Companies Green Companies zkumparan

The 2030 Plan Holcim Indonesia Sejalan dengan SDGs

Suistanable Development Manager PT Holcim Indonesia Tbk., Oepoyo Prakoso.

“Building for Tommorow” menjadi inisiatif keberlanjutan PT Holcim Indonesia Tbk. sejak awal didirikan. Perusahaan semen ini dibangun sekaligus sebagai entitas usaha yang menjadi solusi keberlanjutan masa depan manusia.

Holcim menyediakan bahan bangunan yang dapat mendukung pembangunan dan kehidupan masyarakat untuk menjadi lebih baik. Visinya selaras dengan cita-cita industri hijau, yaitu menjadi perusahaan yang terdepan dengan kinerja terbaik dalam industri bahan bangunan di Indonesia. Perusahan ini hadir di pasar dengan nama Holcim Serba Guna dan Semen Andalas. Unit bisnisnya meliputi semen, aggregates, ready mix concrete (RMX), dan geocycle untuk mendukung penggunaan alternative fuel di indusutri semen.

Menurut Suistanable Development Manager PT Holcim Indonesia Tbk., Oepoyo Prakoso, kinerja terbaik ini meliputi ekonomi, sosial, dan lingkungan sebagai fondasi pilar pembangunan berkelanjutan perusahaan. Holcim juga menyampaikan target plan 2030 yang secara khusus dirancang untuk mewujudkan elemen suistanable development goals yang berkaitan dengan bidang industri semen dan bahan bangunan.

Target ini bernama The 2030 Plan, yang fokus pada empat aspek, yakni iklim, perekonomian sirkuler, air & alam, dan karyawan & masyarakat. “Sasaran utama kami di tahun 2030 adalah sepertiga omset perusahaan dari solusi peningkatan kinerja yang keberlanjutan,” ungkapnya. Saat ini, Holcim Indonesia memiliki empat pabrik, yakni Narogong dengan kapasitas 5,9 metrik ton (MT), Cilacap 2,7 MT, Tuban 3,4 MT, dan Lhoknga 1,6 MT.

Terkait dengan iklim, di tahu 2030, Holcim Indonesia bertekad menurunkan emisi CO2 spesifik bersih sebesar 40% dibandingkan angka tahun 1990. Kemudian, untuk aspek perekonomian sirkuler, perusahaan ini akan memanfaatkan 80 juta ton sumber daya yang berasal dari limbah. Pada aspek air & alam, Holcim akan mengurangi 30% pengambilan air bersih dibandingkan angka tahun 2015 di unit produksi semen dan akan mengimplementasikan WASH Pledge (Water Sanitation Hygiene at the workplace) di tahun 2020.

Sedangkan untuk aspek karyawan & masyarakat, perusahaan ini menginginkan tidak terjadi satu kalipun kecelakaan yang menelan korban jiwa karyawannya dan akan menyelenggarakan program yang manfaatnya dirasakan 75 juta orang. Menurut Oepoyo, dalam melaksanakan kegiatan produksinya, Holcim menerapkan Green Energy.

“Konsep Green Energy kami adalah waste to energy yaitu memanfaatkan limbah sebagai bahan bakar fosil untuk proses pembuatan semen. Program ini kami namakan ‘Daur Ulang Limbah’ sebagai sumber energi alternatif. Kiln semen adalah teknologi yang paling siap dan ramah lingkungan untuk mengelola limbah,” jelasnya. Hal ini berbeda dengan insinerator yang memiliki suhu panas terbatas dengan proses diskontinyu, kiln semen melalui coprocessing, mempunyai suhu panas tinggi (2.000 C) dengan proses yang kontinyu.

Holcim juga meluncurkan produk yang membantu menjawab masalah lingkungan, antara lain Speedcrete (beton dengan waktu matang cepat), Thrucrete (beton berpori), dan Geocycle waste service. Untuk beton Speedcrete dapat mengeras dengan cepat dalam waktu tujuh jam yang banyak dipakai di jalur Trans Jakarta. Thrucrete, beton berpori yang dapat menyerap air sebagai solusi mengatasi banjir dengan harapan water infiltration bisa tetap berjalan. Thrucrete banyak dipasang di Bandara Juanda, Surabaya, dan tahun ini Holcim dipercaya merenovasi pedestrian tempat Asian Games 2018 di GBK, Jakarta.

Di unit usaha Geocycle, Holcim memiliki fasilitas pengelolaan alternative fuel di Naragong, bermitra dengan Pemda Bekasi, dalam membantu mereka mengubah waste menjadi refuse derived fuel. Tahun 2017 , Holcim telah menggantikan Barubara dengan bahan bakar alternatif lain. “Kami juga sedang bekerja sama denagn Pemda Cilacap untuk sampah domestik. Tahun lalu groundbreaking-nya,” kata Oepoyo. Targetnya pada kuartal II pembangunan konstruksinya telah selesai dan bisa ditiru pemerintah daerah lainnya.

Lalu, untuk konservasi air, menurut Oepoyo, Holcim memiliki water harvesting di beberapa pabriknya. “Kami memanfaatkan air hujan untuk proses produksi kami. Kami juga telah menandatangani WASH sebagai komitmen penyediaan air bersih untuk sanitasi dan hygiene,” katanya. Tak hanya itu, holcim juga ikut mempromosikan sustainable construction dengan menyelenggarakan LafargeHolcim Award. “Kenapa kami concern terhadap bangunan yang ramah lingkungan? Karena, emisi CO2 paling banyak dihasilkan oleh building selama oeperasional, selain industri,” tegas Oepoyo.

Untuk aspek sustainable empowerment, perusahaan publik ini memiliki program sustainable fishing, integrated farming, dan microfinance. Lalu, yang tak kalah penting, memiliki program kejuruan berbasis usaha, Enterprise-based Vocational Education (EVE), bekerja sama dengan Politeknik Negeri Jakarta. “Jadi orang-orang disekitar pebrik kami didik hingga setara dengan D3 dan bisa langsung kerja. Program ini telah menghasilkan 456 lulusan, 50% nya sudah diserap oleh Holcim, ldan beberapa lainnya ke industri besar lain,” jelasnya.

Hasil yang dicapai Holcim , tahun 2017 mencatatkan 9,8% pendapatan dari suistanable solutions, angka tertinggi yang dicapai selama ini. Water nature perusahaan telah menghemat sekitar 6% penggunaan air, melaksanakan biodiversity, dan untuk perekonomian sirkuler telah mencapai 700 ribu ton alternative fuel & raw material. Di bidang people and community, Holcim telah memberikan manfaat ke lebih dari 700 ribu orang di tahun 2017. Perusahaan ini juga mendapat PROPER Hijau untuk pabriknya di Cilacap. Juga, dinobatkan menjadi pemenang pertama Indonesia Green Companies Award 2018.

Reportase: Yosa Maulana

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved