Best Cities

Kabupaten Kudus Gencar Memasarkan Produk UKM Lokal

Kabupaten Kudus Gencar Memasarkan Produk UKM Lokal
Sudiharti, Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus (paling kiri berbaju mereah)

Sudiharti, Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus (paling kiri berbaju mereah)

Bertempat di Atrium Mal Pasar Tanabang Blok B, Kabupaten Kudus memboyong beberapa UKM Kudus untuk memperkenalkan keunggulan produk dari Kota Kretek itu. Beberapa UKM yang memamerkan produksinya adalah jenang Kudus, pengrajin bordir, pengrajin gebyok, tapak Muria dan kopi Muria.

Menurut Sudiharti, Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus, mewakili Bupati Kudus H. Musthofa yang batal hadir di Pasar Tanabang, pihaknya memang sedang gencar meningkatkan awareness potensi Kabupaten Kudus beserta produk-produk unggulannya. “Sejak bulan Oktober tahun ini, kami mengadakan Kudus Trade Show dan juga promosi-promosi lain yang diajak pihak lain. Untuk Kudus Trade Show kami mulai dari Semarang yang berlokasi di Jawa Mall, lalu ke Hartono Mall di Yogja, Purwakarta dan akan berakhir di Purwokerto Jawa Tengah,” jelasnya.

Sudiharti menuturkan, dipilihnya Pasar Tanabang sebagai salah satu tempat Kudus Trade Show karena pasar ini merupakan pasar terbesar di Asia. “Walau produk-produk Kudus sudah dijual ke mana-mana, bahkan ke luar negeri dengan promosi ini orang akan lebih mengenal produk lain yang potensial dari Kudus. Ajang ini juga untuk menarik pedagang lain menjual produk ke Kudus,” jelasnya. Ia menegaskan acara ini tujuannya bukanlah untuk berjualan, jadi pihaknya tidak menentukan berapa target penjualan setelah acara ini.

“Upaya ini bukan juga dalam rangka untuk menaikan pendapatan daerah Kudus, tapi lebih untuk promosi, lebih memperkenalkan produk-produk Kudus,” ujarnya. Biasanya dalam acara Kudus Trade Show ada 30-40 stan yang ikut, tapi untuk di Tanabang ini, pihaknya hanya membawa sekitar kurang dari separuhnya, karena di waktu yang sama juga diadakan di Yogja.

Pada bulan Desember nanti akan diadakan Kudus Trade Show yang berlokasi di Kota Kudus, tapi kali itu akan mengundang pembeli dari luar daerah. Secara geografis letak Kabupaten Kudus cukup strategis, karena berada di jalur perlintasan ekonomi antar propinsi. Ini pula yang membuat Kudus dikenal sebagai sentra perdagangan nasional yang memiliki mobilitas tinggi. Di kota ini juga awal industri rokok tumbuh di Indonesia. Dan sekarang Kudus juga sebagai salah satu kota yang memiliki pabrik perakitan ponsel.

Di era digital ini, Pemkab Kudus juga mendorong penggunakan digital marketing pada UKM-UKM Kudus. Pemkab ingin UKM tidak hanya menggunakan cara konvensional dalam memasarkan produknya, agar pasar yang dijangkau lebih luas lagi. Di Kudus ada Kampung Digital, berada di Desa Pedurenan, Kecamatan Gebog, ini merupakan desa dengan konsep digital karena berupaya mengembangkan potensi UKM konveksi dan bordir melalui digital marketing.

Meski demikian bordir Kudus sebenarnya sangatlah unik, meski sudah menggunakan digital marketing, namun tetap dalam pembuatannya menggunakan mesin manual yang digenjot dengan kaki, tidak memakai mesin. Ini agar hasilnya lebih detil dan indah. Harganya memang tinggi mulai dariRp 2 juta keatas per lembar kain pakaian dengan bordir Kudus.

Kabupaten Kudus mempunyai filosofi Gusjigang (Bagus, Ngaji dan Dagang). Jika ditinjau dari perspektif ekonomi Gusjigang bisa diartikan sebagai ajaran yang mengedepankan semangat kewirausahaan dengan tetap menjunjung tinggi aspek integritas dan religi. Musthofa dalam keterangan persnya mengatakan semangat Gusjigang itu, dapat memajukan UKM lokal dan pihaknya juga mendorong terus meningkatkan Go Digital bagi para UKM agar mereka lebih luas dalam menjangkau pasar.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved