Brands

Sunpride, Bertahan dengan Strategi Omnichannel dan Kampanye Pemasaran

Sunpride, Bertahan dengan Strategi Omnichannel dan Kampanye Pemasaran
Cindyanto Kristian, CEO PT Sewu Segar Nusantara (SSN).
Cindyanto Kristian, CEO PT Sewu Segar Nusantara (SSN).

Siapa yang tak kenal buah-buahan bermerek Sunpride, khususnya jenis pisang cavendish? Rasanya, sebagian besar kita tahu. Karena, merek buah ini bisa kita temukan di jaringan minimarket atau lapak-lapak buah dekat tempat tinggal kita. Dalam pergaulan sosial kita, malah orang lebih mengenal istilah “pisang Sunpride”.

Sunpride adalah merek buah-buahan lokal yang didistribusikan dan dipasarkan oleh PT Sewu Segar Nusantara (SSN). Dengan merek Sunpride, SSN sebetulnya juga memasarkan produk buah segar lainnya, yakni jambu air (guava crystal), nanas (nanas honi), melon (golden melon), dan pepaya. Namun, pisang cavendish tampaknya memang produk unggulan SSN. Untuk menghasilkan produk buah-buahan itu, SSN bekerjasama dengan petani lokal di berbagai daerah.

Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama setahun lebih ini tentu memberikan tantangan tersendiri. “Kami adalah perusahaan buah segar, sehingga semua rencana atau business plan-nya itu sudah kami putuskan dari 2-3 tahun lalu,” kata Cindyanto Kristian, CEO SSN. Jadi, pisang yang dijual hari ini, contohnya, adalah hasil dari business plan 2-3 tahun lalu, yang ditanam dari benih, ditumbuhkan berbulan-bulan, sebelum dijual ke konsumen saat ini. “Saat itu tidak ada seorang pun yang memprediksi akan mengalami pandemi yang sedahsyat ini,” katanya.

Masalahnya, dunia perkebunan mempekerjakan orang secara masif. Ada ribuan orang yang bekerja di puluhan ribu hektare kebun. Di musim panen juga ada ratusan truk yang membawa hasil panen ke toko-toko. Dengan adanya pandemi ini, SSN harus menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, terutama dalam hal memakai masker dan menjaga jarak.

Tantangan lainnya, selama setahun pandemi ini, situasi pasar berubah. Dulu orang berbelanja ke supermarket atau mal karena ada unsur rekreasinya, sedangkan sekarang mereka berbelanja sudah dengan rencana sehingga bisa lebih cepat.

Di sisi lain, banyak konsumen yang lebih memilih belanja secara online, termasuk untuk buah segar. “Itulah yang menjadi tantangan bagi kami, yakni how to manage, agar bisnis tetap berjalan dengan lancar dan operasional tetap baik di tengah pandemi,” kata Cindyanto.

Pihak SSN pun banyak mengubah sistem kerja. Antara lain, soal jam kerja dan penggantian hari kerja. Namun, ia menjamin pihaknya menerapkan semua aturan pemerintah, seperti pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), dengan ketat. “Kami yakin semua aturan ini untuk kebaikan kami juga,” ujarnya beralasan.

Cindyanto mengungkapkan, tahun lalu pihaknya melakukan banyak terobosan baru, terutama dengan strategi mengembangkan banyak kanal, yang dikenal dengan istilah omnichannel. “Jika kami bertahan dengan cara kami dulu, kami akan kesulitan,” ungkapnya. Ia menyebutkan, banyak toko yang tutup, begitu juga tak sedikit mitra lapak buah yang tak bisa berjualan lagi karena adanya PPKM. Selain itu, konsumen pun mulai beralih ke belanja secara online.

Akhirnya, semua sumber daya dikerahkan untuk berinvestasi membangun omnichannel. Ketika itu pihaknya dengan sangat cepat berinvestasi untuk membangun omnichannel, terutama di kanal online. SSN pun semakin aktif memanfaatkan kanal-kanal digital ini dan mendukungnya dengan konten kreatif yang relevan di media sosial. SSN juga mempercepat delivery service dengan digitalisasi sistem. “Pandemi ini membuat adaptasi dan adopsi digital kami semakin cepat,” kata Cindyanto mengakui.

Di tahun 2020 SSN juga melakukan kampanye “Think Before You Pick”. Intinya, orang harus hati-hati mencari makanan, dan sebaiknya mencari buah yang menyehatkan dan aman dikonsumsi. Seiring dengan itu, Sunpride digaungkan sebagai merek buah-buahan dengan sertifikasi GAP (Good Agricultural Practices), yang menjamin buah-buahan dari perkebunan PT Great Giant Pineapple, yang masih satu grup usaha, aman dikonsumsi.

Di akhir 2020 pihaknya menggulirkan program Mitra Sunpride. Alasannya, pandemi membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. “Kami melihat peluang itu untuk menjadikan mereka sebagai partner bisnis kami,” ujar Cindyanto. Di kota-kota besar di Indonesia, program ini tumbuh cukup baik. Ia mengakui para mitra ini menjadi salah satu ujung tombak yang membuat bisnis SSN tetap baik. “Program ini saling menguntungkan, mitra memiliki penghasilan dan di sisi lain konsumen dimudahkan ketika akan membeli produk Sunpride,” katanya.

Salah satu program yang juga tak kalah menarik di tahun lalu adalah program Consumer Promotion. Dalam program ini, SSN membuat beragam acara kolaborasi dengan komunitas, misalnya komunitas pesepeda Brompton. “Saat itu lagi heboh orang bersepeda. Jadi, kami buat event yang bisa engaged dengan konsumen,” katanya. Agar merek Sunpride masuk ke kalangan milenial, SSN pun berupaya mengajak komunitas penggemar K-Pop untuk hidup sehat, salah satunya dengan mengonsumsi buah-buahan segar.

Saat ini, kata Cindyanto, kontribusi penjualan dari kanal offline masih besar. Namun, terjadi pertumbuhan signifikan di kanal online, karena hampir semua marketplace telah dimasukinya. “Oleh karena itu, kami menggarap strategi omnichannel ini dengan sangat serius. Dua kanal ini harus kami perhatikan dengan baik,” katanya.

Setelah prinsip menjaga kualitas, langkah penting perusahaan adalah semakin mendekatkan diri kepada konsumen. Caranya, dengan mengaktifkan loyalty program, seperti pemberian giveaway dan vocer belanja. Di pertengahan 2020, SSN juga menggelar program Sunpride Super Point, yakni bila konsumen makin banyak membeli buah Sunpride dan mengunggah struknya, semakin besar kesempatan mendapatkan hadiah.

Harapan Cindyanto, buah Sunpride bisa ada di mana saja. “We want to be as close as possible to our customers,” ujarnya. Ia pun berharap buah lokal seperti Sunpride ini bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri. “Sebagai perusahaan buah segar, kami memiliki peran yang besar untuk mewujudkan itu karena kami punya kemampuannya,” katanya yakin. Apalagi, pihaknya tidak bekerja sendiri, melainkan dibantu para petani buah di berbagai daerah. (*)

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved