Brands

Citibank Pasang Target Konservatif

Citibank Pasang Target Konservatif

Kondisi ekonomi akan jauh lebih baik di tahun baru. Meski begitu, Citibank Indonesia memasang target moderat mengingat efek positif dari pertumbuhan ekonomi mungkin baru akan terasa di semester kedua.

“Kami mencadangkan pertumbuhan single digit untuk Citi Indonesia. Semua sektor akan kami genjot. Yang paling penting adalah adanya customer confidence. Ini yang membuat perbankan Indonesia menjadi lebih baik,” kata CEO Citibank Indonesia, Batara Sianturi.

Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi

Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi

Secara keseluruhan, dia yakin kondisi perekonomian di 2017 akan jauh lebih baik dibanding 2016. Alasannya, amnesti pajak periode ketiga yang akan berakhir di kuartal I-2017 akan menambah likuiditas perbankan.

Dana melimpah tersebut bisa dimanfaatkan untuk membangun proyek infrastruktur maupun menggerakkan sektor riil. Ekonomi domestik juga akan membaik seiring pemulihan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik.

“Kami akan fokus di 4 sektor, salah satunya sektor publik, institusional, mikro, dan multinasional. Kami berharap pertumbuhan dari 4 sektor ekonomi ini yang membuat capital maupun operating expenditure 2017 lebih besar dari tahun sebelumnya,” kata dia.

Untuk retail banking, lanjut dia, Citibank masih akan fokus di wealth management. Potensi bisnis dari orang-orang super kaya itu bakal semakin menarik seiring banyaknya dana repatriasi yang masuk. Perbankan bisa turut menikmatinya lewat bisnis pengelolaan kekayaan.

“Kami akan meluncurkan produk baru. Kami sudah menjadi penjual obligasi syariah global dari Mandiri Investasi. Kami juga akan memperbanyak produk di wealth management,” ujarnya.

Batara menjelaskan, strategi perseroan di institusional maupun retail banking akan lebih fokus di digitalisasi. Ada 2 hal penting yang terjadi di tahun 2016. Pertama, Citibank Indonesia sudah mencapai standar global. Mereka juga telah meluncurkan citi virtual card yang akan memfasilitasi klien dari institusional banking, terutama dari e-commerce.

“Dengan banyaknya momentum baik dari akhir tax amnesty di Indonesia, kami ingin sektor riil bisa pick up di seluruh kota di Indonesia. Dengan begitu, kredit dan dana pihak ketiga akan tumbuh besar,” ujar dia. (citiRizky C. Septania)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved