Covid 19

Agricon Bangun Komunikasi dan Kekompakan Karyawan Hadapi Covid-19

Sejak pandemi melanda, PT Agriculture Construction Company Limited (Grup Agricon) sigap merumuskan dan menerapkan protokol kesehatan di dalam lingkungan kerjanya. Bahkan, menurut Harlan Bengardi, Senior Vice President Grup Agricon, pihaknya sudah lebih dulu menyesuaikan sejumlah aktivitas sebagai upaya mencegah penularan satu bulan sebelum pemerintah mengumumkan secara resmi bahwa Indonesia terdampak virus ini.

Sejak Februari 2020, menurut Harlan, manajemen Agricon telah berinisiatif untuk melindungi karyawannya dari potensi paparan virus Covid-19. Inisiatif-inisiatif tersebut diantaranya membatalkan sejumlah perjalanan dinas yang sudah menjadi agenda rutin, baik di dalam maupun di luar negeri. Kedua, membatasi kunjungan tamu-tamu—mitra prinsipal—Agricon dari luar negeri.

“Kami punya principals yang ada di beberapa negara, semuanya ada agenda rutin kunjungan, baik mereka yang ke sini (Indonesia) atau sebaliknya. Sejak wabah merambah ke seluruh negara di dunia, kami putuskan untuk membatalkan agenda-agenda tersebut dan menggantinya dengan pertemuan virtual,” jelas Harlan.

Satu bulan setelah inisiatif tersebut, tepatnya Maret 2020, manajemen Agricon dan karyawan semakin “merapatkan barisan” untuk mencegah masuknya virus ke dalam lingkungan kerja. “Pertama-tama kami bentuk sebuah grup WA yang terdiri dari manajemen dan dua layer di bawahnya untuk merumuskan protokol kesehatan baik untuk karyawan di kantor, pabrik dan lapangan, kemudian hasilnya kami sosialisasikan lewat berbagai platform komunikasi,” jelasnya.

Ahmad Sururi Sahlan, Ketua Satgas Covid-19 Agricon, mengatakan sejak awal dirinya didapuk menjadi pemimpin penerapan dan pengawasan protokol kesehatan, Ia bersama tim langsung membangun koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan rumah sakit setempat guna mendapatkan informasi dan panduan yang akurat bagaimana menjalankan protokol kesehatan untuk karyawan di dalam lingkungan Agricon.

“Setelah itu, kami membuat webinar sebagai media sosialisasi protokol kesehatan yang diikuti oleh seluruh karyawan, pembicaranya dari rumah sakit yang ada di Bogor dan salah satu laboratorium ternama di Indonesia,” jelas Ahmad.

Di masa awal pandemi, Harlan mengaku pihaknya terpaksa memproduksi sendiri cairan disinfektan dan hand sanitizer karena kelangkaan kedua produk tersebut di pasar. “Karena kami memang basisnya adalah perusahaan kimia. Jadi kebetulan kami punya stok bahan baku untuk membuat handsanitizer dan disinfektan, diproduksi untuk dipakai sendiri, kami juga sediakan masker bagi seluruh karyawan,” jelasnya.

Beberapa bagian atau divisi juga diinstruksikan untuk bekerja dari rumah, terkecuali karyawan yang di pabrik tetap masuk tetapi tetap disiplin mengikuti aturan protokol kesehatan. “Khusus untuk yang di pabrik kami berikan tambahan vitamin untuk jaga kesehatan,” jelas Ahmad.

“Tetapi dari semua upaya teknis mencegah penularan virus ini, kunci pentingnya adalah kekompakan dan alur komunikasi yang baik sehingga jika ada yang terdampak kami bisa cepat bertindak,” ungkap Harlan.

Ihwal Agricon didirikan oleh Tatang Bengardi tahun 1969. Perusahaan yang bermarkas di Bogor, Jawa Barat ini pada awalnya merupakan distributor tunggal Indonesia untuk produk-produk kimia/ICI, kini Agricon memiliki usaha di bidang irigasi, rumah kaca, pestisida, serta jaringan distribusi agrochemical.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved