Best CEO zkumparan

Rahmad Pribadi, Memimpin Digitalisasi untuk Tingkatkan Kinerja di Masa Pandemi

Rahmad Pribadi, Memimpin Digitalisasi untuk Tingkatkan Kinerja di Masa Pandemi
Rahmad Pribadi, Direktur Utama Pupuk Kaltim.
Rahmad Pribadi, Direktur Utama Pupuk Kaltim.

Pandemi Covid-19 dan kehadiran teknologi digital merupakan disrupsi ganda yang memengaruhi dunia bisnis dan perekonomian nasional serta global selama dua tahun terakhir. Dampak pandemi di tahun 2020-2021 juga berimbas ke industri pupuk dan petrokimia, segmen bisnis yang digarap PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).

Dampak pandemi, antara lain, penurunan harga berbagai komoditas pertanian. “Kondisi tersebut memengaruhi daya beli petani yang merupakan pelanggan utama pupuk, sehingga berdampak terhadap kinerja perusahaan,” kata Rahmad Pribadi, Direktur Utama Pupuk Kaltim.

Eksekutif kelahiran Yogyakarta, 13 April 1970, ini menyebutkan, harga urea dan amonia di pasar ekspor sempat turun pada awal pandemi, Maret-Juni 2020. “Namun, memasuki kuartal ketiga dan keempat di 2020, harganya pulih,” ungkap peraih gelar Bachelor of Business Administration dari The University of Texas, Austin, Amerika Serikat (1992) dan Master in Public Administration dari Harvard University, John F. Kennedy School of Government, Cambridge (2013) ini.

Untuk menangkal dampak pandemi, Rahmad meluncurkan serangkaian program yang bisa mendongkrak kinerja produksi dan keuangan Pupuk Kaltim. CEO Pupuk Kaltim sejak 25 Agustus 2020 ini menjadi nakhoda yang menginstruksikan setiap insan perusahaan untuk memacu digitalisasi, bertransformasi, serta beradaptasi. Tiga hal ini dilakukan guna mengakselerasi produktivitas dan memangkas biaya operasional demi mengantongi cuan yang optimal di era pagebluk ini.

Kendati menghadapi berbagai tantangan, hasil yang diperoleh Pupuk Kaltim patut diacungi jempol. “Performa dan kinerja Pupuk Kaltim di 2021 sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Tahun lalu merupakan tahun terbaik dalam perjalanan 40 tahun pertama dari pertumbuhan Pupuk Kaltim yang mampu mencapai kinerja maksimal di atas target RKAP,” ungkap Rahmad.

Hingga 28 Desember 2021, Pupuk Kaltim memproduksi 2,91 juta ton amonia, melampaui target 2,78 juta ton. Produksi amonia DDJ mencapai 850 ribu ton, lebih tinggi dari target 777 ribu ton. “Produksi urea mencapai 3,53 juta ton dari target 3,41 juta ton, sedangkan produksi NPK mencapai 215 ribu ton dari 281 ribu ton yang ditargetkan,” kata CEO PT Petrokimia Gresik pada 2018-2020 ini.

Mengenai kinerja keuangan, per September 2021 Pupuk Kaltim mengantongi laba bersih Rp 4,19 triliun. Produsen urea terbesar di Indonesia ini mematok target penjualan di 2021 senilai Rp 20 triliun dan laba bersih Rp 5 triliun. Target ini melanjutkan pertumbuhan bisnis di periode sebelumnya. Pada 2020 penjualan senilai Rp 18,48 triliun, naik 8,51% dari Rp 17,03 triliun di 2019.

Selain meraih kinerja keuangan yang bagus, anak usaha BUMN pupuk ini juga menyabet beragam penghargaan di 2021. Di antaranya, World Class (Highest)Global Performance Excellence Award (GPEA) dari Asia Pacific Quality Organization (APQO), Primaniyarta Award sebagai Best Hi-Tech Product Exporter dari Kementerian Perdagangan, Lighthouse Industry 4.0 dari Kementerian Perindustrian, Indonesia Performance Excellence Award (IPEA) 2021, Rintisan Teknologi Industri (Rintek) 2021, dan Human Capital & Performance Award 2021.

Kinerja keuangan yang ciamik dan berbagai penghargaan itu merupakan hasil dari implementasi program yang diusung Rahmad bersama seluruh direksi, komisaris, dan pegawai. Program itu, antara lain, inovasi teknologi berbasis Industri 4.0 untuk menyokong otomatisasi operasional, peningkatan partisipasi aktif pegawai, implementasi kecerdasan buatan (artificial intelligence), kolaborasi bisnis bersama para mitra, serta peningkatan penguasaan pasar dalam dan luar negeri melalui kerjasama strategis dengan konsumen.

Pada aspek operasional, Pupuk Kaltim senantiasa mengedepankan implementasi program-program inovatif yang didukung sistem teknologi informasi agar ada efisiensi di operasional, mulai dari tahap produksi hingga distribusi. Pihaknya menerapkan metode smart production yang terdigitalisasi dan mengintegrasikan data di seluruh lini proses produksi secara online.

Contoh digitalisasi yang dilakukan yaitu program Distribution Planning and Control System (DPCS), yang dirancang sebagai sistem pengendalian secara online dengan data spasial. “Sehingga, memungkinkan stok pupuk dapat dipantau secara online di daerah pemasaran dengan peta bumi secara real-time. Teknologi DPCS dapat meminimalkan penggunaan SDM dan mengoptimalkan stok pupuk, sehingga meningkatkan keuntungan perusahaan,” kata Rahmad yang pernah berkarier di PT Caltex Pacific Indonesia (1994-1997) dan PT Bakrie & Brothers Tbk. (1997-2000).

Perusahaan pun berkomitmen mengelola inovasi dan pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi karyawan. “Selama pandemi, Pupuk Kaltim telah membuat 16 aplikasi, yaitu PKT Andalanku, Maintenance Dashboard, iPerform, E-Permit, EMOKA, PKT Sehat, PKT Juara, SPIRIT, IDMS, SK3, Master, iPortLog, Safety Rep, SINOVA, STK, dan Portal GCG,” Rahmad memerinci.

Program lainnya yang dikawal Rahmad bersama jajaran direksi adalah penetrasi pasar melalui jaringan dan pasar ritel, pengamanan jaminan pasokan bahan baku dan renegosiasi harga bahan baku, serta optimalisasi sumber pendapatan usaha yang menghasilkan margin lebih baik. Pada era pandemi ini, ia kian memprioritaskan bisnis berkesinambungan yang mengacu pada aspek 3P: planet, profit, people, yang mengedepankan keseimbangan kinerja pada aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk mencetak kinerja positif.

Rahmad pun menggaungkan budaya kerja AKHLAK: Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif, untuk membangun kepercayaan dan kompetensi karyawan dalam menghadapi berbagai tantangan. AKHLAK adalah nilai dan budaya kerja yang digagas Kementerian BUMN untuk diinjeksi ke seluruh BUMN. Rahmad mencontohkan Adaptif, salah satu nilai AKHLAK, yang menopang upaya Pupuk Kaltim meluncurkan inisiatif pengembangan bisnis.

Rahmad pun membuka pintu komunikasi dan kolaborasi ide yang selebar-lebarnya antara manajemen dan karyawan. “Saya banyak melibatkan kolaborasi dengan anak-anak muda di perusahaan untuk belajar dan mengembangkan potensi mereka. Saya memberikan kesempatan selebar-lebarnya, terutama bagi mereka yang masih muda, untuk berkarya dan mengembangkan diri, sehingga nantinya bisa menjadi generasi muda pemimpin di masa depan,” tutur CEO PT Semen Baturaja Tbk. pada 2017-2018 ini. (*)

Sri Niken Handayani & Vicky Rachman

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved