Covid 19

UKM Perlu Solusi Teknologi Untuk Rebound Pasca Covid

Ilustrasi solusi teknologi untuk UKM. (dok Shutterstock)

Seiring dengan masifnya dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian di seluruh dunia, perusahaan kecil dan menengah terus berjuang untuk bisa menghadapi tantangan dan perlambatan bisnis yang dihadapinya. Banyak perusahaan terpaksa menutup usaha mereka maupun mengurangi aktivitas bisnis mereka karena pelanggan saat ini berada di rumah dan mengurangi pembelian.

Pandemi yang tidak akan berakhir dalam waktu dekat, membuat para pimpinan bisnis mulai mengadopsi strategi baru dan menata ulang perusahaan mereka agar bisa lebih kuat dan berjalan lebih baik dalam menghadapi krisis. Proses “reset for the rebound” ini akan memungkinkan Usaha Kecil Menengah (UKM) bisa menghadapi badai saat ini dengan lebih baik dan bisa memosisikan diri mereka untuk memanfaatkan kesempatan baru yang akan bermunculan.

UKM di Indonesia juga beradaptasi terhadap berbagai perubahan, di mana banyak dari mereka yang menyesuaikan kembali operasional mereka dan mengambil langkah-langkah penting untuk menanamkan solusi teknologi ke dalam operasional bisnis mereka. Sebagai salah satu penyedia perangkat lunak aplikasi perusahaan, SAP Indonesia bekerja sama dengan UKM Indonesia di bidang inovasi dan transformasi sederhana dengan mengimplementasikan SAP Business ByDesign dan SAP Business One.

Untuk mendukung UKM, SAP Business One and SAP Business Business ByDesign SEA mengumumkan bahwa pelaku UKM mendapatkan demo gratis Solusi SAP Business ByDesign dengan bantuan partner selama 6 bulan. Ini dapat membantu pelanggan SAP untuk mempercepat perjalanan mereka menuju pemulihan.

Andreas Diantoro, Managing Director SAP Indonesia mengatakan, “UKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia dan telah terbukti bahwa mereka tangguh dalam menghadapi berbagai krisis di masa lalu. Namun krisis kali ini turut menghantam UKM. Kami sangat yakin bahwa UKM Indonesia akan kembali bangkit lebih kuat dari krisis saat ini dan SAP memiliki solusi teknologi yang sesuai yang akan membantu mereka berjalan lebih baik di masa depan.”

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop-UKM), sektor usaha di Indonesia didominasi oleh usaha mikro, kecil dan menengah (99%) dan menjadi sumber pendapatan bagi 97% tenaga kerja di Indonesia. Hingga saat ini, adanya sekitar 236.980 pelaku UKM yang melaporkan kondisi usaha mereka terpuruk di masa pandemi akibat hilangnya pendapatan dan berkurangnya permintaan konsumen sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh pemerintah.

Pusat Penelitian Ekonomi LIPI telah melakukan Survei Kajian Cepat Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Kinerja UKM Indonesia. Survei ini bertujuan untuk mendiagnosa dampak pandemi pada kelangsungan UKM serta mengidentifikasi strategi pemulihan kinerja UKM. Survei yang melibatkan 679 valid responden dengan mata pencaharian utama sebagai pelaku usaha. Berdasarkan skala usaha, penurunan penjualan lebih dari 75% dialami oleh 40% usaha kecil dan 45,83% usaha menengah. Survei juga mengumpulkan persepsi pelaku usaha bahwa usaha akan tutup jika pandemi tidak berakhir dalam waktu dekat.

Selama transisi ke normal baru, bisnis mulai dibuka secara bertahap. Namun, untuk bertahan hidup, UKM harus mengadopsi solusi teknologi yang lebih baik agar menjadi lebih tangguh. Dengan demikian, posisi UKM akan lebih diuntungkan setelah kondisi konsumen pulih.

Keberlangsungan bisnis, khususnya UKM, merupakan prioritas utama SAP. Jika pelaku UKM hanya menunggu dan berharap keadaan menjadi lebih baik, mereka akan sulit untuk bertahan dan berkembang. UKM Indonesia masih memiliki potensi untuk pulih dengan optimisme konsumen, namun mereka harus tetap tangguh dan memenuhi permintaan dengan berinovasi dan bertransformasi menggunakan teknologi. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk menyiapkan para pelaku UKM untuk memanfaatkan teknologi sebagai momentum untuk bangkit dari keterpurukan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved