Covid 19

Ini Strategi Upnormal Penuhi Permintaan Konsumen saat Pandemi

Penerapan protokol kesehatan dan kebersihan di salah satu outlet Warunk Upnormal yang membuka fasilitas dine-in. (dok. Warunk Upnormal)

Semenjak wabah corona merebak di Indonesia, tidak dapat dipungkiri industri food & beverages (F&B) merupakan salah satu industri yang paling terdampak akibat dari penyebaran virus Covid-19. Salah satunya ialah pendapatan yang menurun. Hal yang serupa juga tak dapat dihindari oleh Upnormal dan Bakso Boedjangan di bawah naungan Grup CRP.

Banyak perubahan yang terjadi selama menghadapi pandemi Covid-19 di outlet Upnormal dan Bakso Boedjangan, seperti penerapan standar operasional prosedur (SOP) kebersihan yang frekuensinya ditingkatkan, physical distancing hingga penutupan fasilitas dine-in di beberapa outlet Upnormal dan Bakso Boedjangan. Kemudian, sudah mengurangi jam operasional dari masing-masing outlet sesuai dengan batas waktu yang dianjurkan oleh pemerintah.

Dalam rangka memenuhi demand makan-minum dan ngebakso, Upnormal dan Bakso Boedjangan juga menata ulang kembali jadwal permintaan dan penerimaan bahan baku agar dapat diterima tepat waktu oleh tiap outlet. Sedangkan, untuk proses produksi saat ini, kebutuhannya disesuaikan dengan permintaan konsumen.

Secara serentak 119 outlet Upnormal dan 64 outlet Boedjangan yang tersebar di lebih dari 40 kota se-Indonesia telah memberlakukan panduan baru bagi seluruh karyawan. Sebelum memasuki wilayah kerja, setiap karyawan akan melewati pemeriksaan suhu tubuh. Bagi mereka yang memiliki suhu tubuh di atas 37 derajat akan diminta untuk beristirahat di rumah dan memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat. Selain itu, kedua brand ini juga menyediakan hand sanitizer di beberapa area karyawan, mulai dari bar hingga kitchen. Mereka juga dibekali dengan vitamin sebelum bekerja agar memiliki stamina yang baik saat bekerja.

Langkah pencegahan yang serupa dilakukan di area konsumen. Setiap konsumen yang hendak memasuki outlet wajib melewati pemeriksaan suhu yang dilanjutkan dengan membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer. Fasilitas dine-in di beberapa area outlet pun ditutup sementara. Tak hanya itu, frekuensi untuk membersihkan meja dan kursi di area konsumen juga ditingkatkan. Upnormal dan Bakso Boedjangan pun mengimbau konsumen untuk melakukan transaksi digital dengan beragam pilihan sistem pembayaran, seperti Gopay, Ovo, LinkAja, Shopeepay, dan Dana.

Di tengah keputusan menutup layanan dine-in di sebagian besar outlet-nya di Indonesia, Upnormal menghadirkan layanan pesan-antar yang menerapkan sistem contactless delivery dalam keseluruhan prosedur pengolahan makan-minum. “Bagi kami adanya platform layanan delivery bisa membantu meningkatkan revenue di saat banyak anjuran melakukan PSBB di berbagai kota. Namun, tentunya untuk menarik minat konsumen, pihaknya juga melakukan berbagai hal, salah satunya dengan menghadirkan beragam promo,” ungkap Nirmal Rajaram, CEO Grup CRP kepada SWA Online.

Setelah pandemi Covid-19 ini, diperkirakan masih banyak konsumen yang merasa khawatir untuk makan di luar. Hal tersebut dapat diantisipasi dengan campaign yang dilakukan secara konsisten oleh perusahaan mengenai healthy product handling, protocol higienis, hingga ajakan untuk menjaga kebersihan kepada konsumen di mana pun berada.

“Di masa yang sulit seperti saat ini, kami sadar bahwa berhenti berusaha bukanlah jawaban, Namun, ini saatnya kami berjuang untuk sesama agar dapat bangkit bersama-sama,” kata Nirmal.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved