Covid 19

Satgas Ingatkan Pentingnya Prokes Bagi Jemaah Haji yang Pulang

Satgas Ingatkan Pentingnya Prokes Bagi Jemaah Haji yang Pulang

Kasubbid Dukkes Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) Alexander K. Ginting menegaskan pentingnya menjaga protokol Kesehatan (prokes) selama perjalanan pulang para jemaah haji dari Arab Saudi ke Tanah Air.

“Tetapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana protokol kesehatan ini bisa diterapkan dari mulai saat keberangkatan sampai nanti dia tiba kembali di Indonesia,” kata Alex dalam diskusi virtual yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI yang bertema ‘Prokes Kepulangan Jemaah Haji’ (11/7/22).

Maka dari itu, Alex meminta para tim kesehatan serta kru pesawat untuk bertindak sebagai Satgas Covid-19 selama perjalanan berlangsung. Hal ini untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19 yang saat ini masih ada. “Satgas ini akan menerapakan protokol kesehatan yang ada selama penerbangan berlangsung. Termasuk soal makan minum, kalau Jemaah batuk-batuk, maka harus pakai masker, mengurangi berbicara antara sesama jemaah dan lain-lain,” terang Alex.

Kendati kita ketahui pesawat sudah dilengkapi dengan hepafilter yang dapat menjamin tidak terjadinya penularan virus yang massif, namun, demi melakukan meminimalisir risiko, kata Alex, prokes harus diterapkan.

Sebagaimana diketahui, Kerajaan Arab Saudi membuka pintu gerbang pelaksanaan ibadah haji 2022 bagi 1 juta orang dari seluruh dunia. Indonesia sendiri mendapatkan kuota haji sebesar 100.051 orang yang terdiri dari 92.825 haji reguler dan 7.226 haji khusus.

Akan tetapi, pelaksanaan haji tahun ini masih dalam masa pandemi. Arab Saudi bahkan melaporkan penambahan ratusan kasus harian dalam beberapa hari terakhir. Bahkan per 24 Juni 2022, otoritas Kerajaan Arab Saudi melaporkan penambahan 927 kasus baru.

Lebih lanjut, Alex menyampaikan, pihaknya telah memastikan seluruh stakeholder terkait untuk melakukan sejumlah langkah antisipatif membendung lonjakan kasus Covid-19 akibat kepulangan para jemaah haji dari Arab Saudi.

“Bagaimana memastikan perjalanan pulang ini? Yang harus dipastikan adalah bagaimana tim kesehatan dan pendamping yang ada memastikan para jemaah haji yang bergejala, harus diperiksa di tempat embarkasi,” tegas dia.

Terkait pemeriksaan dan assessment ini, Alex menambahkan, diharapkan agar para jemaah haji tidak perlu cemas dan khawatir. Sebab, ini merupakan protokol untuk menjamin keselamatan diri dan keluarga di tempat kampung halaman.

“Ini harus disosialisasikan. Jadi ini yang perlu ditanamkan bagi mereka yang sakit tenggorokan, batuk pilek, flu ataupun deman. Ini harus dilakukan pemeriksaan dan assessment,” bebernya.

Alex menambahkan, pihaknya tidak melarang bagi masyarakat untuk melakukan acara dan silahturahmi atas kepulangan anggota keluarganya, yaitu para jemaah haji. Namun, dia menegaskan agar tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah diatur. “Kalaupun mau melakukan acara dan silahturahmi, boleh saja. Tetapi tetap dengan protokol kesehatan yang sudah diatur. Misalnya, bagi yang menjemput harus menggunakan masker dan tidak menciptakan kerumunan serta tidak berbicara,” ujarnya.

Kedua hal ini, kata Alex, harus disosialisasikan bahwa sama pentingnya menjemput dan yang datang. Artinya protokol kesehatan harus diterapkan. “Kenapa ini kami pikirkan, karena kondisi Indonesia sekarang, kasus aktifnya mencapai 120 ribu, khususnya mereka yang mendarat di Pulau Jawa dan sekitarnya ini kasus cukup tinggi,” ungkap Alex.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved