Financial Report Capital Market & Investment zkumparan

Hartadinata Targetkan Penjualan Perhiasan Emas Rp2,5 Triliun

Hartadinata Targetkan Penjualan Perhiasan Emas Rp2,5 Triliun

(ke-2 dari kiri) Sandra Sunanto, Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk

Hingga akhir tahun 2017, PT Hartadinata Abadi Tbk. menargetkan penjualan Rp2,4 triliun hingga Rp2,5 triliun atau setara 9,2 ton perhiasan emas yang dipasarkan melalui 600 toko grosir dan ritel jaringan Hartadinata.

Manajemen Hartadinata melaporkan bahwa kinerja keuangan kuartal III tahun 2017 ciamik. Laba bersih tercatat Rp95 miliar atau naik 28,4% dibandingkan pada periode yang sama tahun 2016, sebesar Rp 75 miliar, Sementara itu, total pendapatan tumbuh 13,1% menjadi Rp 1,86 triliun. Kenaikan pendapatan operasional berasal dari penjualan wholesaler yang memberikan kontribusi 91,69%, toko milik sendiri 8,30%, dan waralaba 0,01%.

Sandra Sunanto, Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk., menjelaskan, kinerja perusahaan telah berjalan dengan baik, sesuai dengan komitmen memberikan nilai lebih kepada para pemegang saham yaitu dengan menjadi perusahaan yang lebih terbuka dan profesional, memiliki landasan bisnis yang kuat dan menerapkan Good Corporate Governance.”

“Dalam kuartal III tahun 2017 ini, kinerja perusahaan sesuai dengan apa yang kami rencanakan yang tercermin dari peningkatan penjualan yang tinggi, pembukaan banyak saluran distribusi/ toko baru, dan juga ekspansi perusahaan ke luar Jawa Barat,” tambah Sandra.

Penjualan didominasi oleh pasar segmen kelas menengah yang berkontribusi 70% terhadap total penjualan perusahaan, sehingga perusahaan meningkatkan penetrasi ke pasar kelas ini.

Selama kuartal III tahun 2017, Hartadinata telah membuka 5 toko perhiasan emas baru di Bandung, Jakarta, Batam, dan Banten yang terdiri dari 5 toko ACC, yang menyasar pada kelas menengah bawah. Perusahaan juga bekerja sama dengan Matahari Department Store untuk meningkatkan daya saing dengan memasuki pasar-pasar baru dengan membuka saluran distribusi yang mudah diakses.

Bagi Sandra, industri perhiasan emas Indonesia merupakan sektor yang berpotensi dan tumbuh dengan pesat disebabkan pasar yang besar dan terus tumbuhnya industri ritel. Selain itu, perhiasan emas menawarkan nilai investasi yang stabil. Kalangan menengah dan menengah-atas terus bertumbuh dengan kuat yang memberikan peluang besar bagi pertumbuhan perusahaan di masa depan. Hal ini ditandai dengan laju pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) 16.9% dari 2011 hingga 2016.

Kinerja Hartadinata Abadi menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan dalam tiga tahun terakhir dimana pendapatan tumbuh tinggi dengan CAGR sebesar 33,1% dari Rp1,355 triliun di tahun 2014 menjadi Rp 2,193 triliun di 2016.

Hartadinata Abadi telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan Juni 2017, dengan kode perdagangan HRTA, termasuk dalam Sektor Consumer Goods dan Sub Sektor Others. HRTA telah melepas sekitar 1,5 miliar lembar saham ke public dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham. Jumlah tersebut setara dengan 24% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor HRTA setelah IPO.

Hartadinata telah menghimpun dana IPO sebesar Rp 331 miliar. Dana tersebut dimanfaatkan untuk 50% refinancing pinjaman modal kerja, Sementara 50% sisa dana IPO akan digunakan untuk 42% pembelian bahan baku, 6% pembelian mesin dan 2% untuk pembentukan dan penerapan aplikasi sistem e-commerce.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved