Berita BCA Berita BCA

Terus Belajar Bikin Yohana Anggraini Sukses Kembangkan Bisnis Keluarga (Bagian 1)

Terus Belajar Bikin Yohana Anggraini Sukses Kembangkan Bisnis Keluarga (Bagian 1)

Mendirikan perusahaan sendiri memang tidak mudah. Butuh perjuangan keras. Namun, perjuangan keras tersebut juga kerap berlanjut pada penerus perusahaan. Bukan berarti karena meneruskan perusahaan yang sudah jadi, lantas semuanya menjadi mudah.

Yohana Anggraini mengalaminya. Yohana sempat mendirikan usahanya sendiri berupa toko ponsel pada pertengahan 2010. Sayang, bisnis tersebut tak bertahan lama. Tak sampai 2014, bisnis harus tutup.

Yohana Anggraini

Yohana Anggraini

“Usaha yang saya rintis dari awal ini akhirnya harus bangkrut karena tertipu orang,” kata anak pertama dari tiga bersaudara itu. Dari sini, Yohana akhirnya kembali membantu mengembangkan perusahaan milik ayahnya, PT Cipta Hasil Sugiarto (CHAS).

Sebelumnya, Yohana sudah sempat membantu di perusahaan ayahnya yang bergerak di bidang penyewaan alat berat itu pada 2005 setelah lulus kuliah atas dorongan keluarga. Ayah Yohana juga sudah mengenalkan bisnis keluarga ini pada Yohana sejak kecil.

Di kunjungan-kunjungan ke perusahaan inilah, Yohana mulai memperhatikan bagaimana ayahnya menjalankan bisnis. Pada 2015, Yohana mendapat kepercayaan untuk memimpin perusahaan yang lebih lekat dengan kaum Adam itu.

Yohana mengakui, ketika ia masuk, manajemen perusahaan masih sangat tradisional. Bermodal ilmu manajemen pemasaran perhotelan yang ia dapat ketika kuliah, Yohana mulai membenahi manajemen perusahaan agar lebih profesional.

Kini, CHAS punya sertifikasi ISO dan profil perusahaan. “Saya kesulitan mengelola dan menjalankan bisnis yang cukup bergantung pada kondisi ekonomi ini. Akhirnya saya rombak manajemen perusahaan terlebih dahulu,” katanya.

Yohana bilang, faktor seperti penurunan harga minyak dunia dan beberapa komoditas lain membuat bisnis CHAS terkena getahnya. “Dalam menekuni bisnis, tiap hari saya terus belajar, baik soal alat berat maupun teknologi. Kini saya juga tahu seluk beluk otomotif, mulai dari onderdil, SDM hingga keselamatan dan keamanan,” ungkapnya.

Bisnis lain dari keluarga ini adalah rumah sakit. Awal masuk ke bisnis pun tak ada rencana sama sekali. Ayah Yohana yang waktu itu melihat peluang, akhirnya membeli rumah sakit bersalin yang ditawarkan pada ibunya di Cirebon pada 2000.

Menurut Yohana, bila bisnis ini tak berjalan, setidaknya lahan masih bisa digunakan untuk bisnis lain karena lokasinya yang strategis. “Ayah bahkan bilang, bila bisnis rumah sakit menghasilkan pendapatan selama tiga bulan, bisnis tidak akan dilanjutkan. Menariknya, bisnis ini malah untung,” katanya.

Pada 2006, bisnis ini menjelma menjadi rumah sakit, Rumah Sakit Putera Bahagia yang kini dikelola adik Yohana. Dari yang awalnya hanya memiliki 12 tempat tidur kini menjadi 103 tempat tidur.

Dalam bisnis, Yohana sangat percaya pada PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Yohana menggunakan hampir seluruh layanan BCA, termasuk produk pembiayaan kendaraan bermotor.

“Saya sendiri menjadi nasabah BCA sejak SMA. BCA lebih memuaskan karena sangat mengerti, memahami, dan memenuhi kebutuhan saya,” katanya.

Berlanjut ke bagian kedua untuk mengetahui upaya Yohana hadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Sumber : smart-money.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved