Covid 19

Metode Pembuatan Vaksin Sinovac Telah Dipakai Puluhan Tahun

Sebagai sebuah produk biologis, vaksin dikembangkan dan diuji dengan dasar ilmu pengetahuan ilmiah. Cissy Kartasasmita, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, menjelaskan, pengembangan suatu vaksin dimulai dari mencari antigen, yaitu menentukan dulu bagian atau partikel virus mana yang paling baik untuk dibuat vaksin.

“Pertama-tama, ditemukan dulu antigennya. Sesudah ketemu, baru bisa memilih platform vaksin apa yang akan dibuat dari antigen tersebut. Vaksin tersebut bisa dibuat melalui bermacam-macam teknologi tentunya,” ujarnya.

Lalu terkait teknologi pembuatan vaksin tersebut, Hariadi Wibisono, Ketua Umum Perhimpunan Ahhli Epidemiologi Indonesia (PAEI), mengatakan bahwa salah satunya adalah vaksin yang dibuat dari virus yang dilemahkan. “Itu yang disebut inactivated virus. Itu virus yang tidak berdaya tapi bisa merangsang antibodi dalam tubuh,” jelasnya.

Saat ini, vaksin Covid-19 yang sudah dimiliki Indonesia adalah produksi Sinovac, dibuat dengan metode inactivated virus tersebut. Elizabeth Jane Soepardi, Pakar imunisasi, mengatakan, metode pembuatan vaksin seperti ini sudah familiar di Indonesia. Adapun Indonesia juga telah memiliki pengalaman berpuluh tahun untuk membuat dan mengelola vaksin dengan model seperti itu.

Ia melanjutkan, Indonesia sudah sejak tahun 1970an berpengalaman menyelenggarakan imunisasi pada anak, melalui Program Imunisasi Nasional, dan sudah berpengalaman melaksanakan program imunisasi massal. Indonesia juga sudah terbiasa menggunakan vaksin dengan metode sejenis dan telah terbukti menyelamatkan jutaan masyarakat Indonesia.

“Beberapa contoh jenis vaksin yang menggunakan metode seperti ini dan sudah puluhan tahun dipergunakan di Indonesia adalah vaksin polio suntik dan influenza,” ujarnya.

Hariadi menambahkan, melihat kemampuan produksi dalam negeri, ia yakin Indonesia sudah siap dan memiliki pengalaman. Dari sisi distribusinya jika harus dijaga dengan suhu 2-8 derajat Celcius, infrastruktur sudah siap baik di puskesmas maupun dinas kesehatan provinsi.

“Fasilitas pelayanan kesehatan sudah punya yang namanya rantai dingin tadi, lemari es yang mampu menjaga suhu 2-8 derajat Celcius sehingga tidak perlu investasi tambahan untuk mengelolanya. Dan ini menjadi modal dasar untuk menggunakan inactivated virus produksi Sinovac yang lebih mudah dan cocok dari sisi infrastruktur,” tambahnya.

Sementara itu, terkait strategi pemerintah yang menjadikan kemudahan produksi dan distribusi sebagai salah satu dasar pemilihan vaksin, Hasbullah Thabrany, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, berpendapat bahwa dilihat dari ilmu manajemen hal ini dianalogikan dengan start with low hanging fruit.

“Kalau kita ambil makanan, ambil yang sudah dekat, jangan yang jauh-jauh. Jadi apa yang kita punya, kita punya Sinovac, lakukan dengan Sinovac. Tapi jangan kemudian lengah, yang lain juga boleh disiapkan,” ujarnya.

Selain dari Sinovac, Pemerintah juga sudah sepakat dengan produsen vaksin lainnya seperti Astra Zeneca, Novavax, Moderna, dan Pfizer BioNTech untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi Covid-19 di Indonesia untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved