Future Business Leaders zkumparan

Pentingnya Purpose Driven dalam Keberlanjutan Kinerja

Pentingnya Purpose Driven dalam Keberlanjutan Kinerja

Di dunia yang konsumtif dan penuh persaingan dibutuhkan purpose dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam lingkup pekerjaan. Bryan Gunawan, Vice President of People Lemonilo, mengatakan bahwa purpose dibutuhkan untuk menjadi pegangan agar dapat sustain dalam menjalani pekerjaan.

Ada 3 elemen dalam purpose leadership yang harus dimiliki oleh karyawan. Ketiga elemen yang disebut diawal terdiri dari cause, creation, dan consistency. “Cause, saya percaya semua orang memiliki tujuan, tapi semua orang mungkin belum tahu apa dan kemana tujuannya,” kata dia dalam Virtual Conference & Awarding Indonesia Young Business Leaders Award 2021 yang digagas oleh SWA (27/04/2022).

Bryan percaya bahwa purpose merupakan hal penting yang harus dipegang oleh karyawan agar tidak mudah terjebak pada hiruk pikuk dunia. Dirinya mencontohkan, purpose Lemonilo tidak hanya berhenti pada keinginan untuk membantu generasi muda lebih sehat, tetapi juga terkait kinerja dan performance perusahaan.

Mindset pertama dalam performance, kata dia, adalah pay it forward. Atau dengan kata lain karyawan harus mengerti bahwa ketika mereka bekerja, pekerjaan yang mereka lakukan berdampak pada orang lain dan perusahaan. “Kerja bukan hanya instruksi saja, tapi kita harus melihat dampak kerja yang dilakukan itu apa. Sehingga bisa menciptakan ekosistem yang menciptakan motivasi yang jauh lebih besar secara distribusi kerja,” jelasnya.

Salah satu creation yang dilakukan Lemonilo dari purpose tersebut adalah melakukan engagement yang diberinama Lemonilo Zen dan Lemonilo academy. Selain itu, perusahaan mendukung kegiatan komunitas melalui BGP yang merupakan proyek inkubasi kepemimpinan. “Projek ini akan memberikan purpose yang lebih dalam, karena tidak hanya berbicara profesional dan personal, tetapi juga sense leadership untuk membangun dunia,” ujarnya.

Sementara, sebagai upaya konsistensi, karyawan bisa meminta feedback sebagai bahan pembelajaran. Feedback tersebut, kata Bryan, bisa menjadi alat agar bisa tetap sustain dan lebih bisa menarik banyak orang. Dalam penerapannya, feedback yang diterima oleh setiap orang dikumpulkan terlebih dahulu dan kemudian dikembangkan berdasarkan collective leadership. “Karena, ketika semua tujuan bisa disinkronisasi, kita bisa memastikan itu semua bisa berjalan baik dari segi kepemimpinan maupun menciptakan perubahan,” kata Bryan menutup pembicaran.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved