Best CEO zkumparan

Nur Efendi, Menginisiasi Transformasi Model Bisnis dan Digitalisasi Rumah Zakat

Nur Efendi Chief Executive Officer (CEO) Rumah Zakat
Nur Efendi, Chief Executive Officer (CEO) Rumah Zakat

Relawan menata dan mengangkut tumpukan kardus berisi barang-barang kebutuhan pokok, obat-obatan, peralatan kebersihan, dan popok bayi yang menumpuk di lantai 1 kantor Rumah Zakat di Rukan Mitra Matraman, Jakarta Timur, pada pekan kedua Januari 2020. Barang-barang ini segera disalurkan ke wilayah terdampak banjir di Jabodetabek dan Banten. Nur Efendi, CEO Rumah Zakat, tampak sibuk berkoordinasi dengan tim Rumah Zakat. “Mohon maaf, di lantai 1 agak berantakan. Kami sedang fokus menyalurkan bantuan,” kata Nur.

Lembaga pengelola zakat, infak, sedekah, dan dana kemanusiaan ini mengemban amanah dari para donatur untuk menyalurkan bantuan ini kepada masyarakat. Tak hanya itu, donasi dan zakat yang disalurkan lembaga ini kian tumbuh dari tahun ke tahun seiring dengan tingginya tingkat kepercayaan para donatur. “Zakat yang kami salurkan di tahun 2019 tumbuh 20% dibandingkan tahun 2018,” ungkap Nur. Sebagai pemegang tongkat komando di Rumah Zakat (RZ) sejak tahun 2011, ia mengubah model bisnis RZ dengan mengimplementasikan program transformasi yang berdampak sosial dan ekonomi untuk publik.

Di tahun 2016, misalnya, Nur menginisiasi RZ menjadi institusi kewirausahaan (entrepreneurial institution) untuk memacu kesejahteraan sosial masyarakat. Lalu, di tahun 2019 ia mencanangkan RZ sebagai World Digital Model Philantrophy Institution. RZ yang berdiri sejak 1998 di Bandung itu bertransformasi menjadi lembaga sosial yang profesional berstandar global dari sebelumnya sebagai institusi sosial yang dikelola secara tradisional.

Program ini melanjutkan transformasi model bisnis RZ yang inovatif, yakni meluncurkan sharinghappiness.com, yaitu model bisnis baru sebagai crowdsurfing dan crowdfunding digital platform di tahun 2017. Kemudian, meluncurkan Lelang Bintang, model bisnis yang memberikan akses kepada para pesohor untuk melelang barang-barangnya kepada fans dan Infak.id (platform digital untuk berdonasi) pada pertengahan 2019.

“Dulu kami melakukan lelang di event. Saat ini melalui platform digital sharinghappiness. Contoh barang yang dilelang, antara lain, jaket Pasha Ungu atau gaun pengantin Oki Setiana Dewi,” ucap Nur. Kemudian, ada juga affiliate marketing (sistem bisnis dengan membayar jasa seseorang ketika orang tersebut berhasil menjual produk atau jasa seorang merchant atau perusahaan yang mempunyai produk atau jasa yang dipasarkan melalui internet).

Sejumlah pencapaian manis diraih RZ dari program tersebut. Menurut Nur, sharinghappiness.com saat ini tercatat sebagai platform donasi online dan crowdfunding nomor dua di Indonesia. Lalu, nilai donasi naik tiga kali lipat di Infaq.id dan jumlah anggota yang tergabung dengan affiliate marketing sebanyak 3.500 orang.

Apabila dicermati, Nur mengarahkan transformasi model bisnis RZ di platform digital untuk memperluas akses dan jangkauan donatur serta menyalurkan donasi kepada masyarakat. ”Transformasi adalah pilihan, maka kami di tahun 2020 bertransformasi kembali dari entreprunerial institution menjadi world digital philanthropy,” Nur menegaskan. Untuk menyokong hal ini, ia meningkatkan kapabilitas kepemimpinan dan digitalisasi RZ.

“Dengan transformasi digital, lembaga kami memberikan experience terbaru kepada donatur, memberikan layanan lebih mudah dan lebih cepat, serta dapat memperkuat trust sehingga menciptakan pertumbuhan yang berlipat ganda serta memberikan dampak perubahan yang lebih signifikan,” tutur pria yang hobi bersepeda ini. Ia meyakini, tantangan di era disrupsi digital ini relatif tidak mendisrupsi zakat. Ia menggarisbawahi elemen yang terdisrupsi adalah manajemen zakat.

Untuk itu, Nur segera bereaksi cepat mendigitalisasi RZ dalam mengelola zakat melalui program inovatif serta meningkatkan kompetensi SDM dan jiwa kepemimpinan yang adaptif serta inovatif. Menurutnya, inovasi digital di RZ itu untuk merespons disrupsi digital. Tak mengherankan, RZ membenahi teknologi untuk memacu percepatan transformasi digital.

“Sebelum transformasi digital digencarkan, kami sudah bertransformasi menjadi entrepreneur institution, dengan tujuan untuk menguatkan mindset entrepreneur, pintar melihat peluang dan cepat mengeksekusinya, inovatif, berkolaborasi, dan berorientasi hasil,” Nur menjabarkan.

Sebagai pemimpin, Nur menjalankan beragam program untuk memuluskan transformasi itu. Misalnya saja, di tahun 2016 ia membuat kebijakan untuk menghilangkan ruang kerja yang bersekat-sekat yang dulu memisahkan ruang kerja karyawan di kantor pusat dan cabang RZ.

Lalu, Nur di tahun itu menyewa Gelanggang Olah Raga Bulutangkis sebagai kantor pusat RZ di Bandung, Jawa Barat. “GOR itu saya sulap menjadi kantor yang mengintegrasikan seluruh bagian tanpa sekat. Saya memberikan berbagai fasilitas seperti sarana olah raga, spot untuk saling sharing, dan coffee corner,” ia menerangkan. Hal ini membuat nyaman pegawai (petugas amil). “Saya juga memberikan jam kerja yang fleksibel sehingga karyawan semakin happy. Sehingga, dari tahun 2016 hingga 2019, produktivitas RZ naik signifikan dan inline dengan performance lembaga,” ungkapnya.

Nur pernah mengalami dinamika tatkala RZ mengubah struktur dan mengurangi petugas amil di tahun 2014. Untuk menghadapi guncangan ini, ia menekankan visi RZ kepada seluruh pemangku kepentingan. Ini merupakan salah satu gaya kepemimpinan Nur yang berhasil menghadapi berbagai dinamika internal atau eksternal. Ia piawai mengelola pegawai untuk menjalankan visi RZ. “Dalam memimpin, kita harus memiliki ambisi, bukan untuk pribadi, tetapi untuk lembaga. Selalu mendampingi, melibatkan, dan mengelaborasi tim. Dan yang terpenting, saya sebagai pemimpin harus bisa menjadi teladan yang terbaik,” katanya menegaskan.

RZ di bawah kepemimpinan Nur menuai beragam apresiasi dari berbagai pihak. Kini, RZ memiliki jejaring di 30 negara dan berpartisipasi di forum internasional. RZ menyabet berbagai penghargaan: Indonesia Original Brand 2019 dari SWA, Anugerah Syariah Republika 2019, Top Digital Award 2019, rekor MURI (Museum Rekor Indonesia), Lembaga ZISWAF Unggulan 2019, dan Moslem Choice Award 2019. Nur pun memperoleh berbagai penghargaan dan pengakuan dari forum internasional.

Ke depan, ia ingin menjaga model bisnis RZ agar berkesinambungan. “Libatkan selalu Allah Swt., kemudian menjaga semangat, merespons perubahan dengan cepat, berinovasi, dan gunakan teknologi sebagai daya ungkit,” ungkap Nur mengenai kunci keberhasilan memimpin RZ. (*)

Andi Hana Mufidah Elmirasari & Vicky Rachman

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved