Companies

Ultra Sakti, Mengontrol Kualitas Produk dari Awal sampai Akhir

Ultra Sakti, Mengontrol Kualitas Produk dari Awal sampai Akhir
Diana Christy, Direktur Penjualan dan Pemasaran Ultra Sakti.
Diana Christy, Direktur Penjualan dan Pemasaran Ultra Sakti.

Madu TJ dan Freshcare adalah dua produk PT Ultra Sakti yang meraih Indonesia Healthcare Award 2022. Dengan berbagai produknya, Ultra Sakti dikenal sebagai perusahaan yang inovatif di industrinya.

Madu TJ diklaim sebagai produk madu pertama di Indonesia yang menggunakan kemasan plastik PET dan tutup antitumpah yang sering disebut dengan TJ Lock. Dengan bahan PET, kemasan Madu TJ menjadi antipecah.

Selain itu, dengan tutup TJ Lock, kemasan ini pun jadi mudah digunakan. Dilengkapi pula dengan seal segel untuk memastikan produk madu higienis, terhindar dari kontaminasi.

Dari segi kualitas, madu TJ terjamin karena telah bekerjasama dengan ribuan petani lebah di Indonesia. Ini untuk memastikan bahwa madu yang digunakan jelas asalnya sehingga mutu keasliannya tetap terawasi.

“Secara umum target market Madu TJ ini adalah umur 20 tahun ke atas yang memiliki daya beli dan kesadaran bahwa madu bermanfaat untuk kesehatan,” kata Diana Christy, Direktur Penjualan dan Pemasaran Ultra Sakti.

Menurut Diana, tantangan dalam era disrupsi ini sangat tinggi sehingga kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan. Dengan adanya media digital, konsumen dapat memberikan umpan balik (feedback) mengenai keluhan yang dihadapi secara langsung. Tentunya, pihak perusahaan pun harus siap menjamin mutu produknya dan pelayanannya kepada konsumen.

“Dalam hal ini, kami berupaya melakukan kontrol kualitas produk dari awal sampai akhir produk jadi dan juga memberikan feedback menjawab keluhan pelanggan dengan waktu singkat,” katanya.

Lebih jauh, Diana menjelaskan konsep Marketing Mix 4P (product, price, promotion, place). Pertama, dari segi produk. Pengembangan produk Ultra Sakti difokuskan pada kebutuhan konsumen. Untuk menjaga agar kualitas produk memuaskan konsumen, pihaknya melakukan berbagai macam analisis dan survei prototipe produk sebelum diluncurkan ke pasar.

Contohnya, Madu TJ melakukan inovasi pengembangan produk Madu TJ Jahe Merah Mint. Hal ini dilakukan karena melihat adanya kebutuhan konsumen akan produk madu dan herbal seperti jahe merah mint selama pandemi Covid-19.

Kedua, price (harga). Untuk penetapan harga produk agar dapat diterima konsumen, Ultra Sakti menyurvei harga produk kompetitor di pasaran serta kemampuan dan kemauan konsumen untuk membeli produk tersebut. Dari kedua hal tersebut akan diperoleh rasio harga dan manfaat yang tepat untuk produk Ultra Sakti.

“Tentunya, dengan tetap berpedoman pada falsafah value for money, dari sisi rasio harga dan manfaat, kami pastikan merek kami akan lebih tinggi dibandingkan dengan merek lain,” Diana menandaskan.

Ketiga, place (distribusi). Mengingat faktor distribusi produk sangat penting, Ultra Sakti menerapkan multidistribusi untuk produknya, baik offline maupun online. Secara offline, Ultra Sakti bekerjasama dengan beberapa distributor dan subdistributor untuk pemerataan wilayah.

Adapun untuk online, Ultra Sakti bekerjasama dengan beberapa marketplace, antara lain Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Umpan balik dari konsumen bisa didapatkan, baik melalui offline distributor yang ada maupun secara online melalui saluran media digital, seperti Instagram, Facebook, surat elektronik, maupun kontak langsung melalui telepon.

Keempat, promotion. Dalam hal promosi, Ultra Sakti aktif melakukan promosi di berbagai kanal media, baik secara online maupun offline. Tentunya, dalam penetapan media apa yang digunakan, pihaknya memilih media yang sesuai dengan target pasar mereknya. Salah satu caranya, melakukan berbagai survei dan pengamatan perilaku penggunaan media oleh konsumen yang menjadi target pasar produknya.

Selain itu, agar merek-mereknya masuk dalam ekosistem layanan kesehatan yang dikembangkan Kementerian Kesehatan RI, Ultra Sakti berpartisipasi dalam kegiatan Kemenkes, baik kegiatan offline seperti event pameran maupun online seperti webinar dan penyediaan data platform produk.

Mengenai kinerja bisnis, Diana menginformasikan, “Dalam tiga tahun terakhir, kinerja Madu TJ cukup bagus karena bisa tumbuh di atas pertumbuhan pasar. Madu TJ telah menjadi market leader di industri madu Indonesia, dengan pencapaian market share lebih dari 50%.”

Target ke depan, pihaknya ingin memajukan industri madu Indonesia, khususnya menyejahterakan kehidupan petani madu. Juga terus menjaga kualitas produk dan terus berinovasi untuk menyehatkan masyarakat Indonesia melalui produk-produk herbal dan tradisional, terutama produk perlebahan. (*)

Dede Suryadi dan Vina Anggita

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved