Covid 19

Pariwisata Karimunjawa Kembali Dibuka dengan Protokol Kesehatan Ketat

Sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas, Karimunjawa mulai berbenah diri menyambut era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Penerapan protokol kesehatan pun dilakukan secara ketat dengan pengawasan dari Satgas Covid-19 Kabupaten Jepara.

Sebelumnya, Tim dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), dipimpin oleh Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air, Deputi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rahman Hidayat, turut mendampingi pembukaan secara simbolis oleh Bupati Jepara Dian Kristiandi guna melepas wisatawan ke Taman Nasional Karimunjawa dari Pelabuhan Penyeberangan Kartini, Jepara, Jawa Tengah pada 16 Oktober 2020.

“Kami sepakat membuka pelayaran ke Karimunjawa. Namun, harus seimbang antara menjaga kesehatan dengan fungsi ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. Apabila kita sadari ketika pandemi melanda, di Pulau Jawa khususnya Jepara itu zona merah tetapi Karimunjawa masih zona hijau,” ujar Rahman.

Menurut Rahman, penerapan protokol kesehatan ketat telah diterapkan mulai dari pintu masuk wisata. Wisatawan juga harus membawa surat bebas Covid-19 melalu hasil rapid atau swab test yang masih berlaku untuk ditunjukkan kepada petugas saat akan menyeberang di pintu masuk pelabuhan.

Pelabuhan juga akan menyediakan pelayanan rapid test oleh tenaga kesehatan swasta dengan biaya Rp 150.000. Namun, anak-anak, lansia, dan ibu hamil, untuk sementara ini masih dilarang berkunjung akibat memiliki risiko tinggi terinfeksi Covid-19.

“Kita yang berpotensi membawa ‘masalah’ ke Karimunjawa sehingga protokol kesehatan menjadi sangat penting,” jelasnya.

Senada dengan Rahman, Bupati Jepara Dian Kristiandi menjelaskan, pembukaan pariwisata ke Karimunjawa dilakukan secara bertahap dan tetap dibatasi. Menurutnya, upaya ini menandai telah dibukanya kembali obyek wisata Kepulauan Karimunjawa setelah ditutup sekitar tujuh bulan akibat pandemi.

Kuota wisatawan juga dibatasi hanya 50\% dari kapasitas normal. Pengelola dan pengunjung dihimbau untuk membiasakan tatanan kehidupan yang baru sehingga diharapkan permasalahan kesehatan dan ekonomi bisa berjalan seimbang di tengah pandemi.

“Selama protokol kesehatan diterapkan dengan baik, semua juga akan terlaksana dengan baik. Apalagi wisata menjadi tulang punggung penopang perekonomian masyarakat Karimunjawa,” ujarnya.

Dian menegaskan, pihaknya melalui Satgas Penanganan Covid-19 akan tetap melakukan evaluasi dan senantiasa memonitor secara intensif. Hasil evaluasi ini menentukan rencana pembukaan penuh wisata Karimunjawa. Jika dinyatakan aman, maka akan ada penambahan kuota wisatawan. Sementara jika ditemukan klaster baru di dalam wisata, maka kegiatan wisata Karimunjawa akan ditutup lagi.

Menurut pemantauan langsung Tim Kemenko Marves, terhitung sekitar 200 wisatawan telah menyeberang ke Karimunjawa dengan menumpang Kapal Motor Cepat (KMC) Express Bahari.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved