Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Riza Tyas Utami menyampaikan, kenaikan kasus Covid-19 global terkendali sejalan penurunan third wave di beberapa negara. Perkembangan positif tersebut disertai tingkat fatalitas yang melandai di berbagai kawasan.

“Pelandaian dari fatalitas Covid-19 ini sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir dan tidak ada kecenderungan untuk meningkat. Ini menjadi salah satu kunci mengapa perbaikan ekonomi global mulai berada pada tren yang meningkat,” katanya dalam pelatihan wartawan secara virtual, Kamis (25/03/2021).

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2021 diprakirakan akan lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya sebesar 5,1%, terutama ditopang lebih tingginya pertumbuhan di Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Kawasan Eropa, dan India. Sejumlah indikator dini pada Februari 2021 mengonfirmasi perbaikan ekonomi global yang lebih kuat, seperti Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur, keyakinan konsumen, serta penjualan ritel yang terus meningkat.

Meski terus membaik, Riza melihat pertumbuhan ekonomi global belum berjalan seimbang dari satu negara ke negara lain. Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi terjadi di negara-negara yang mampu mengakselerasi vaksinasi Covid-19 serta menempuh stimulus fiskal dan moneter yang besar.

Perkembangan terkini menunjukkan akselerasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang lebih cepat terutama terjadi di negara maju, seperti AS dan Inggris. Sementara itu, implementasi vaksinasi di negara berkembang lebih lambat yang berdampak pada perkiraan herd immunity yang lebih lambat dibandingkan dengan negara maju.

“Kalau kita lihat negara-negara yang mengalami pertumbuhan dan pemulihan ekonominya lebih cepat, memang didukung oleh akselerasi pelaksanaan vaksinasi yang terjadi, terutama di negara maju,” katanya.

Israel menjadi negara tercepat dalam akselerasi pelaksanaan vaksinasi. Disusul dengan UEA, Inggris, AS, Denmark, dan Turki. “Amerika saat Presiden Trump mengalami kendala, kemudian pergantian pemerintahan menyebabkan Israel bisa mengejar vaksinasi Covid-19 dengan sangat cepat sehingga Amerika sekarang berada pada nomor empat, akselerasi pelaksanaan vaksinasinya,” ujar dia.

Ada beberapa faktor mengapa negara-negara maju tersebut dapat mengakselerasi program vaksinasinya. Pertama, dari sisi kemampuan mereka untuk memastikan suplai vaksin. Kedua, kemampuan dalam pelaksanaan vaksinasi seperti tenaga kesehatan, alat kesehatan, dan fasilitas pendukung lain.

Oleh karena itu kata Riza, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu kunci agar Indonesia bisa mempercepat pemulihan ekonomi. Selain itu, penerapan protokol Covid-19 dan sinergi kebijakan ekonomi nasional juga diharapkan dapat mendukung proses pemulihan ekonomi domestik. Bank Indonesia sendiri memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 akan meningkat pada kisaran 4,3-5,3%.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id