IBBA

Garudafood, Kedisiplinan Sang Market Leader

Ferry Haryanto, Direktur Pemasaran Garudafood Putra Putri Jaya.
Ferry Haryanto, Direktur Pemasaran Garudafood Putra Putri Jaya.

Keluarga besar Garudafood Group boleh berbangga. Selain menjadi pemain yang kuat di pasar, sejumlah produknya kembali mendominasi ajang IBBA di kategori masing-masing. Dari PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GPPJ), Gery Chocolatos dan Pilus Garuda meraih Double Platinum dengan 14 kali berturut-turut juara IBBA untuk kategori Wafer Stick dan Kacang Bermerek. Adapun Kacang Garuda menjadi juara 17 kali berturut-turut.

Dari PT Suntory Garuda Beverage (SGB), Mountea (juara 14 kali berturut-turut) dan Okky Jelly Drink (13 kali berturut-turut) menjadi jagoannya. Produk-produk itu tetap dominan di kategori Minuman Teh Rasa Buah dan Minuman Jelly Berasa.

Prestasi ini tentu tidak datang tiba-tiba. Sebagai market leader di kategorimasing-masing, mereka disiplin dalam seluruh proses yang mengalir dari hulu hingga hilir. Di bagian hulu, keluarga besar Garudafooddisiplin menjaga kualitas. “Kami menjamin seluruh proses produksi telah memenuhi standar yang berlaku. Di samping itu, kami pastikan seluruh produk Garudafood aman dikonsumsi, dan kami juga telah mengikuti serta menerapkan protokol kesehatan Kemenkes RI, baik di kantor pusat maupun lini produksi Garudafood,” ungkap Ferry Haryanto, Direktur Pemasaran Garudafood Putra Putri Jaya.

Ketersediaan (availability) di pasar juga selalu dijaga dengan penuh kedisiplinan. Seperti halnya GPPJ yang konsisten memastikan ketersediaan barang di pasar, manajemen SGB pun memastikan ketersediaan produknya di seluruh toko dan gerai, serta mempermudah akses dengan layanan home delivery dan chiller untuk menjamin kesegaran produk. “Kami juga membuka hotline untuk menerima masukan ataupun keluhan konsumen, serta menindaklanjutinya dalam waktu 24 jam,” Martinus Rezal, Kepala Pemasaran Suntory Garuda Beverage, menambahkan.

Aspek inovasi pun menjadi area penyempurnaan terus-menerus. Terlebih, Garudafood Group memiliki slogan citra “Leading in Innovation”. Namun, bukan hanya area produk yang dieskplorasi. Inovasi yang dilakukan juga diterapkan dalam strategi berkomunikasi. Manajemen Garudafood Group percaya top of mind merek apapun akan bergantung pada kemampuan mengomunikasikannya dengan baik. Tak terkecuali pada situasi pandemi seperti sekarang.

Salah satu tantangan yang dihadapi Garudafood Group selama masa pandemi adalah berubahnya gaya hidup masyarakat di segala lini secara sistemik. Hampir sebagian besar aktivitas masyarakat dilakukan dari rumah. Mencermati hal tersebut, strategi komunikasi diubah dengan penyesuaian yang kreatif. Untuk Chocolatos, Pilus Garuda, dan Kacang Garuda, misalnya, dibangun positioning sebagai produk yang cocok untuk dikonsumsi di rumah bersama keluarga dan sebagai “teman” saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB), baik sebagai teman minum, makanan cemilan, maupun diolah sebagai bahan dasar masakan (cooking).

Mereka juga aktif memanfaatkan media sosial, contohnya melalui aktivasi di platform TikTok (challenge#ChocolatosMemberi; sebagai bentuk kepedulian di situasi pandemi ini), lalu Instagram (seperti Lomba 17-an Buka Kacang dalam 1 Menitdan Lomba Foto Keluarga bersama Kacang Garuda). “Selain itu, kami gencar melakukan penetrasi produk dan distribusi ke modern market serta mengoptimalkan penjualan melalui e-commerce,” Ferry menegaskan.

Hal serupa, Martinus menimpali, juga dipraktikkan SGB. Mereka melakukan Gemba: turun langsung ke pasar untuk mengamati serta berbicara langsung dengan konsumen untuk mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan. “Di masa pandemi, kami memberikan kesegaran dalam bentuk rasa baru, kemasan baru, kampanye sosial media yang fresh,” dia menegaskan.

Kedisiplinan pada aspek produksi, distribusi, dan komunikasi inilah yang menjadi faktor utama kejayaan produk-produk tersebut. (*)

Teguh S. Pambudi & Herning Banirestu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved