Covid 19

Peran Relawan Covid-19 Untuk Perubahan Perilaku

Penanganan Covid-19 tidak lepas dari peran relawan yang berjuang tanpa pamrih. Relawan Covid-19 terbentuk sejak awal bulan Maret 2020. Andre Rahadian, Ketua Tim Koordinator Relawan Covid-19 sekaligus penggagas tim relawan, menceritakan, pengalaman bekerja sama yang cukup lama di bidang kebencanaan membuatnya tergerak membentuk relawan untuk membantu pemerintah. Saat ini relawan sifatnya sudah nasional dan telah masuk ke dalam struktur Satgas Covid-19

“Kami diminta khususnya untuk membantu terkait perubahan perilaku masyarakat di lingkungan masing-masing,” ujar Andre dalam talkshow ‘Pemuda-Pemudi Bergerak Melawan Covid-19’.

Andre melanjutkan, dalam pergerakannya, para relawan tidak luput dari tantangan, karena kerelawanan ini berbeda dengan kebencanaan lain. Mereka bergerak menjalankan aksi kemanusiaan tidak bisa secara berkumpul karena berpotensi menimbulkan kerumunan dan justru dapat menyebarkan penularan Covid-19.

“Mereka ini terbiasa menghadapi bencana alam dengan mendirikan posko, pengumpulan logistik, dan berkumpul. Tapi kali ini, untuk pandemi Covid-19, tidak bisa demikian,” ungkapnya.

Andre menyebutkan Relawan Covid-19 ini harus bergerak bersama tanpa berkumpul. Hal ini yang menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam menyamakan strategi saat aksi di lapangan.

“Kami melakukan pelatihan secara daring dan melakukan koordinasi sebelum bergerak tanpa berkumpul. Dan ini edukasi dari perubahan perilaku di masa pandemi Covid-29,” jelas Andre.

Ia menyebutkan berdasarkan data base jumlah relawan saat ini sebanyak 32.000, dan 6.500 sudah siap ditempatkan ke Puskesmas yang tersebar di Indonesia. Pada kesempatan itu, Andre mengundang para sarjana kesehatan masyarakat (SKM) untuk bergabung. Tenaga baru ini nantinya bakal diperbantukan untuk relawan tracing. “Tracing ini sangat sensitif bagaimana menanyakan orang terkena Covid-19,” ujarnya.

Ke depannya, relawan akan terus fokus pada mengajak untuk perubahan perilaku masyarakat agar senantiasa melaksanakan protokol kesehatan wajib 3M terutama di lingkungan RT dan RW masing-masing. Selain itu juga akan mengadakan pelatihan sebanyak mungkin relawan terutama di daerah yang risiko tinggi.

“Kerja-kerja kerelawanan semoga bisa diapresiasi oeh masyarakat dengan tetap menjaga protokol,” ujar Ketua Umum ILUNI UI tersebut.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved