Best CEO

Suwito Mawarwati, Memandang Tantangan sebagai Pemacu Inovasi

Suwito Mawarwati, Memandang Tantangan sebagai Pemacu Inovasi
Suwito Mawarwati, CEO PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk.
Suwito Mawarwati, CEO PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk.

Sejak ditunjuk menjadi CEO PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPM) pada September 2018, Suwito Mawarwati dihadapkan pada tantangan bisnis yang membuatnya bergairah memimpin perusahaan. Bisnis MPM yang banyak terkait dengan otomotif juga tak bisa lepas dari imbas melemahnya sektor ini di Tanah Air.

Di satu sisi, perusahaan yang dinakhodai Suwito ini juga sudah termasuk korporasi besar dengan spektrum bisnis yang beragam di sektor solusi mobilitas. Bisnisnya mulai dari bidang penjualan dan distribusi sepeda motor dan mobil, suku cadang dan pelayanan after market, jasa pelayanan transportasi dan logistik, hingga jasa keuangan. Terlebih dalam dua tahun terakhir, MPM pun tak luput dari imbas pandemi Covid-19.

“Pasar otomotif merupakan sektor usaha yang terkena imbas sangat besar dari pandemi Covid-19. Bisa dikatakan tahun 2020 merupakan tahun terberat,” Suwito menjelaskan.

Pernyataan Suwito didukung data. Secara nasional, penjualan mobil di pasar domestik mengalami penurunan signifikan, sebesar 48,4%, dari 1.030.126 unit di tahun 2019 menjadi 532.027 unit di tahun 2020. Kondisi serupa dialami penjualan sepeda motor baru yang turun drastis 43,6% menjadi 4.361.008 unit di tahun 2020, dari 6.487.460 unit di tahun 2019. Otomatis, sektor pembiayaan otomotif juga ikut lesu.

Menghadapi tantangan makro yang rumit itu, Suwito sebagai CEO memelopori timnya untuk tetap bersemangat dan menampilkan kinerja terbaik. “Kami mengajak karyawan untuk bereaksi cepat agar tetap dapat bertahan, dengan melakukan hal-hal yang diperlukan agar karyawan tetap aman dan bisnis tetap berjalan,” katanya.

Fokus utama di saat awal pandemi adalah menjaga keselamatan fisik dan mental karyawan, membangun wellness program, dan melakukan digitalisasi. Dari sisi bisnis, pihaknya mengambil kebijakan strategis, antara lain dengan mengoordinasikan cost leadership, mengawasi pelaksanaan strategi dan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola pinjaman pihak ketiga untuk menjaga arus kas tetap sehat, serta tetap memenuhi kewajiban terhadap pelanggan dan pemasok.

Di sisi lain, pihaknya juga mempersiapkan diri untuk tumbuh pada momentum yang tepat melalui digitalisasi bisnis, penyempurnaan bisnis proses, diversifikasi produk, dan keaktifan mencari peluang untuk pertumbuhan anorganik. “Pelajaran dari pandemi Covid-19, dunia membutuhkan lebih banyak inovasi dan kita harus membuktikan diri bahwa kita siap dan mampu menyediakannya,” Suwito menandaskan.

Tak mengherankan, pihaknya juga memacu inovasi dan menjadikan pandemi sebagai titik balik untuk melakukan percepatan ekosistem digital guna mendorong pertumbuhan bisnis digital.

Karier lulusan Manajemen Universitas Tarumanagara ini memang terus melesat sejak bergabung dengan Grup MPM pada 1997. Sebelumnya, ia berkarier di Grup Astra.

Di MPM, awalnya ia ditugaskan sebagai Direktur PT Mitra Pinasthika Mustika, anak usaha MPM di Jawa Timur. Di anak usaha itu, kinerjanya cemerlang. Tahun 2011, ia diangkat sebagai Presiden Direktur PT Mitra Pinashtika Mulia, salah satu anak usaha MPM yang juga distributor tunggal sepeda motor merek Honda untuk wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. Dan, pada 2018 ia dipromosikan menjadi CEO holding, MPM.

Suwito memacu timnya untuk melakukan berbagai inisiatif baru. Setidaknya, dalam dua tahun terakhir pihaknya sudah mengembangkan e-procurement dan e-bidding, sistem pelacakan armada, serta inventori dan pembayaran yang terintegrasi oleh MPMRent. Pihaknya juga mengembangkan database pelanggan, integrasi ticketing, dan monitoring order, serta membuat berbagai solusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan, produktivitas, dan fleksibilitas operasional.

Jangan salah, untuk itu, di MPM pun diselenggarakan pekan inovasi yang disebut MPM Innovation Day. Ini merupakan kompetisi bidang inovasi, yang melibatkan karyawan dari seluruh Grup MPM. Di sana diperlombakan ide-ide digitalisasi kreatif yang dihasilkan oleh suatu divisi atau fungsi tertentu untuk mempermudah dan menyempurnakan kegiatan operasional.

Sebagai pemimpin, Suwito banyak menerapkan pendekatan yang humanis, terlebih dalam kondisi pandemi saat ini. “Kami berusaha mempertahankan seluruh karyawan dengan tidak memberlakukan pemberhentian karyawan dalam menghadapi pandemi,” kata pria yang pernah bekerja di Divisi Honda Sales Operation PT Astra International Tbk. ini. Dalam hal ini, menurutnya, penting melibatkan komunikasi yang terbuka dan jujur dengan karyawan tentang bagaimana menghadapi krisis.

“Bersama para senior leader, kami secara konsisten mengadakan pertemuan untuk mengomunikasikan perubahan dan prioritas yang diperlukan untuk mengatasi tantangan ini,” ungkapnya. Ia selalu mengingatkan timnya untuk terus mengimplementasikan nilai-nilai perusahaan (CREDO) yang menjadi pedoman perilaku karyawan.

“Kita perlu terus-menerus belajar, beradaptasi, saling berbagi pengalaman dan informasi, agar kemampuan kita makin terasah dan teruji,” begitu pesan Suwito kepada semua karyawan agar termotivasi untuk memiliki mental pemenang.

Di bawah kepemimpinannya, MPM tetap berkinerja baik. Bahkan, di tahun 2020 ketika kebanyakan perusahaan terpukul, MPM masih bisa membukukan laba bersih Rp 133,6 miliar.

Di 2021, kinerjanya terus membaik. Pendapatan bersih selama 2021 meningkat dibandingkan 2020. Untuk tiga kuartal (sembilan bulan) di 2021, pendapatan bersihnya Rp 9,56 triliun, naik 15% dibandingkan periode yang sama di 2020 (Rp 8,29 trilun). Adapun laba bersihnya Rp 323 miliar. Pendapatan dari sektor penjualan unit sepeda motor, suku cadang, asuransi, dan pembiayaan juga meningkat.

Yang pasti, sebagai CEO ia berusaha menginspirasi dan menciptakan visi bahwa ke depan, bisnis tak bisa lepas dari digitalisasi. Maka, ia pun akan mendorong timnya untuk terus mengakselerasi digitalisasi, meningkatkan kemampuan big data dan infrastruktur, serta menambah daya saing dan kepuasan pelanggan.

“Saya selalu beranggapan bahwa kita harus mampu mengatasi perubahan apa pun yang berlangsung di pasar, baik saat kondisi membaik maupun seperti sekarang, saat terjadi kontraksi. Perusahaan akan mampu tumbuh, berkembang, dan bertahan lama bila nilai-nilai perusahaan dijalankan dengan baik,” demikian pesan Suwito. (*)

Sudarmadi & Arie Liliyah

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved