Brands

Campina, Inovasi agar Eksis dan Relevan

Adji Andjono, Direktur PT Campina Ice Cream Industry Tbk.
Adji Andjono, Direktur PT Campina Ice Cream Industry Tbk.

Seperti perusahaan lainnya, pandemi Covid-19 juga memberikan tantangan bagi Campina, yakni menurunnya daya beli konsumen, banyaknya toko yang tutup, hingga pemberlakuan sekolah secara daring (online). Faktor-faktor tersebut menyebabkan penjualan perusahaannya menurun.

Untuk mengatasi hal itu, Campina cepat bersiasat. Mereka memperkuat layanan home delivery di Pulau Jawa dan Bali, antara lain dengan memastikan pemesanan es krim Campina dalam e-commerce dan marketplace dapat diterima paling lambat 24 jam oleh konsumen, dan memberikan gratis ongkos kirim. Tujuannya, kata Adji Andjono, Direktur PT Campina Ice Cream Industry Tbk., menyentuh orang-orang yang tidak bisa keluar rumah.

Hasilnya tak mengecewakan. Pembelian melalui home delivery, website, dan via WhatsApp, meningkat. Bahkan, di e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee, peningkatannya hingga 500% di tahun 2021 dibandingkan 2020. Di luar itu, mereka juga memiliki reseller yang bernama Mama Campina untuk membantu menjangkau end customer.

Selain di jalur distribusi, mereka juga berinovasi pada produk. Sejumlah kemasan dibuat double seal dan menyertakan sendok di dalamnya. Lalu, pada sisi pengiriman, Campina meningkatkan proteksi pada kemasan, antara lain indikator suhu.

Di tahun 2021, mereka merilis produk baru Campina Orange Plus yang mengandung vitamin C 90 mg. Ini sebagai respons tingginya minat masyarakat terhadap produk yang mengandung vit C di kala pandemi.

“Kami launching produk tinggi vitamin C. Ini merupakan es krim bervitamin, karena kami melihat bahwa vitamin C peminatnya tinggi. Selama pandemi ini kan orang membeli barang tidak hanya melihat harga, tapi juga value-nya. Kemudian, sebulan atau dua bulan lagi kami juga akan me-launching produk rasa buah lainnya,” Adji menjelaskan.

Tak hanya untuk menghadapi pandemi, inovasi produk juga menjadi andalan Campina untuk menghadapi kompetisi dengan merek lain. Misalnya, Adji mencontohkan, guna mengikuti tren selera konsumen zaman sekarang yang gemar susu almond, terutama kaum vegetarian dan yang alergi terhadap laktosa, Campina meluncurkan Lu Ve, es krim berbahan dasar susu almond.

“Sebelumnya, Campina telah meluncurkan es krim dengan bahan dasar susu soya. Namun, karena adanya perpindahan selera masyarakat yang mulai banyak mengonsumsi susu almond, Campina mengubah produknya menjadi berbahan dasar susu almond. Kami juga sedang mempersiapkan es krim berbahan dasar rice milk untuk berikutnya,” ungkap Adji.

Inovasi juga diterapkan pada lini produk yang diluncurkan tahun 2019, yakni Summerbarz es krim stik dengan potongan buah stroberi asli, dengan menambah varian Dragon Fruit dan Blueberry. Adapun yang terbaru di tahun 2022, Campina merilis Concerto Midi Tiramisu yang menyasar segmen anak muda. “Kami konsisten untuk meluncurkan produk baru. Selama setahun, bisanya kami meluncurkan 5-6 produk terbaru dan menghentikan produk lama,” katanya.

Menurut Adji, selain menambah varian baru, Campina berupaya konsisten menjaga kandungan produk anak-anak tidak lebih dari 100 kalori. “Karena, anak-anak masih dalam masa pertumbuhan. Agar mereka tidak obesitas, kami konsisten untuk ini. Sehingga, jika anak-anak makan dua es krim, masih bisa terukur. Selain itu, kami juga menggunakan bahan-bahan yang aman dan sehat.”

Sebagai langkah mendekatkan diri dengan konsumen, Campina menggelar sejumlah aktivasi melalui kanal digital, di antaranya live di platform Tokopedia, Shopee, dan Instagram. Ini sebagai pengganti kegiatan offline di mal ataupun pameran yang saat pandemi tidak bisa dilakukan.

Menyadari kanal online mampu meningkatkan engagement dengan konsumen, Campina sempat bekerjasama dengan RANS Entertainment memberikan konten hiburan. Adapun untuk menjangkau masyarakat di luar Jabodetabek, komunikasi melalui televisi tetap dilakukan.

“Online ini mampu membangun connectivity kepada konsumen kami. Omzet penjualan online sudah melebihi penjualan supermarket meskipun tidak sebesar atau belum mampu menggantikan penjualan di toko konvensional atau general trade. Namun, kami melihat dan berharap ini akan tumbuh ke depannya,” paparnya.

Adji menyatakan, saat ini pangsa pasar Campina sekitar 19%. Hal ini bisa dicapai berkat komitmen dalam menggunakan bahan-bahan berkualitas terbaik dengan susu dan gula asli, yang diproduksi dengan standar internasional, dengan pabrik yang ramah lingkungan.

“Kami tetap ingin menjadi salah satu pemain es krim terbesar di Indonesia. Walaupun bukan market leader, kami tetap memosisikan perusahaan untuk menjadi salah satu perusahaan es krim lokal yang terbesar di Indonesia,” Adji menandaskan. Lewat aneka inovasi, Campina ingin terus eksis dan relevan dengan zaman. (*)

Yosa Maulana dan Anastasia AS

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved