Covid 19

Patuhi Protokol Covid-19, Waskita Beton Inspeksi Proyek Secara Virtual

Sebagai perusahaan yang operasional bisnisnya tersebar di titik-titik proyek di berbagai daerah, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) merumuskan protokol kesehatan yang mampu mengakomodir kondisi di tiap-tiap titik operasionalnya.

Bima Harya Sena, Direktur Human Capital WSBP mengaku perusahaan sejak awal masa pandemi Covid-19 tepatnya pada bulan Maret 2020, sudah mulai menerapkan protokol kesehatan diawali dengan membentuk Tim Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19. Setelah itu diikuti dengan monitoring protokol-protokol kesehatan yang berlaku di kantor pusat maupun di unit bisnis baik pada area kantor maupun area pabrik/proyek.

“Satgas covid-19 wsbp memantau kedisiplinan protokol kesehatan di daerah dan proyek adalah dengan membentuk Satgas Covid-19 per unit bisnis masing-masing di mana setiap satgas unit bisnis akan melaporkan setiap hari pemantauan potensi kejadian kasus di unit mereka dan dilakukan rapat secara berkala baik mingguan atau bulanan,” jelas Bima.Setiap harinya Satgas Covid-19 WSBP baik di kantor pusat maupun di unit-unit juga melakukan patrol kepatuhan protokol kesehatan.

Dalam penerapannya berikut ini protokol Covid-19 di WSBP: a. Menetapkan dan memonitoring secara resmi protokol-protokol Covid-19 WSBP yang berlaku di kantor pusat dan unit bisnis b. Menetapkan dan memonitoring kebijakan WFO dan WFH sesuai kebijakan pemerintah setempat dan kebutuhan perusahaan c. Menerapkan kebijakan Carpooling (sistem antar jemput karyawan) untuk kantor pusat d. Menerapkan absensi online untuk semua daftar hadir baik rapat maupun absensi kehadiran karyawan (sebelumnya finger print atau manual) e. Menerapkan screening kesehatan online bagi karyawan dan tamu f. Melakukan pemeriksaan suhu tubuh dengan alat thermogun atau thermal scanner kepada setiap karyawan, tamu dan mitra kerja yang memasuki wilayah operasional perusahaan sSuhu diizinkan max 37,3 °C) g. Melakukan desinfeksi harian 3x sehari (desinfeksi permukaan & desinfeksi udara) h. Menerapkan demarkasi social dan physical distancing pada area-area strategis baik fasus (mess/barak) maupun fasum (lobby, pos security, kursi rapat ruang tunggu, masjid/musholah), dengan acuan jaga jarak yang diizinkan minimal 1,5-2 meter. i. Menetapkan pengaturan layout kerja dengan menerapkan WFO kebijakan pemerintah setempat dan menambahkan partisi antar meja karyawan. j. Melaksanakan rapid test berkala sebagai screening potensi COVID-19 di WSBP. k. Menyediakan dan menggunakan fasilitas logistik pencegahan penyebaran COVID19 (Masker, handsanitizer dan handwasher)

Sejalan dengan protokol tersebut terdapat inovasi dan fleksibilitas kerja yang bertransformasi yang dilakukan WSBP untuk mendukung peningkatan produktifitas kerja misalnya: rapat secara online, kapanpun dan dimanapun tanpa harus bertemu tatap muka. Kedua, inspeksi HSE dan kunjungan Management Walkthrough (MWT) dan kunjungan lain ke lapangan dilakukan dengan live virtual dengan memanfaatkan teknologi informasi yang dimiliki WSBP. Ketiga, pemantauan pekerjaan dilakukan secara paperless dan approval online.

Bima mengungkapkan WSBP juga melakukan pengembangan fasilitas IT untuk beradaptasi di masa new normal. Hal ini dimulai sejak awal pandemi COVID-19 terhitung bulan April 2020. Pengembangan yang dilakukan antara lain absensi online, screening kesehatan online, menggunakan ms teams & zoom untuk inspeksi dan rapat virtual.

WSBP juga mengembangkan inovasi aplikasi yang membantu operasional dan manajemen, yakni EPROC & CQSMS. Kedua aplikasi tersebut akan mengakomodir sistem procurement dan penilaian kinerja QHSE yang selama ini berbasis offline.

“Aplikasi tersebut di-maintenance oleh tim IT WSBP, sedangkan untuk pengembangan terdapat beberapa aplikasi yang bekerjasama dengan konsultan terkait,” jelas Bima.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved