Berita BCA Berita BCA

Rencana Strategis Tiga Tahun BCA Life di Indonesia

Rencana Strategis Tiga Tahun BCA Life di Indonesia

Dalam lima tahun terakhir, pasar asuransi jiwa di Indonesia tumbuh rata-rata 18,5% setiap tahunnya. Bahkan ketika bisnis melambat di tahun 2015, asuransi masih terus mampu bertumbuh. Jelas tak banyak industri yang memiliki peningkatan berkesinambungan sedemikian rupa. Angka ini menunjukkan bahwa asuransi jiwa termasuk salah satu rising star industry di Tanah Air.

Presiden Direktur & CEO BCA Life Christine Setyabudhi

Presiden Direktur & CEO BCA Life Christine Setyabudhi

Dengan jumlah populasi hampir mencapai 250 juta, penetrasi asuransi jiwa di negara memang masih rendah sehingga pasarnya sangat terbuka lebar. Jumlah orang yang belum terlindungi asuransi jiwa (protection gap) masih sangat besar. Hal ini didukung dengan munculnya emerging class dengan daya beli yang semakin tinggi. Tak heran jika hal ini menjadi daya tarik yang luar biasa bagi pemain lokal maupun global untuk terjun di pasar Indonesia.

Bisnis bancassurance tengah naik daun. Produk asuransi yang dipasarkan oleh pihak bank kepada nasabahnya ini memang memberi sejumlah keuntungan. Nasabah tidak perlu pusing memilih asuransi, dan bisa mendapat pelayanan perbankan serta asuransi sekaligus di satu tempat. Misalnya untuk membayar premi, nasabah bisa melakukan pendebetan otomatis dari tabungannya. Sejumlah bank bahkan memberikan kemudahan kredit bagi nasabah yang menjadi peserta bancassurance.

PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) adalah salah satu pemain yang turut serta meramaikan pasar asuransi jiwa di Indonesia. Mendapat izin operasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 14 Juli 2014, BCA Life telah memiliki nasabah aktif sebanyak 85.478 orang per Desember 2015 lalu. Jumlah preminya mencapai Rp 110 miliar, dengan total klaim yang telah dibayar sebesar Rp 18 miliar. Tingkat solvabilitasnya mengesankan, yaitu mencapai 1.675,08%.

Ditemui di kantornya, Presiden Direktur & CEO BCA Life Christine Setyabudhi mengungkapkan bahwa BCA Life telah melakukan serangkaian persiapan guna memperkokoh fondasi perusahaan pada tahun-tahun pertamanya ini. Dimulai dengan satu saluran distribusi penjualan pada tahun 2014, BCA Life kemudian mengembangkan tiga saluran di tahun 2015. Adapun tahun 2016 merupakan tahun pertama BCA Life beroperasi secara lengkap, baik dari infrastruktur pendukung maupun saluran distribusi.

“Kami merancang strategic roadmap selama tiga tahun pertama. Pada tahun 2014, kami baru memulai dengan satu saluran distribusi. Kemudian tahun 2015 kami posisikan untuk Positioning for Growth, di mana kami melengkapi mulai dari SDM, infrastruktur, teknologi, hingga saluran distribusi baru. Tahun 2016 ini merupakan tahun Deepening and Expanding. Semuanya telah lengkap dan kami mulai beroperasi secara penuh,” papar Christine.

Presiden Direktur & CEO BCA Life Christine Setyabudhi

Presiden Direktur & CEO BCA Life Christine Setyabudhi

Dalam menjalankan operasional perusahaan, BCA Life berkomitmen untuk membangun persepsi positif asuransi dengan senantiasa memberikan layanan yang customer-centric, inovatif, dan berkualitas. Terjun di pasar yang sudah memiliki banyak pemain, lebih dari 50 asuransi jiwa, Christine tak tampak gentar. Padahal dalam lima tahun terakhir banyak juga pemain global Asia Pasifik yang menyerbu Indonesia dengan mengakuisisi beberapa perusahaan lokal. Apa yang membuat Christine yakin mampu membawa BCA Life menjadi pemain yang patut diperhitungkan di pasar Tanah Air?

“Harus disyukuri bahwa kami berada di salah satu grup keuangan besar di Indonesia, yaitu Grup BCA. Secara grup, BCA sudah memiliki bank, bank syariah, asuransi umum, pembiayaan, dan sekuritas. Sehingga asuransi jiwa merupakan pelengkap bagi Grup BCA untuk benar-benar menjadi suatu customer-centric organisation yang mampu menawarkan solusi finansial dalam satu atap,” katanya seraya menyebutkan bahwa Grup BCA menaungi lebih dari 14 juta nasabah.

Customer base yang besar ini menjadikan kami tidak berangkat dari nol,” lanjut Christine. “14 juta itu tidak kecil lho. Nasabah yang sudah mengerti produk-produk keuangan dari Grup BCA, tentu lebih siap dipenetrasi oleh asuransi jiwa. Selama tiga tahun pertama, kami fokus pada nasabah di Grup BCA. Kami memantau aspirasi nasabah yang berkembang dari waktu ke waktu. BCA Life menyesuaikan diri dengan menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dan yang terpenting, harus dipastikan bahwa kami memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah. Pelayanan itu segalanya,” tandasnya.

Untuk itu, sejak Desember 2015 BCA Life menjalin kerja sama dengan Halo BCA. Sejumlah CSO Halo BCA mendapatkan pelatihan khusus mengenai asuransi jiwa serta aplikasi software CRM yang sesuai untuk produk asuransi jiwa. Meskipun jumlahnya belum terlalu besar, BCA Life menjadi perusahaan asuransi pertama di Indonesia yang memiliki customer service selama 24 jam dan 7 hari, bahkan pada hari libur.

Menariknya, BCA tidak eksklusif memasarkan produk dari BCA Life saja, sudah ada partner lain yang bekerjasama dengan BCA untuk menawarkan beragam program asuransi jiwa. “Jadi kami juga harus bersaing dengan asuransi lain. Kalau BCA Life mendapatkan eksklusivitas, kami tidak akan kompetitif,” ujarnya. Di sini pula pentingnya memiliki saluran distribusi penjualan yang beragam. Christine menyebutkan, “Saat ini BCA Life sudah siap untuk empat saluran, yaitu produk bundled, telemarketing, kumpulan dan inbrach atau bancassurance.”

Beberapa produk asuransi unggulan dari BCA Life antara lain Credit Protection Prima, Credit Life Protection, BCA Life Keluargaku, Asuransi Kecelakaan Kumpulan, Asuransi Kesehatan Kumpulan, Asuransi Jiwa Kumpulan, dan Hospital 100% Refundable. Christine menargetkan, di tahun 2016 ini jumlah premi dan nasabah BCA Life naik hingga dua kali lipat. “Tentunya dengan produk yang lebih beragam lagi. Tahun ini kami berencana akan meluncurkan delapan produk, empat di semester pertama dan empat di semester kedua. Nantikan saja,” tandas Christine sambil tersenyum.

BCA Life Senantiasa Melindungi Anda


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved