Covid 19

Publik Diajak Ubah Perilaku dan Berdisiplin Prokes

(kanan) Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. (Foto : Pemprov Jatim)

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh komponen masyarakat Jawa Timur (Jatim) menyatukan tekad dan semangat untuk melepaskan diri dari krisis akibat pandemi Covid-19. Menurut Khofifah, Hari Kesehatan Nasional tahun 2020 harus menjadi momentum untuk merubah prilaku masyakarat untuk selalu hidup bersih dan sehat. “Pandemi Covid-19 belum berakhir, jadi ayo kita sama-sama bersatu berjuang menuntaskan krisis ini dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan terus menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” ungkap Khofifah dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (12/11/2020).

Khofifah pun mengajak masyarakat untuk tidak putus asa, pesimistis, dan menyerah serta terus memelihara semangat menghadapi virus corona. Menurut dia, selama belum adanya vaksin, masyarakat harus berdamai untuk beradaptasi dengan virus ini. “Pemerintah terus berupaya menurunkan angka kasus Covid-19. Saat ini kasus di Jatim terus turun, namun tidak berarti ini membuat kita lengah, justru harus terus waspada. Jangan sampai ada gelombang kedua, sehingga angkanya naik lagi,” imbuhnya.

Hidup damai dengan Covid-19, lanjut Khofifah memiliki arti menyesuaikan hidup dengan tatanan kebiasaan hidup baru. Maka dari itu, Khofifah mewanti-wanti masyarakat untuk selalu berdisiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan kapan pun dimanapun. “Kita semua wajib berikhtiar, berusaha sekuat tenaga melindungi diri kita, melindungi keluarga, melindungi saudara-saudara kita, bangsa kita dari risiko penularan Covid-19,” ujarnya

Lebih lanjut Khofifah menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh dokter dan tenaga medis di Indonesia yang telah bahu-membahu berjuang melawan Covid-19 sejak kasus pertama muncul di Indonesia. “Kepada mereka yang gugur dalam bertugas semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik disisi-Nya. Pengorbanan mereka untuk negara ini akan selalu dikenang dan tidak akan sia-sia,” sebutnya.

Pada kesempatan terpisah, pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, menyebutkan pemerintah melaksanakan program stimulus yang tepat dan efektif dapat memulihkan keadaan perekonomian Indonesia dari resesi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 minus 3,49\%. Kontraksi pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada dua kuartal berturut-turut ini membuat Indonesia resmi mengalami resesi. Bhima menganjurkan pemerintah mengucurkan stimulus program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dialihkan untuk industri atau jasa kesehatan, perlindungan sosial, dan penguatan bantuan subsidi untuk UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Bhima mendorong pemerintah meningkatkan porsi belanja, termasuk program PEN, agar pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2020 bisa meningkat dan mendorong pemulihan ekonomi lebih cepat.

Sebelumnya, Khofifah menyampaikan Pemerintah Provinsi Jatim mempunyai beberapa program untuk meningkatkan ekonomi salah satunya one pesantren one product. Program ini diharapkan akan muncul produk lokal dari pondok pesantren yang bisa berdaya saing baik di level nasional maupun ekspor.

Provinsi Jatim mempunyai potensi ekonomi yang cukup besar. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa sektor ekonomi di Jatim sampai kuartal III 2020 mengalami pertumbuhan positif. Beberapa sektor tersebut diantaranya adalah sektor lapangan usaha informasi dan komunikasi, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, ekspor luar negeri, dan pengeluaran konsumsi rumah tangga.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved