Covid 19

Menko PMK: Meski Ada Vaksin, Jangan Abaikan Protokol Kesehatan

Menko PMK tetap patuhi protokol kesehatan. (dok. Kemenko PMK)

Pemerintah berencana segera mendistribusikan vaksin Covid-19 secepatnya. Saat ini, pemerintah melakukan pengembangan vaksin melalui PT Bio Farma yang bekerja sama dengan perusahaan asal China Sinovac Biotech. Kemudian, pemerintah juga tengah mengembangkan vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh sejumlah institusi penelitian dan perguruan tinggi dalam negeri.

Untuk vaksin Covid-19 dari Sinovac, diketahui saat ini telah melalui uji klinis fase 3. Sementara, vaksin Merah Putih masih melalui tahapan uji klinis. Rencananya, vaksin yang akan segera didistribusikan pemerintah adalah vaksin dari Sinovac.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengkhawatirkan bahwa adanya vaksin menjadikan masyarakat lengah dan lalai dalam menjalankan protokol kesehatan. Dia berujar, kasus Covid-19 yang belakangan meningkat kemungkinan dipengaruhi oleh hal itu.

Karena itu, menurut dia, masyarakat perlu diberikan pemahaman bahwa telah adanya vaksin bukan berarti virus telah bisa dikendalikan. “Yang penting sekarang menyadarkan kepada masyarakat bahwa yang namanya vaksin itu bukan senjata pemungkas yang betul-betul memungkasi Covid-19 ini,” ujar Muhadjir.

Menurut Menko PMK, hal yang terpenting yang perlu dilakukan untuk mencegah virus adalah kepatuhan terhadap protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. “Sebetulnya yang paling penting kembali kepada semula, yaitu disiplin masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan,” ungkapnya.

Salah satu protokol kesehatan yang utama untuk pencegahan penularan virus, kata Muhadjir, adalah menghindari kerumunan di tempat tertutup dalam waktu yang lama. Apabila hal itu bisa dihindari, maka menurut dia, pencegahan penularan Covid-19 akan lebih mudah diatasi. “Asalkan protokol lainnya juga dipatuhi. Pakai masker, cuci tangan juga,” cetusnya.

Mantan Mendikbud ini mengutarakan, apabila berkumpul bersama-sama banyak orang dalam waktu yang lama di ruang tertutup dengan pendingin ruangan (air conditioner/AC) dan banyak yang berbicara, maka kemungkinan micro droplet bertebaran di udara dan terinkubasi dalam ruangan itu.

“Itu menurut saya justru di situ beberapa kasus terjadi adalah kluster kecil dari pertemuan tertutup yang sembrono yang tidak mau mematuhi protokol kesehatan itu,” ucap Menko Muhadjir.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved