Profil Profesional Diaspora

Lucy D Soeradji, Jualan Asuransi di 5 Negara

Lucy D Soeradji, Jualan Asuransi di 5 Negara

Selama ada niat, di situ ada jalan. Hal ini menjadi pedoman bagi Lucy Dewani Soeradji dalam menapaki kariernya di dunia profesional. Setelah menamatkan pendidikannya di Universitas Indonesia dengan jurusan Sastra Jepang, ia sempat bekerja di Indonesia hingga akhirnya memutuskan untuk ikut sang suami ke Australia. Di Australia pun ia tidak bisa hanya diam menjadi seorang istri. Ia memilih untuk terus produktif dengan bekerja di perusahaan telekomunikasi Australia yaitu Telestra.

Tahun 2000, ia beserta keluarganya kembali ke Indonesia. Hasratnya untuk terus produktif masih terus bergejolak. Namun karena saat itu sang buah hati masih sangat kecil, ia menginginkan pekerjaan dengan waktu fleksibel, tapi tetap produktif dan dapat menyalurkan hobinya untuk traveling.

20160825_112753-640x480

Di tahun yang sama, Lucy memutuskan untuk bergabung dengan asuransi Prudential. Posisi awalnya, ia sebagai agen asuransi dan terus terpacu mencapai target penjualan. “Sebenarnya gampang, mau sukses di asuransi itu kunci pertamanya adalah rajin. Kedua. mau melakukan sesuatu hal yang lebih. Misal mau melakukan usaha lebih untuk mencapai target perusahaan atau bahkan lebih dari target,” ceritanya berbagi tips sukses.

Tahun 2006 ibu dengan anak kembar ini memutuskan untuk pindah dan bergabung dengan Allianz Life, dan hingga saat ini sudah menjabat sebagai Senior Business Partner. Tugas dan tanggung jawabnya pun masih seputar selling dan recruitment. Kesuksesan kariernya di dunia asuransi semakin moncer dengan terpilihnya ia sebagai Million Dollar Round Table (MDRT) Zone Chair Shouth Asia sejak September 2015 lalu.

“Tugas dan tanggung jawab saya adalah membawahi 5 negara di Asia Tenggara. Saya melihat mereka di komitenya, apakah mereka melakukan sosialisasi dengan benar atau tidak. Dan kami di sini juga sebenarnya untuk memberikan sosialisasi dan juga support kepada ke lima negara tersebut,” paparnya.

“Kami juga terus menyelenggarakan MDRT road show dan mendukung mentoring class di perusahaan asuransi jiwa. Perusahaan-perusahaan juga perlu terus diedukasi manfaat MDRT karena salah satunya dapat meningkatkan kualitas dan pendapatan perusahaan,” ujar Lucy. Menurutnya, jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara, jumlah anggota MDRT di Indonesia menempati posisi ketiga. Posisi pertama ditempati oleh Philipina dengan 1.349 anggota dan posisi kedua Thailand dengan 1.199 anggota.

“Tahun lalu Indonesia sempat menempati urutan dua. Tetapi tahun ini kita baru tumbuh 7%, sementara Thailand tumbuh 100%. Jadi goal kita melampaui 1000 anggota itu bisa tercapai karena animo luar biasa. AAJI juga dukung kitan karena visi yang sama mendorong agen provesional,” jelas Lucy.

Untuk menjadi anggota MDRT, memang diharuskan membayar biaya pendaftaran sebesar US$ 550. Selain itu juga seorang agen asuransi harus memenuhi target produksi premi. Seorang agen asuransi harus berhasil mengumpulkan premi sebesar Rp544,79 juta untuk menjadi anggota MDRT.

Sedangkan untuk masuk ke level yang lebih tinggi yakni court of the table, jumlah preminya harus mencapai Rp1,63 miliar. Dan, untuk menduduki level tertinggi yakni top of the table, seorang agen harus bisa mengumpulkan premi sebesar Rp3,26 miliar.

Di tengah kesibukannya sebagai seorang profesional, wanita kelahiran tahun 1969 ini tidak melupakan tugas dan perannya sebagai seorang istri dan ibu dari anak kembarnya. Time management dan team work menjadi kata kunci yang ia dan keluarga kecilnya terapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Prinsip saya adalah jam 7 malam saya sudah harus ada di rumah. Jadi ketika bekerja saya harus seefektif mungkin. Dan untuk merefresh pikiran dan tubuh saya, biasanya saya rutin Zumba dengan mengajak anak kembar saya juga ikut terlibat,” katanya mengakhiri perbincangan.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved