Business Research Trends zkumparan

81 Perusahaan Terbuka Raih IMPCA 2017

81 Perusahaan Terbuka Raih IMPCA 2017

Banyak pihak percaya bahwa Indonesia berhasil melewati krisis keuangan global dengan baik dibandingkan negara-negara lain di regional Asia Tenggara.

Kondisi ini ditandai dengan semakin membaiknya ekspektasi masyarakat dan semakin kuatnya sektor perbankan dalam penyaluran kredit. Indikator keberhasilan lainnya adalah kebangkitan pasar modal Indonesia yang menjadi salah satu pasar modal terbaik di regional Asia.

Dari sektor mirko, tidak sedikit perusahaan yang tetap mampu mencatatkan laba dengan mengesankan. Para pelaku bisnis ini terbukti tidak secara signifikan terpengaruh oleh krisis keuangan global karena mereka memiliki fundamental yang kuat.

Dalam situasi dan kondisi perkembangan seperti itu, tahun ini digelar apresiasi Indonesia Most Powerful Companies Award (IMPCA) 2017. “Apresiasi ini merupakan pemilihan perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia yang terbaik menurut Warta Ekonomi serta untuk memberikan apresiasi atas kinerja mereka selama tiga tahun terakhir,” ujar Pemimpin Redaksi Warta Ekonomi, Muhammad Ihsan.

IMPCA 2017 menujukkan perusahaan-perusahaan yang memiliki pengaruh kuat di Indonesia. Perusahaan yang terpilih sebagai kandidat adalah perusahaan terbuka yang memiliki perkembangan saham baik. Selain memiliki likuiditas yang tinggi dan nilai kapitalisasi pasar yang besar, perusahaan kandidat juga memiliki fundamental dan kinerja yang baik. Perusahaan-perusahaan ini diperkirakan mewakili 50 – 70% dari total nilai kapitalisasi pasar seluruh saham yang tercatat dalam BEI.

Pemilihan dilakukan dengan mengidentifikasi kinerja keuangan perusahaan-perusahaan yang telah terdaftar BEI dan dikelompokkan berdasarkan sub kategori industrinya. Dengan menggunakan indikator-indikator keuangan menghasilkan daftar perusahaan kandidat yang memiliki kinerja keuangan terbaik dan mampu menciptakan nilai tambah bagi perekonomian.

Untuk menetapkan perusahaan-perusahaan yang layak dipilih, dilakukan beberapa tahap analisis, metode pertama yang digunakan adalah Economic Value Added (EVA). EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau strategi manajemen.

Penggunaan metode EVA bertujuan untuk memfokuskan perhatian ke upaya penciptaan nilai perusahaan dan menilai kinerja keuangan perusahaan secara adil yang diukur dengan menggunakan ukuran tertimbang dari struktur modal awal yang ada. Dengan menggunakan EVA, manajemen perusahaan hanya akan memberi imbalan dari aktivitas yang menambah nilai dan membuang aktivitas yang merusak atau mengurangi nilai keseluruhan perusahaan terhadap perekonomian.

Setelah mendapatkan perusahaan dengan tingkat EVA yang baik pada masing-masing subsektor industri, tim riset melakukan penilaian berdasarkan kinerja saham perusahaan. Perusahaan yang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian tidak hanya harus memiliki kinerja keuangan yang baik, namun didukung dengan adanya kinerja saham yang kuat pula. Untuk itu, tim riset menghitung berbagai rasio, seperti Debt to Equity Ratio (DER), Earning per Share (EPS), Price to Earning Ratio (PER), dan Price to Book Value (PBV).

Riset IMPCA 2017 menghasilkan perusahaan-perusahaan terbuka di Indonesia yang telah berhasil menjadi perusahaan-perusahaan terbaik dari sisi kinerja keuangan dan kinerja saham. Setelah melakukan seluruh rangkaian riset, didapatkan total 81 perusahaan dalam 9 sektor industri, serta 5 special mention.

Pemenangnya antara lain: kategori finance adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Raktay Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk. Lalu, kategori textile and garment adalah PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Ever Shine Tex Tbk dan PT Trisula International Tbk.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved