Marketing IBBA

Kisah Kawasaki Ninja di “Anak Jalanan”

Kisah Kawasaki Ninja di “Anak Jalanan”

Sinetron “Anak Jalanan” memiliki rating bagus. Laju mesin Kawasaki Motor Indonesia (KMI) juga melesat, secepat Stefan William, Natasha Wilona, dan para pemain lain menggeber Kawasaki Ninja 250 menembus padatnya jalanan ibukota. “Awalnya, sinetron tersebut memilih produk kami tanpa sepengetahuan KMI. Salah satu dealer kami pernah ditawari sponsorship dengan bentuk peminjaman motor dan akhirnya kerja sama,” kata Michael Chandra Tanadhi, Deputy Head Sales & Promotion Marketing Division Kawasaki.

Ini menunjukkan brand Kawasaki sudah terbangun sejak lama. Terbukti, sebelum sinetron “Anak Jalanan” menghiasi layar kaca, banyak selebriti sudah menunggangi Kawasaki Ninja 250 dan varian lainnya seperti Kawasaki Ninja RR, Kawasaki Ninja SS, dan Kawasaki Ninja 300.

steven-william-dan-jessica

“Jadi, pihak production house yang memang memilih Kawasaki karena produk yang popular akan meningkatkan rating program mereka. Kami kemudian support dalam bentuk properti sehingga bisa meningkatkan brand awareness Kawasaki,” kata dia.

Untuk meningkatkan brand awareness, lanjut dia, yang terpenting adalah menjaga kepuasan konsumen. Dengan begitu, mereka bisa menjaring lebih banyak konsumen yang didorong word of mouth dari basis komunitas yang kuat.

“Peran komunitas sangat penting. Ini bentuk promosi low budget, high impact. Dari mulut ke mulut mereka memberi rekomendasi produk kami bagus dan layak untuk dibeli. Customer yang tidak tergabung dalam komunitas juga bisa ikut serta dalam kegiatan Kawasaki,” kata dia.

Menurut dia, Kawasaki saat ini membina ratusan komunitas untuk menjaga engagement dengan customer. Kalau Agen Pemilik Merek yang lain menggunakan pihak ketiga dalam berhubungan dengan komunitas, Kawasaki rutin menggelar customer communication setiap bulan dalam bentuk touring bareng dealer.

“Kami menunjuk satu dealer yang berbeda untuk menjadi host di acara ini. Ini membuat hubungan kami dengan konsumen lebih erat karena mereka bisa mengenal langsung pihak APM dan juga dealer,” kata dia.

Michael menjelaskan, perseroan baru agresif melakukan pemasaran lewat kanal digital sejak 2014 lalu dengan beriklan di media online maupun blog otomotif. Sebelumnya, mereka hanya sebatas memanfaatkan website dan media sosial sejak 2010. Media social Kawasaki lebih atraktif seiring tingginya loyalitas customer.

“Pemasaran digital lebih efektif karena lebih terukur, terlihat dari jumlah viewers, klik dan conversion rate. Namun, perbandingan pemasaran konvensional dan digital adalah 50:50,” kata dia. (Reportase: Jeihan Kahfi Barlian)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved