang mengangkat sejumlah tema, mulai dari Digital Banking, Program Sejuta Rumah, Smart City, Ekonomi Jasa & Industri Kreatif, hingga Keuangan Inklusif. Seluruh acara dapat diikuti secara gratis.

Komitmen BCA Tingkatkan Layanan Perbankan Digital

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali terlibat aktif dalam IBEX 2015. Direktur BCA Henry Koenaifi ditunjuk sebagai Wakil Ketua I Steering Committee IBEX 2015. Sementara Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengisi seminar dengan tema Digital Banking – The New Wave of Banking Phenomenon. CIO BCA Hermawan Thendean juga menjadi pembicara dalam CIO Forum, sebuah forum berbagi informasi di lingkungan CIO perbankan, untuk mengulas tentang information security, IT governance, banking network performance dan reliability.

Pada sesi seminarnya, Jahja mengungkap sejumlah tantangan yang dihadapi BCA selaku penyelenggara layanan perbankan digital. “Di sisi pengguna, digital banking menawarkan kemudahan yang besar. Namun jangan lupakan proses yang ada di baliknya. Berdasarkan pengalaman BCA sebagai bank transaksi, kami memiliki sistem yang mampu bekerja secara berkelanjutan, agar jangan sampai terjadi delay dalam transaksi. Kami juga dituntut untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai aspek keamanan. Masalahnya, mereka terbiasa untuk mengunduh berbagai hal dari internet, termasuk malware yang berbahaya,” paparnya.

Perbankan digital, lanjut Jahja, juga berperan penting dalam mewujudkan cashless society di Indonesia. Untuk itu, dukungan dari regulator serta seluruh lapisan masyarakat sangatlah diperlukan. “Sejujurnya, dengan jumlah transaksi digital yang masih kecil di Indonesia, biaya operasional untuk menjalankannya sangat tinggi. Baik itu Kartu Flazz, BRIZZI, Mandiri e-Money atau kartu prabayar apapun, yang didapatkan oleh pihak bank hanya saldo. Itupun dibatasi maksimal Rp 1 juta, atau Rp 5 juta jika nasabahnya terdaftar. Saldo yang tersimpan juga umumnya sangat kecil, rata-rata hanya Rp 300 ribu,” ungkap Jahja.

Jahja juga menyoroti fakta bahwa dengan digital banking, di mana nasabah tidak akan berhubungan langsung dengan karyawan bank lagi, mengoperasikan call center pun menjadi sebuah keniscayaan. Ini jelas tidak murah dan tidak mudah untuk dijalankan, terutama oleh bank kelas kecil dan menengah. Meskipun begitu, dengan berbagai tantangan ini, Jahja menyatakan komitmen BCA untuk terus berinvestasi meningkatkan layanan perbankan digital di Indonesia. Pihaknya meyakini bahwa digital banking akan memiliki kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional di masa mendatang.

BCA Hadirkan Teknologi Perbankan Terkini

Sebagai salah satu peserta pameran IBEX, booth BCA sendiri mendapat apresiasi yang luar biasa dari pengunjung. Dengan menampilkan gaya futuristik yang menggambarkan kesiapan BCA sebagai bank terdepan dalam menerapkan aplikasi teknologi perbankan, para pengunjung dimanjakan oleh sejumlah fasilitas dan kemudahan yang ditawarkan oleh BCA. Di antaranya Video Banking Kiosk (VBK) yang melayani pembukaan rekening Tahapan Xpresi di booth BCA dengan dipandu oleh Customer Service BCA melalui video conference, ATM Setor Tarik dimana dalam satu mesin ATM nasabah bisa melakukan penarikan sekaligus penyetoran dana, pendaftaran e-Banking dan m-BCA, pembelian serta top up Kartu Flazz, dan masih banyak lagi.

Di luar ajang pameran, VBK BCA bisa ditemukan di myBCA yang terdapat di mall-mall terkemuka, yaitu Gandaria City, Jakarta, Kota Kasablanka, Jakarta, Central Park Jakarta dan Mall Bintaro Xchange, Tangerang, serta Ciputra World dan Grand City, Surabaya. Sedangkan ATM BCA Setar yang tersebar di berbagai kota di Indonesia per 29 Juli 2015 jumlahnya sudah mencapai 556, dimana 408 diantaranya ada di Jabodetabek. Untuk saat ini, boleh dikatakan baru BCA yang memiliki mesin ATM dengan teknologi terbaru ini.

BCA Senantiasa di Sisi Anda.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved