Untuk menjaga keamanan para karyawan di kantor, PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) melaksanakan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Kebijakan yang dilakukan antara lain shift karyawan dengan perbandingan 30\% masuk kantor dan 70\% bekerja dari rumah, melakukan penyemprotan desinfektan di seluruh bangunan kantor, dan mewajibkan karyawan di kantor melaksanakan protokol 3M.

Adapun penerimaan dokumen yang ditujukan kepada Moratelindo dilakukan melalui box yang tersedia di security dan melalui filter penyinaran sinar UV.

Perjalanan dinas ke luar kota ditiadakan. Namun, apabila urgensinya tinggi, karyawan yang bepergian keluar kota wajib melakukan rapid test dan karantina mandiri di rumah sebelum masuk ke kantor. Perusahaan juga menyediakan makan siang bagi karyawan guna menghindari penyebaran virus dari luar.

“Absensi kehadiran karyawan kami dilakukan melalui aplikasi online, swafoto, dan GPS location. Sedangkan approval dokumen melalui aplikasi e-sign, dan seluruh progres pekerjaan dipantau lewat online,” ujar Chief Financial Officer Moratelindo, Jimmy Kadir.

Pada 2020 dirasakan sebagai tahun yang berat bagi Moratelindo. Perusahaan infrastruktur layanan telekomunikasi ini mengalami sejumlah batu sandungan dalam menjalankan bisnisnya, seperti kepercayaan investor yang menurun, terbatasnya jam kerja karena Pembatasan Sosial Berskala Besar dan bank lebih selektif memilih debitur.

Jimmy mengatakan tahun ia juga diserahi tanggungjawab oleh CEO dalam pengambilan keputusan bisnis. “Biasanya strategi bisnis diambil oleh CEO, tapi tahun ini diserahkan oleh saya terutama approval project. Saat ini, kami harus aman secara cashflow sebelum menerima project,” ujar Jimmy dalam presentasi Best CFO Awards, Rabu (14/10/2020).

Jimmy menyebut, revenue menurun tajam dari sektor hospitality. Kendati demikian, kenaikan justru terjadi fiber to the home (FTTH) disebabkan penggunaan internet yang meningkat dari residen karena WFH.

Namun, Moratelindo yang juga menerapkan WFH menggunakan kesempatan ini untuk melakukan sejumlah perbaikan internal perusahaan. “Kami sedang dalam proses membuat sistem approval secara digital. Salah satu implementasinyna adalah tanda tangan digital,” tambahnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id