Business Champions

Adira Finance, Memacu Budaya Digital agar Produktivitas Karyawan Kian Optimal

Adira Finance, Memacu Budaya Digital agar Produktivitas Karyawan Kian Optimal
Swandajani Gunadi, Human Capital & Marketing Director Adira Finance
Swandajani Gunadi, Human Capital & Marketing Director Adira Finance

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. pada 2022 menyesuaikan strategi manajemen SDM-nya dengan kondisi bisnis yang berubah sangat cepat. Di era pascapandemi Covid-19, Adira Finance menghadapi beragam tantangan bisnis. Sebut saja, jumlah pegawai relatif tidak bertambah dan adanya kesenjangan jumlah pegawai generasi milenial dan senior.

Di sisi lain, performa keuangan Adira Finance di 2022 menunjukkan pemulihan. Laba bersih pada Januari-Maret 2022 senilai Rp 304,5 miliar, melejit 44,3% dibandingkan kuartal I/2021.

Adira Finance segera menginisiasi program pengembangan SDM untuk menjaga produktivitas karyawan. Divisi SDM-nya melakukan digital capability di human resources (HR). Tujuannya, meningkatkan produktivitas karyawan dan mengembangkan digitalisasi HR. Perseroan memiliki HRIS (Human Resources Information System) dan aplikasi Smile.

Swandajani Gunadi, Human Capital & Marketing Director Adira Finance, menyampaikan, program Learning Development adalah salah satu program Adira Finance. Perseroan pada 2015 mendirikan corporate university.

“Kami terus bertransformasi dan mendukung transformasi bisnis dengan melakukan pengembangan di corporate university dan transformasi manajemen di perusahaan sampai dengan 2022. Kami menambah satu school, yaitu School of Digital, untuk memperkuat transformasi digital di Adira Finance,” tutur Swandajani. Contoh kegiatan di School of Digital adalah program Management Trainee (Technology Leadership Program) dan kelas machine learning.

Corporate university dan Sekolah Digital itu merupakan komponen untuk program pengembangan karyawan yang berdampak terhadap laju bisnis. Perihal kemahiran karyawan mengadopsi teknologi, Swandajani mengatakan, karyawan Adira Finance gencar berlatih kemampuan ini lantaran sejalan dengan transformasi perusahaan yang fokus melayani konsumen (customer centric) dan transformasi digital. Ekosistem pelatihan karyawan dirancang agar selaras dengan konsep ini.

“Membangun digital knowledge acquisition, kami mengubah digital strategy program dan konsep membangun mindset, behavior, dan culture. Untuk learningecosystem, kami melakukan kolaborasi dengan pihak lain dan mendorong level yang paling tinggi, seperti CEO, untuk melakukan learning ini; untuk level eksekutif ada program khusus untuk digitalisasi tersebut,” papar Swandajani.

Selain mengembangkan pelatihan digital di Digital of School, Adira Finance mengadakan festival setahun sekali, memupuk budaya inovasi melalui dua program, yaitu In No Limit dan In No Camp, serta berkolaborasi dalam meningkatkan pembelajaran digital. Adapun kegiatannya antara lain siniar (podcast), Kongkow, dan Diserbu. Pendek cerita, Adira Finance rutin menghelat pelatihan digital untuk memacu budaya digital.

Adira Finance pun berhasil mengkreasikan aplikasi SMILE yang terintegrasi dengan platform digital. “Super aplikasi SMILE menggabungkan seluruh aplikasi HR yang ada di Adira Finance, yang bisa mendorong program AHA (Adira Happiness) dan engagement karyawan terhadap program. Ini juga menjadi sarana komunikasi manajemen kepada karyawan. SMILE imenggabungkan platform bisnis dan HR yang memudahkan tugas karyawan,” ungkapnya.

Perusahaan pembiayaan ini juga merancang remuneration strategy berdasarkan fungsi dan posisi pegawai. ”Remunation strategy adalah memberikan reward dan insentif. Kenapa dibedakan menjadi dua? Sebab, sebanyak 80% dari jumlah total karyawan Adira Finance itu adalah pegawai yang bergerak di front liner sehingga secara reward kami dukung dan push melalui insentif design system,” Swandajani menjelaskan.

Aspek lainnya, Adira Finance menginternalisasi budaya perusahaan lewat program IQ, EQ, dan ESQ, melalui para leader. “Adira Finance juga memiliki Employee Value Proposition dengan tiga pilar, yaitu Company That’s Cares, Continuous Growth, dan Creation of Shared Value agar tingkat engagement pegawai kian meningkat. Hasilnya, persentase engagement pegawai mencapai 94,18%,” kata Swandajani. Adira Finance mencatat return of training investment pada 2021 sebesar 98%. (*)

Sri Niken Handayani & Vicky Rachman

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved