Diaspora zkumparan

Catatan dan Kiprah Diaspora bagi Kemajuan Negara

Catatan dan Kiprah Diaspora bagi Kemajuan Negara
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Indonesia Mahendra Siregar.

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Indonesia Mahendra Siregar mengapresiasi kiprah dan kerja nyata diaspora Indonesia yang tersebar di luar negeri dalam menyelesaikan dampak pandemi Covid-19. Menurutnya, keberadaan diaspora Indonesia saat ini dapat memberikan manfaat bagi bangsa melalui keahlian ilmu dan inovasi yang profesional sehingga dapat berkontribusi dalam kemajuan negara.

Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembuka acara ‘Refleksi 10 Tahun Gerakan Global Diaspora Indonesia- Catatan Kiprah dan Harapan Diaspora Indonesia” yang diselenggarakan secara virtual pada Jumat malam, (11/02/2022).

Acara tersebut diselenggarakan oleh Indonesia Diaspora Network (IDN) Global bekerja sama dengan media Tempo dan SWA, dalam rangka menuju 10 tahun gerakan global diaspora Indonesia. Pada webinar seri pertama ini menghadirkan empat tokoh penting yang telah menyajikan catatan atau tulisan mereka mengenai kiprah dan harapan diaspora.

“Kami mendapat laporan dari banyak pihak seperti KBRI dan KJRI, bagaimana peran dari anggota di masing-masing negara memberikan kontribusinya. Salah satunya yang berkaitan dengan kesehatan, karena sejumlah anggota diaspora adalah dokter atau tenaga medis, atau mereka yang berada dalam sektor kesehatan, bahkan ada yang bergerak dalam produksi vaksin. Proses pengadaan vaksin pun tidak lepas dari kontribusi sejumlah diaspora yang berada di mancanegara,” cerita Mahendra.

Meski belum sampai menyelesaikan keseluruhan pandemi dan dampaknya, Wamenlu mengatakan bahwa kontribusi, peran, dan sinergi yang dibangun bersama baik di Tanah Air maupun di mancanegara telah membawa Indonesia dalam kondisi yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

“Sampai saat ini kontribusi dari diaspora Indonesia sangat luar biasa. Mulai dari menolong sesama anggota diaspora dan warga Indonesia di seluruh dunia, yang dalam catatan di Kemenlu hampir 250 ribu yang harus dievakuasi atau ‘pulang’ dari berbagai negara. Kemudian, sekitar 400 ribu bahan pokok yang harus dibagikan kepada warga Indonesia yang bekerja di mancanegara,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mahendra juga mengapresiasi diaspora yang telah aktif menyajikan pemikiran dan pengalamannya dalam sebuah buku. Ia pun meminta agar semua catatan ini terus dikembangkan, dikaji, dan diperluas, baik kepada mereka yang sudah memberikan kontribusinya maupun yang belum.

Mahendra juga memberi saran agar diaspora menampung catatan, peran, saran, aspirasi, dan masukan, dari the next generation of diaspora. Pasalnya, the second bahkan the third generation dari diaspora Indonesia di mancanegara sudah mencapai usia dewasa, produktif, berkarya, memiliki karier, dan melakukan banyak hal di masing-masing profesinya

“Oleh karena itu, kami menyarankan agar mereka ditarik dan menyampaikan aspirasi, catatan, dan pemikiran mereka untuk bisa dibaca bagi teman-teman saudara mereka sehingga menjadi inspirasi, pemikiran, dan cita-cita yang lain terutama yang berada di Tanah Air,” tuturnya.

Di saat yang bersamaan, menurut Mahendra, catatan-catatan tersebut dapat melanggengkan estafet regenerasi di kalangan diaspora Indonesia di mancanegara. “Karena tidak mudah untuk bisa tetap menjadikan organisasi diaspora Indonesia menarik dan relevan kepada the next generation. Saya rasa ada baiknya kalau kita berikan perhatian dan sumbangan untuk bisa menampung hal tadi dengan lebih baik lagi,” tambah Mahendra.

Adapun 4 buku yang dibahas dalam acara “Diskusi Buku Diaspora” ini di antaranya pertama, buku ‘Life Stories: Resep Sukses dan Etos Hidup Diaspora Indonesia’. Buku ini berisi kumpulan cerita-cerita inspiratif dari para diaspora Indonesia. Salah satu penulis sekaligus editor buku adalah Dino Patti Djalal, Board of Trustees – IDN Global. Jilid 1, terbit tahun 2012 saat CID-1, menyajikan profil 28 diaspora yang pernah belajar/bekerja di USA. Jilid 2, terbit saat CID-2 tahun 2013, menambah profil lainnya termasuk kisah 21 diaspora dari manca negara (Eropa, Asia, Timur Tengah, dan Australia).

Kedua, buku ‘Mutiara Inspirasi dari Qatar’. Buku ini berisi kompilasi catatan dari 64 diaspora profesional / Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari berbagai kalangan, serta keluarga mereka, salah satunya adalah kisah Kartini Sarsilaningsih, President – IDN Global. Atas dukungan KBRI Doha & PERMIQA-Persatuan Masyarakat Indonesia Qatar, buku terbitan tahun 2021 ini menyajikan catatan kiprah pengalaman & kontribusi diaspora, tidak saja kontribusi untuk lokalitas tetapi juga untuk tanah air, Indonesia.

Ketiga, buku ‘Going Global: Kita Semua bisa Mendunia’ karya Ramdani Sirait, communications strategist dan penulis. Buku ini menyajikan kisah inspiratif dari 13 diaspora Indonesia yang juga putra daerah, berasal dari Sumatera hingga Papua. Mereka berasal dari keluarga sederhana namun karena perjuangannya yang luar biasa, mereka dapat sukses menjadi orang berkualitas dunia. Buku (terbit tahun 2017) ini bertujuan memotivasi generasi muda khususnya untuk berjiwa kompetetif.

Keempat, buku ‘Diaspora Indonesia: Bakti untuk Negeriku’ karya Imelda Bachtiar, penulis dan penyunting buku. Buku terbitan tahun 2015 ini berisi kiprah & harapan diaspora yang dikumpulkan dari hasil kongres (CID) sejak 2012. Atas dukungan 18 perwakilan diaspora di beberapa negara, buku ini memaparkan potensi kontribusi diaspora yang besar terhadap pembangunan & kemajuan bangsa. Aspirasi dwikewarganegaraan juga dibahas, terutama aspek hubungan emosional & budaya dengan tanah air.

Terkait dengan catatan ini, Mahendra melihat banyak masukan kepada sektor-sektor terkait yang sudah disampaikan secara individu. Alangkah baiknya, kata dia, hal tersebut secara berkala bisa dilakukan suatu pendalaman dari satu tema atau topik tertentu untuk menjadi kontribusi di sektor, industri, dan profesi yang ada di Indonesia.

“Kami tahu banyak yang dilakukan di mancanegara, silakan untuk disampaikan juga kepada mereka yang di Tanah Air. Kemenlu senantiasa sangat terbuka dan siap untuk menampung kerja sama dan keinginan lebih lanjut dari anggota diaspora apapun yang ingin dilakukan untuk kemajuan kita bersama,” ujar Mahendra.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved