Covid 19

Presiden Tegaskan Semua Harus Bergerak Cepat dalam Pemulihan Ekonomi

Presiden mengatakan tahun 2021, kebijakan yang baik di 2020 akan terus dilanjutkan, terutama bidang kesehatan untuk penanganan COVID-19 dan bantuan perlindungan sosial rakyat (Foto: dok Sekretariat Kabinet RI)

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa tahun 2020 adalah tahun yang tidak mudah, tahun yang tidak gampang, sangat sulit karena adanya pandemi COVID-19. Hal itu disampaikan dalam Dialog Nasional Outlook Ekonomi Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta dengan tema ‘Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi Tahun 2021’.

“Tahun 2020 ini pada kuartal pertama ekonomi kita masih bisa tumbuh plus 2,97 persen. Namun, di kuartal kedua karena COVID-19 terkontraksi turun tajam menjadi minus (-) 5,32 persen. Kemudian, pada triwulan yang ketiga ekonomi kita tercatat mengalami perbaikan meskipun masih minus, yaitu di minus (-) 3,49 persen,” jelas Presiden Jokowi dalam siaran pers Sekretariat Kabinet RI (22/12/2020).

Secara konsisten, kebijakan pemulihan ekonomi yang dijalankan Pemerintah RI sudah mulai terlihat hasilnya. “Dengan tren perbaikan seperti ini, kita berharap situasi ekonomi kita, perekonomian kita ke depan akan lebih baik dan akan membaik,” ujarnya.

Presiden menambahkan, tahun 2021, tentunya kebijakan yang baik di tahun 2020 akan terus dilanjutkan, terutama di bidang kesehatan untuk penanganan COVID-19 dan pemberian bantuan perlindungan sosial untuk rakyat. Dan yang paling penting, Pemerintah RI segera memberikan vaksin gratis kepada seluruh rakyat dan akan dimulai di awal tahun 2021.

“Adanya program vaksinasi ini, kita harapkan kepercayaan publik tentang penanganan COVID-19 akan muncul dan menimbulkan rasa aman di masyarakat, sehingga pemulihan ekonomi diharapkan dapat berjalan dengan lebih cepat, konsumsi akan naik dan kembali normal, investasi juga diperkirakan akan meningkat karena adanya Undang-Undang Cipta Kerja,” ungkapnya.

Di akhir tahun 2020, ekspor kita sudah mulai kelihatan pulih. Dan, tren ini diharapkan terus terjaga dan meningkat di tahun 2021. Terlebih lagi, kita juga kembali mendapatkan fasilitas GSP (Generalized System of Preferences) dari Amerika, tentunya ini akan mendorong kinerja ekspor Indonesia.

Di awal 2021, Pemerintah RI juga kita akan meluncurkan SWF (Sovereign Wealth Fund) yang bernama INA (Indonesia Investment Authority), yang merupakan sumber pembiayaan pembangunan yang baru, yang tidak berbasis pinjaman, tetapi dalam bentuk penyertaan modal atau ekuitas. Langkah ini diharapkan akan menyehatkan ekonomi nasional, menyehatkan BUMN-BUMN terutama di sektor infrastruktur dan sektor energi. Saat ini sudah ada beberapa negara yang menyampaikan ketertarikannya, antara lain dari Amerika Serikat, Jepang, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, dan Kanada.

“Dalam situasi pandemi seperti ini, kita semuanya harus mampu bergerak cepat, mampu memperkuat kerja sama dan sinergi. Saya optimis kita akan bangkit, ekonomi kita akan pulih kembali normal,” tegas Jokowi menyerukan.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved