Digerakkan oleh visi untuk mendongkrak tingkat inklusi keuangan masyarakat Indonesia, Ajaib Group berkomitmen untuk membuka akses terhadap instrumen investasi modern demi mengakomodasi investor generasi baru. Ajaib Group, yang berdiri pada 2018, menghadirkan dua instrumen investasi dalam platform digital, yakni Ajaib Sekuritas (dengan bendera resmi PT Ajaib Sekuritas Asia) untuk saham dan Ajaib Reksadana (PT Takjub Teknologi Indonesia) untuk produk reksa dana.

Pada Maret 2021, Ajaib telah menutup putaran pendanaan Seri A senilai US$ 90 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun. Angka tersebut diklaim sebagai pendanaan Seri A terbesar dalam sejarah pendanaan startup se-Asia Tenggara. Perusahaan rintisan yang didirikan oleh duet Anderson Sumarli (menjabat sebagai CEO) dan Yada Piyajomkwan (CPO) ini sebelumnya mengonfirmasi masuknya pendanaan pertama pada putaran Seri A senilai US$ 25 juta pada Januari 2021, yang disusul pendanaan tambahan senilai US$ 65 juta yang dipimpin oleh Ribbit Capital.

Investor lain yang terlibat dalam putaran Seri A ini di antaranya Y Combinator Continuity, ICONIQ Capital, Bangkok Bank PLC, dan beberapa angel investor dari kalangan pendiri fintech seperti David Velez dari Nubank dan SG Lee dari Toss. Ada pula kontribusi dari investor Ajaib sebelumnya, yaitu Horizons Ventures, Softbank Ventures Asia, Alpha JWC Ventures, dan Insignia Ventures.

Menurut VP Marketing Ajaib Group Gladys Pratiwi, Ajaib mempunyai visi-misi yang cukup jelas dan didukung oleh tumbuhnya minat investor ritel muda Indonesia terhadap investasi. “Misi kami adalah mengedukasi masyarakat akan pentingnya investasi dan perencanaan keuangan demi masa depan serta menyambut investor ritel muda menuju layanan keuangan modern,” kata Gladys. “Investor melihat Ajaib sebagai brand yang berpotensi terus tumbuh sehingga mereka memercayakan kepada kami dengan pendanaan tersebut,” tambahnya.

Dengan pendanaan tersebut, menurut Gladys, Ajaib akan meningkatkan infrastruktur teknologi, merekrut tim engineering terbaik, dan memperluas penawaran produk. Dana segar itu juga akan digunakan untuk mendukung kampanye edukasi Ajaib yang bertujuan untuk mengedukasi generasi muda tentang pentingnya investasi dan perencanaan keuangan.

Ajaib dinilai sebagai salah satu platform investasi dengan pertumbuhan pesat yang menargetkan investor pemula berusia muda. Ajaib membuat aktivitas investasi saham dan reksa dana dapat diakses oleh investor ritel melalui aplikasi, dengan registrasi akun secara online. Kelebihan lain yang ditawarkan adalah menampilkan analisis dengan grafik yang detail, analisis teknis dan fundamental mendalam, serta dilengkapi fitur trading otomatis.

Ajaib Sekuritas saat ini menduduki posisi ke-4 sebagai broker saham terbesar di Indonesia berdasarkan trading frequency. Hanya dalam waktu empat bulan, Ajaib Sekuritas telah memproses lebih dari 10 juta transaksi. Hal ini menjadikannya salah satu perusahaan fintech dengan pertumbuhan terpesat di Asia Tenggara.

“Kami percaya pada potensi investor-investor muda Indonesia. Kami juga percaya bahwa produk dan edukasi terbaiklah yang akan menang,” kata Gladys.

Berdasarkan data di Bursa Efek Indonesia (BEI), pertumbuhan investor saham baru sepanjang 2020 meningkat signifikan. Tercatat ada penambahan sebanyak 590.658 SID baru. Jumlah investor pasar modal telah tumbuh 53,47% dibandingkan tahun 2019. Sekitar 70% dari total investor baru pada 2020 didominasi kaum milenial dengan rentang usia 18-30 tahun. “Dan, satu dari empat investor saham di Indonesia berinvestasi di Ajaib,” ujar Gladys.

Untuk memastikan generasi muda Indonesia memahami pentingnya berinvestasi sejak dini, Ajaib menggandeng BEI. Program tersebut merupakan kegiatan edukasi literasi keuangan yang difokuskan pada daerah-daerah di Indonesia dengan tingkat literasi keuangan yang rendah.

Dalam hal branding, setelah sebelumnya menggandeng artis Kim Seon-ho yang populer sebagai mentor dalam drama Korea Startup, kini Ajaib menggandeng artis Pevita Pearce dan Iqbaal Ramadhan sebagai brand ambassador. Ajaib berkolaborasi bersama keduanya guna menjangkau lebih banyak generasi muda untuk melek investasi dan merencanakan keuangan sejak dini. “Tahun ini kami memang fokus pada edukasi dan pengembangan produk serta pertumbuhan pengguna,” kata Gladys. (*)

Jeihan K. Barlian

www.swa.co.id