Legend Brand zkumparan

Kunci Sukses Rider Tetap Relevan di Usia 66 Tahun

Tidak mudah bagi suatu perusahaan mencapai milestone hingga puluhan tahun, diperlukan berbagai upaya, komitmen, kerja keras, dan sinergi yang baik di internal perusahaan. Seperti halnya PT Mulia Knitting Factory, di usianya yang ke 66 ini perusahaan terus melakukan berbagai perubahan agar tetap relevan dengan zaman.

Berawal dari perusahaan garmen kecil yang didirikan Phan Tjen Kong pada 1955, PT Mulia Knitting Factory telah berkembang dari sebuah bisnis keluarga kecil yang dikelola dengan gaya tradisional menjadi sebuah perusahaan dengan sistem manajemen yang profesional. Pabrik dimulai dengan memproduksi pakaian dalam pria seperti merek Pipe’s, Apple, Swan Brand, dan Rider.

Pada 1967, putra dari Phan Tjen Kong yaitu Max Mulyadi Supangkat, memulai karirnya di perusahaan sebagai generasi kedua. Dilanjutkan dengan Henry Supangkat pada 1979 sebagai generasi ketiga. Kini di tangan Henry yang dibantu anaknya, Hanan Supangkat, mereka melakukan beberapa gebrakan performa dan meluncurkan beberapa produk inovasi baru.

Bergabung sejak 2004, Hanan telah berkonsentrasi pada pengembangan, pemasaran, dan distribusi pakaian dalam pria produksi PT Mulia Knitting sendiri, Rider. Hanan mulai dengan posisi Manager Operational. Ia bertanggung jawab memperbaiki channel distribusi perusahaan dengan memasuki pasar modern seperti Carrefour, Giant, Lotte Mart, dan sebagainya.

“Kami membuka jalur-jalur distribusi, yang tadinya kami menyerahkan sepenuhnya kepada agen khususnya untuk wilayah luar Jakarta, sejak 2003 dibangun jalur distribusi sendiri. Saya membangun cabang-cabang di kota-kota besar seperti Surabaya, Palembang, Medan, Jambi, Bangka Belitung, Bandung, Semarang, Makassar, Bali, dll. Sekarang pelayanan ke pelanggan lebih dekat dan cepat, total ada 14 distributor,” kata Hanan kepada SWA.

Hanan menceritakan, sebelum dirinya bergabung, perusahaan sempat banting setir ke pasar ekspor akibat krisis ekonomi 1998, termasuk Rider. “Dalam hal ini ekspornya juga bukan dalam bentuk produk Rider, tetapi mengerjakan untuk merek luar. Jadi pasar lokalnya malah kurang diperhatikan. Tidak bisa disalahkan juga karena pada saat itu memang ekspor satu-satunya jalan untuk selamat,” jelasnya.

Ketika ia bergabung kondisi sudah relatif stabil sehingga Hanan meminta izin ayah dan kakeknya untuk mengembangkan pasar domestik. “Saat itu dilakukan banyak pengembangan produk, variannnya diperbanyak, kategori produknya diubah. Cukup memakan waktu, kira-kita membutuhkan 5 tahun untuk menyamai pesaing-pesaing lokal lain. Dan sejak 2015 kami sudah tidak fokus di ekspor, 95% untuk pasar lokal,” papar Hanan.

Kini ada 11 varian produk Rider mulai dari Rider Classic, Rider Premium, Rider Sport, Rider Active, Rider Lifestyle, Rider Xtra Cool, Rider Ladies, Rider Kids, Rider Big Size. Dengan adanya pandemi, perusahaan kembali mendiversifikasi produk dengan memproduksi masker.

“Tahun 2020 itu permintaan masker sangat tinggi. Kami cukup beruntung ketika itu kami sempat switch semua produksi untuk membuat masker saja selama 4 bulan. Awalnya hanya sebagai pelengkap, tetapi ternyata permintaannya lumayan besar. Di satu sisi kami juga harus bantu di luar bisnis sebagai sisi kemanusiaan. Kami sampaikan kepada tim untuk tidak menjual dengan harga yang mahal, waktu itu kami jual harga Rp7 ribu. Sampai sekarang masih produksi masker, tetapi tidak sebanyak tahun lalu karena permintaannya juga sudah tidak sebanyak itu. Sekarang tinggal 20% dari semua produk,” jelasnya.

Tak hanya mengubah jalur distribusi dan diverisfikasi produk, sejak 2015 perusahaan lebih fokus ke jalur pemasaran digital seperti Facebook, Instagram, Youtube, semua channel e-commerce, dan online store rider.co.id. “Kami juga melakukan endorse sejumlah influencer media sosial.”

Dengan pemasaran digital ini, Hanan mengaku brand awareness meningkat. Bahkan selama pandemi terjadi peningkatan penjualan hingga mencapai 300%. “Sekarang penjualan dari online sekitar 30%, offline 70%. Tapi secara tren memang online cenderung meningkat. Namun yang offline ini menurut saya tidak akan mati total juga,” kata dia.

Dalam dunia yang semakin kompetitif, kata Hanan, pihaknya terus berupaya menghadapi berbagai tantangan ini. Bagi dia, tantangan merupakan motivasi positif yang tidak hanya mengarahkan pendekatan untuk menyesuaikan operasi dalam menanggapi kondisi pasar, tetapi juga menciptakan rasa kesederhanaan dalam diri.

Ia pun membagikan kunci sukses Rider hingga tetap eksis sampai sekarang. Pertama, distribusi. Untuk mempunyai pijakan yang kuat harus ada distribusi yang bagus. Kedua, diversifikasi varian. Ketiga, harus mengikuti tren yang ada. “Seperti sekarang ini trennya digital, kalau kita tidak mengikuti digital maka akan ketinggalan. Intinya harus mengikuti tren dan perkembangan pasar.”

Perusahaan juga dalam 10 thaun terakhir ini selalu menargetkan youth market. Seperti yang baru saja diluncurkan sekitar dua bulan lalu adalah jaket hoodie. Ini salah satu upaya untuk menggapai pasar anak muda. Di masa pandemi ini perusahaan juga ikut membantu membuat APD, dan menyumbangkan masker buatan Rider sekitar 200 ribu masker. Akhir tahun 2020, perusahaan menyumbangkan pakaian dalam ke pesantren-pesantren.

“Kami bersyukur bisa survive tidak sampai bangkrut. Maka dari itu saya juga berniat untuk membantu pihak-pihak yang membutuhkan, salah satunya ke pesantren-pesantren di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dsb.”

Meski sudah terlihat ada perbaikan, Hanan mengaku belum ada keinginan untuk tancap gas di tahun ini. Perusahaan masih wait and see melihat kondisi pasar dengan tidak terlalu agresif berinovasi mengeluarkan banyak produk.

“Bagi saya tahun 2020 kemarin adalah survival mode. Yang saya utamakan kemarin adalah supaya tetap bisa memenuhi gaji pegawai. Lalu tahun 2021 memang kelihatan ada perbaikan tapi masih ada kekhawatiran juga. Artinya kami belum bisa tancap gas, karena tahun ini belum terlalu stabil. Tahun 2022 mungkin stabil, lalu kalau mau tancap gas itu di 2023,” tutur Hanan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved