Brands zkumparan

Dulux Terapkan Pemasaran 360 Derajat

Dulux Terapkan Pemasaran 360 Derajat

Tahun ini Dulux kembali menjuarai IBBA untuk kategori cat. Dilihat dari aspek TOM brand, TOM ad, brand share, satisfaction dan gain index, Dulux memang memiliki skor paling baik, mengungguli para pesaing di kategorinya. Apa rahasianya?

Anastasia Tirtabudi

Anastasia Tirtabudi, Head of Brand & Consumer Marketing PT ICI Paints Indonesia,

“Kami terus berinovasi dari sisi produk dan servis agar lebih baik. Kami terapkan pendekatan pemasaran 360 derajat,” ungkap Anastasia Tirtabudi, Head of Brand & Consumer Marketing PT ICI Paints Indonesia, produsen Dulux.

Konkritnya begini: meski sudah punya posisi pasar yang bagus, mereka tak mau terlena. Inovasi tak henti dilakukan dari semua lini. Dari sisi komunikasi, kehadiran di toko, kualitas produk, hingga pelayanan, semua terus dicari celahnya untuk ditingkatkan. Dan yang paling menonjol adalah upaya untuk membantu memberikan solusi bagi konsumen.

Contohnya, Dulux Consultant. Dengan mereka, konsumen bisa berkonsultasi warna cat saat di toko sehingga bisa memilih warna yang pas. Kemudian mereka juga punya mesin tinting di toko. Dengan mesin pewarna ini konsumen bisa dibantu meracik warna sehingga didapat tone yang sesuai seleranya. Masih dalam urusan memberi solusi bagi konsumen, pada 2014 diluncurkan aplikasi Dulux Visualizer yang bisa membantu konsumen memilih cat.

Jangan heran kalau Dulux mengambil langkah ini. “Sesuai riset kami, konsumen sebenarnya kesulitan pilih warna. At the end mereka akhirnya pilih warna yang itu-itu lagi. Itulah mengapa kami luncurkan aplikasi ini,” kata Anastasia.

Kini pengguna Dulux Visualizer sudah mencapai lebih dari 400 ribu orang. Dengan aplikasi tersebut, konsumen tinggal mengarahkan ke dinding ruangan yang akan di-make over, lalu mix match warna sesuai bentuk ruang, luasnya, dan furniture yang ada. Agar makin oke, juga disiapkan Dulux Preview Consultant untuk membantu konsumen memilih warna dan desain.

Konsumen, konsumen, dan konsumen. Itulah yang dipikirkan Dulux. Mereka selalu memantau pergerakan preferensi konsumen. “Kami cukup aktif melakukan riset konsumen, supaya kami terus mendapakan input, baik itu input untuk new product atau apapun. Kami selalu bertanya langsung kepada konsumen,” tambah Anastasia. Salah satu upaya menampung aspirasi konsumen adalah berinvestasi pada layanan call center.

Dari sisi strategi komunikasi untuk membangun merek, Dulux juga melakukannya secara total dan terpadu. Jangan heran jika melihat Dulux sebagai pemain cat yang paling intensif menggeber komunikasi pemasaran dari segala lini, baik melalui ATL, aktivasi hingga program digital yang belakangan digenjot. “Media behaviour sudah berubah. Sekarang ternyata konsumen tidak hanya menonton TV. Sambil nonton TV, mereka buka ponsel. Ada second screen. Konsumen semakin pintar, mereka browsing dulu sebelum membeli. Karena itu kami melakukan investasi cukup banyak untuk presence kami di media digital,” kata Anastasia.

Dari sisi kegiatan aktivasi merek, Dulux memiliki sejumlah event besar, termasuk program Let’s Colour Indonesia. Let’s Colour Indonesia adalah bagian dari strategi Dulux untuk menciptakan kota yang lebih humanis dengan cara mengecat kota agar masyarakatnya hidup lebih nyaman.

Kegiatan Let’s Colour Indonesia terakhir adalah bekerjasama dengan Masterpiece, mengecat 50 dinding di Yogyakarta (daerah Pakualaman, Sambilegi dan Sogoman). Dinding di lingkungan pemukiman yang tadinya datar, dibuat menjadi lebih ramai. Selain Masterpiece, di acara ini Dulux menggandeng mural artist dan Institut Seni Indonesia. Sejauh ini Let’s Colour Indonesia sudah berjalan di 4 kota : Jakarta, Bandung, Surabaya dan Yogyakarta.

Anastasia yakin, kombinasi strategi produk yang terus diinovasi, promosi yang terintegrasi, pendekatan retailer yang tepat, serta bauran komunikasi yang pas dan mengikuti tren, berada di balik sukses Dulux yang ekuitasnya terus membaik sampai saat ini. Pihaknya terus akan melakukan inovasi produk dan layanan agar bisa memberikan solusi-solusi terbaik di bidang pengecatan. “Beberapa bulan ke depan kami sudah siap meluncurkan produk baru lagi dan menyiapkan tren warna 2018 dalam Dulux Colours Future,” tutur Anastasia.

Dengan langkah tak henti serta inovatif ini, sepertinya para pesaingnya mesti bekerja lebih keras bila ingin menggusur Dulux dari tahta merek terbaik. ***

Repostase: Arie Liliyah


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved