GCG Companies

Bank Mandiri Taspen, Mencetak Pertumbuhan Bisnis Cepat Berlandaskan GCG

Elmamber Petamu Sinaga, Direktur Utama Bank Mantap.
Elmamber Petamu Sinaga, Direktur Utama, Bank Mandiri Taspen.

Pertumbuhan Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap), yang bermula dari sebuah bank lokal di Bali, memang sangat fantastis. “Kinerja Bank Mantap berhasil melampaui target yang ditetapkan. Labanya di tahun 2021 mencapai 114% dari target sebesar Rp 645,7 miliar, atau 50% secara year on year (YoY). Pencapaian laba tetap terjaga hingga September 2022 yang mencapai Rp 905 miliar, atau mencapai 122% dari target menjadi Rp 905 miliar,” Komisaris Independen Bank Mantap Adie Soesetyantoro memaparkan.

Jika merunut agak ke belakang, di tahun 2014 aset Bank Mantap baru Rp 1,8 triliun, sedangkan per September 2022 sudah mencapai Rp 50,1 triliun, atau meningkat 28 kali, yang didukung oleh 434 jaringan, berupa 286 unit kantor dan 148 mobil layanan kas. “Di tahun 2025, diharapkan aset Bank Mantap bisa mencapai Rp 80 triliun dengan lending Rp 55 triliun,” kata Elmamber Petamu Sinaga, Direktur Utama Bank Mantap.

Saat ini, lanjut Elmamber, bank yang merupakan bagian dari Grup Bank Mandiri ini telah menyusun Core Plane sebagai strategi korporasi bank ini menuju goals 2025. Ini dituangkan dalam strategy house, yaitu Leading Senior Citizen Ecosystem Bank in Indonesia, menjadi penyalur kredit pensiun terbesar di Indonesia yang unggul secara layanan dan operasional berbasis digital.

Untuk itu, Bank Mantap, menurut Elmamber, menargetkan untuk bisa menancapkan tiga pilar utama guna mencapai tujuan tersebut. Pertama, memenangi lending pasar pensiun negara dan meningkatkan lending prapensiun melalui pengembangan produk baru.

Kedua, masuk ke segmen bisnis baru (aparatur sipil negara/ASN aktif serta Dana Pensiun BUMN ataupun swasta) melalui pengembangan produk dan channel penetrasi kredit, serta meningkatkan lending melalui model collaboration approach. Dan, ketiga, memberikan retail funding ataupun pendanaan institusi, yang dilakukan dengan meningkatkan pendanaan pada segmen pensiun dan senior citizen melalui pengembangan produk dan fitur digital banking.

Sejumlah langkah ditempuh oleh Bank Mantap untuk memperkuat pertumbuhan bisnisnya. Elmamber menjelaskan, Bank Mantap telah menyusun penyempurnaan ketentuan dalam pemilihan debitur kredit pensiun untuk mengurangi risiko meninggal dunia agar kredit bank dapat tumbuh sehat dan sustain dalam menghadapi tantangan ke depan.

Kemudian, mengembangkan digital dan teknologi infomasi (TI), dengan membangun ekosistem transformasi digital dengan infrastruktur TI yang kuat (data driven) dan pengembangan service point. Lalu, untuk kapital, dilakukan dengan meningkatkan kapasitas permodalan menjadi Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti II melalui rights issue atau initial public offering.

Selanjutnya, masih kata Elmamber, melakukan pengembangan di bidang human capital, dengan memperkuat fungsi organisasi dan kapabilitas sumber daya manusia. Bank Mantap kini membangun Melati Learning Center di Denpasar yang terdiri dari classroom, podcast studio, hall, dan digicorner, yang ditargetkan dapat digunakan pada 2023. Dan, dari segi risk management, memperkuat risk assesment berbasis data pada bisnis yang sudah ada dan bisnis baru.

Tentu saja, untuk bisa tumbuh, Bank Mantap terus melakukan inovasi produk dan layanan. Menurut Elmamber, bank ini meluncurkan produk-produk yang memiliki hak paten, seperti MILeA (Mantap Intelligence E-Assistant) dan Tabungan Si Mantap (Tabungan Simpanan Mandiri Taspen).

“Untuk inovasi produk, Bank Mantap menetapkan empat key success factor dengan membangun ketahanan teknologi informasi untuk mendukung keberlangsungan bisnis bank, yaitu people, process, technology, dan risk & security.” katanya.

Dari sisi inovasi layanan, Bank Mantap fokus pada peningkatan kualitas layanan pensiunan, dengan desain dan fasilitas kantor yang dibuat untuk meningkatkan kenyamanan nasabah pensiunan saat bertransaksi. Misalnya, fasilitas ruang kesehatan. Bank ini bekerjasama dengan Kimia Farma untuk menyiapkan tenaga medis (dokter dan perawat) di kantor, dilengkapi perangkat QRMA (quantum resonance magnetic analyzer) untuk mengetahui diagnosis suatu penyakit melalui gelombang elektromagnetik.

Terkait peningkatan kualitas implementasi good corporate governance (GCG), Elmamber mengatakan, di bidang Compliance, Risk, dan Control, Bank Mantap telah melakukan penyesuaian organisasi dengan fokus pada peningkatan kepatuhan dalam pengembangan bisnis, kepatuhan internasional dengan sertifikasi ISO 37301:2021 (Sistem Manajemen Kepatuhan) pada divisi compliance, dan penguatan pelaporan gratifikasi dengan diterimanya ISO 37001:2016 (Sistem Anti-Penyuapan).

Di samping itu, Bank Mantap juga melakukan penguatan strategi anti-fraud dan telah mengimplementasikan Fraud Detection System, dengan menetapkan parameter untuk transaksi melalui electronic channel. “Apabila terdapat transaksi indikasi fraud, akan muncul notifikasi WA (WhatsApp) kepada nasabah pada electronic channel kartu debit dan Mantap Mobile,” kata Elmamber.

Di samping itu, Bank Mantap juga telah mengimplementasikan Whistle Blowing System, dengan menggunakan jasa provider eksternal sebagai upaya deteksi fraud.

Maka, tak mengherankan, semua indikator kinerja Bank Mantap pun semakin mantap karena adanya kepercayaan yang semakin tinggi dari nasabahnya, yang kebanyakan para pensiunan. “Kami berhasil melampaui target yang ditetapkan,” Elmamber menegaskan.

Ia pun memerinci, total aset Bank Mantap tumbuh 29,7% YoY, total equity naik 16,1%, dana pihak ketiga tumbuh 23,7%, kredit meningkat 22,2%, non performing loan (NPL)turun 0, 03%, dan capital adequacy ratio (CAR)tumbuh 2,49%.

Hasil lainnya, hingga Agustus 2022 Bank Mantap berhasil mencatatkan akuisisi nasabah pensiunan ASN tertinggi dengan jumlah 81.052 orang, atau tumbuh 37% YoY. Selain menggarap pensiunan ASN, bank ini juga melakukan penetrasi ke pensiunan TNI/Polri yang dikelola PT ASABRI.

“Secara YoY, Bank Mantap ada di peringkat 1 dari segi pertumbuhan bisnis dan peringkat 5 sebagai bank pembayar gaji pensiunan TNI/Polri,” ungkap Elmamber.

Untuk keberlanjutan usaha, dilaksanakan program peningkatan kesejahteraan pensiunan melalui implementasi program Mantap Indonesia. Bentuknya, berupa Mantap Sehat (sebagai wujud konsistensi kepedulian bank atas kesehatan pensiunan), dan Mantap Aktif (bertujuan mendukung penciptaan pensiunan yang aktif, produktif, serta tangguh dan bahagia).

Kemudian, ada juga Mantap Sejahtera untuk menciptakan pensiunan yang mandiri dan sejahtera melalui kewirausahaan yang terintegrasi antara pelatihan ide, praktik usaha, pengembangan diri, dan mentoring usaha berkelanjutan. Tujuannya, para calon pensiunan dan pensiunan dapat terus berkarya.

Dan, selama pandemi, Bank Mantap tetap melaksanakan kegiatan corporate social responsibility (CSR).Yaitu, berupa bantuan beasiswa mahasiswa Universitas Gadjah Mada, bedah rumah Pangandaran, bedah rumah Solo, bedah rumah Lahat, bedah rumah Surabaya, dan gerakan menanam 1.000 pohon.

Sementara itu, Business Continuity Management dilakukan dengan preventive activities melalui tes antigen setiap Senin dan penyemprotan disinfektan ruangan kerja. Adapun curative activities-nya berupa pengadaan konsultasi dokter untuk pegawai bank yang terpapar dan penyerahan sembako kepada karyawan. (*)

Kusnan M. Djawahir dan Silawati

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved