Berita BCA Berita BCA

Saatnya Menantikan Jawara Baru BCA Indonesia Open 2014

Saatnya Menantikan Jawara Baru BCA Indonesia Open 2014

Ketatnya persaingan menuju podium juara BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014 akan segera dimulai. Bukan tidak mungkin, di ajang kali ini bakal melahirkan jawara-jawara baru. Istora, merupakan saksi bisu pertandingan-pertandingan “panas” dan “kegilaan” para pendukung Indonesia yang dikenal sebagai penonton paling riuh di dunia.

Saatnya Menantikan Jawara Baru Bca Indonesia Open 2014

Saatnya Menantikan Jawara Baru Bca Indonesia Open 2014

“Sebagai sponsor baru, tentu kami berharap akan ada pula sejarah baru yang tercatat dari segi prestasi ataupun penyelenggaraan. Kami ingin bisa memanjakan setiap pemain yang akan bertanding dan para penonton yang akan hadir langsung di Istora,” ujar Sekertaris Perusahaan BCAInge Setiawati.

Disisi lain, Djarum Foundation yang kembali dipercaya untuk melakukan penyelenggaraan turnamen yang memiliki hadiah total US$ 750.000 pun mengklaim sudah melakukan persiapan yang hampir sempurna untuk menyambut pesta bulutangkis akbar tanah air ini.

“Kami sudah bisa memastikan bahwa persiapan sudah mendekati 100%, dan kami siap menyambut hadirnya para pebulutangkis dan pecinta bulutangkis untuk hadir langsung di Istora. Segala persiapan sudah dilakukan dan semoga acara nanti bisa berjalan dengan lancar tanpa kekurangan suatu apapun,” ujar Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Budi Darmawan.

Sebelum mulai bersaing, para pemain tentu datang ke Jakarta dengan mengemban misi masing-masing. Salah satunya adalah Cai Yun, yang di tahun 2012 lalu ia berhasil menjadi juara bersama pasangannya Fu Haifeng.

“Dalam setiap turnamen, kita sebagai atlet tentu pasti ingin menjadi juara, begitupun dengan saya. Tapi saya tahu bahwa menjadi juara di Istora tidak akan mudah, pemain-pemain hebat bermain disini. Apalagi kalau harus melawan tuan rumah dengan pendukungnya, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk bisa berprestasi disini,” ujar Cai. (atlet China)

Disisi lain, Simon Santoso yang berhasil menjadi peraih gelar di tahun 2012 dan harus absen di 2013 lalu pun memiliki misi yang sama, untuk bisa kembali menaklukan Istora. “Setiap pemain pasti ingin juara, saya pun pastinya akan berusaha untuk bisa meraih prestasi terbaik, apalagi ini bermain di negara sendiri. Dukungan penonton menjadi salah satu faktor yang menguntungkan,” Ujarnya.

PBSI pun memiliki target tersendiri. Setelah gagal memenuhi target di Piala Thomas dan Uber, kali ini PBSI kembali menargetkan para penghuni Cipayung untuk bisa meraih gelar di Istora. Jika tahun lalu Indonesia meraih gelar Muhammad Ahsan/ Hendra Setiawan di ganda putra, maka kali ini PBSI menargetkan untuk bisa meraih dua gelar.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved